Artikel Perbedaan Antara Model, Strategi, Metode Pembelajaran - Knowledge Is Free

Hot

Sponsor

Selasa, 24 November 2020

Artikel Perbedaan Antara Model, Strategi, Metode Pembelajaran

 

 

Artikel Perbedaan Antara Model, Strategi, Metode Pembelajaran.

            Model, strategi dan metode dalam pembelajaran sangatlah berbeda, kita akan melihat perbedaan mulai dari definisi nya sampai tujuannya. Model adalah seluruh rangkaian proses pembelajaran dari masuk sampai selesai, ciri khas dari model pembelajaran adalah adanya sintaks atau langkah-langkahnya.  Sedangkan strategi adalah cara guru atau kreatifitas guru dalam mengajar agar ilmu terserap oleh peserta didik, nah metode termasuk kedalam strategi pembelajaran dengan kata lain metode itu merupakan bagian dari strategi, contoh seorang guru Biologi ingin mengajar materi tentang Sistem Gerak pada manusia jadi seorang guru bisa menggunakan metode demonstrasi yaitu dengan cara memperlihatkan alat demonstrasi berupa patung rangka tulang manusia, nah menggapa guru menggunakan metode demonstrasi? hal inilah yang disebut strategi guru agar peserta didik dapat menyerap pelajaran yang di berikan, jadi peserta didik dapat melihat langsung bagaimana sistem gerak pada manusia.

1. Model pembelajaran

 Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian pembelajaran yang dilakukan dari awal sedang sampai akhir membelajaran, yang meliputi seluruh aspek-aspek yang masuk kedalam pembelajaran mulai dari fasilitas, strategi , pendekatan sampai pada teknik pembelajaran yang dilakukan khas oleh guru pelajaran masing- masing. Model pembelajaran bisa disebut bentuk keseluruhan pembelajaran yang di bawakan khas individu guru kelas  masing- masing.

Model pembelajaran berfungsi sebagai pantuan untuk pendidik dalam melakukan proses pembelajaran, adanya model pembelajaran menjadikan proses pembelajaran itu lebih tersruktur karena didalam model pembelajaran terdapan sintak atau langakah-langkah yang dilakukan dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan Joyce dan Weil (1986:14-15)  Model pembelajaran merupakan sebuah strategi dan metode pada aktivitas pembelajaran yang didalamnya terdapat empat komponen, yakni:

1)      Sintak ( langkah- langakah) cara menerapkannya

2)      Sistem social adalah aktifitas penerapan model tersebut dapat berpengaruh kepada peserta didik

3)      Prinsip Reaksi adalah bagaimana seorang pendidik memperlakukan peserta didiknya serta bagaimana seorang pendidik dapat merespon apa yang dilakukan peserta didiknya

4)      Sistem pendukung atau sering disebut Support System  adalah hal- hal yang mendukung proses pembelajaran , ada tiga kompoten yang perlu diperhatikan yaitu bahan pembelajaran, fasilitas pembelajaran, serta instrumen yang bisa digunakan untuk mendukung model pembelajaran .

Berikut macam-macam model pembelajaran :

1. Kooperatif (Cooperative Learning).

Model pembelajaran koperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling

berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman, tugas, tanggung jawab. Saling membantu

dan berlatih beinteraksi-komunikasi-sosialisasi. Pembelajaran kooperatif mengajarkan para siswa untuk  hidup bermasyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing.

Jadi model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara

berkelompok. Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif),

beikut langkah-langkah atau sintaks model pembelajaran kooperatif.

        I.            Guru memberikan informasi tentang pembelajaran serta memberikan pengarah dan strategi pembelaran.

     II.            Siswa dibagi berkelompok yang  terdiri dari 4 – 5 orang,

  III.            pembagian kelompok dilakukan secara heterogen (kemampuan, gender, karekter),

  IV.            ada control dan fasilitasi,

    V.            pendidik meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi.

2.  Model Pembelajaran Kontektual (Contextual Teaching and Learning)

Prinsip pembelajaran kontekstual adalah aktivitas siswa, siswa melakukan dan mengalami, tidak hanya menonton dan mencatat, dan pengembangan kemampuan sosialisasi.

 Ada tujuh indikator pembelajaran kontekstual sehingga bisa dibedakan dengan

model lainnya, yaitu:

1.      modeling (pemusatan perhatian, motivasi, penyampaian kompetensi-tujuan)

2.      questioning (eksplorasi, membimbing, mengarahkan, mengembangkan, mengevaluasi)

3.      learning community (seluruh siswa partisipatif dalam belajar kelompok atau individual, minds-on, hands-on, mencoba, mengerjakan),

4.       inquiry (identifikasi, investigasi, hipotesis, konjektur, generalisasi, menemukan),

5.      constructivism (membangun pemahaman sendiri),

6.      reflection (reviu, rangkuman, tindak lanjut),

7.       authentic assessment(penilaian selama proses dan sesudah pembelajaran, penilaian terhadap setiap aktvitas-usaha siswa, penilaian portofolio, berbagai aspek dengan berbagai cara).

3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Pembelajaran Berbasis Masalah adalah perubahan fokus pembelajaran dari yang dulunya berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa. Guru memberi kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk berperan aktif. Pembelajaran yang berpusat pada siswa mempunyai tujuan agar siswa memiliki motivasi tinggi dan kemampuan belajar mandiri serta bertanggungjawabuntuk selalu memperkaya dan mengembangkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Gardner (2007) menyatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah merupakan alternative model pembelajaran yang menarik dalam pembelajaran ruang kelas yang tradisional. Dengan model pembelajaran berbasis masalah, dosen menyajikan kepada mahasiswa sebuah masalah, bukan kuliah atau tugas. Sehingga mahasiswa menjadi lebih aktif belajar untuk menemukan dan menyelesaikan masalah.

 

4. TGT (Teams Games Tournament)

Berikut Sintaks model TGT:

        I.            Guru masuk kelas dan memberikan penjelasan tentang pembelajaran

     II.            Guru  mengelompokkan siswa heterogen,

  III.            Guru memberikan tugas tiap kelompok bisa sama bisa berbeda.

  IV.            Setelah memperoleh tugas, setiap kelompok bekerja sama dalam bentuk kerja individual dan diskusi.Suasana diskuisi nyaman dan menyenangkan sepeti dalam kondisi permainan (games) yaitu dengan cara guru bersikap terbuka, ramah , lembut, santun.

    V.            Setelah selesai kerja kelompok sajikan hasil kelompok sehuingga terjadi diskusi kelas.

2. strategi pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah sebuah perencanaan yang berisi rangkaian kegiatan yang di buat agar mencapai  tujuan- tujuan pendidikan tertentu, dengan kata lain strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar atau pendidik untuk menyampaikan materi pembelajaran dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang bertujuan untuk memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar.

strategi pembelajaran mengandung arti yang lebih luas dari metode pembelajaran Artinya, metode/prosedur pembelajaran merupakan bagian dari strategi pembelajaran.

Mayer (1977: 54) menyampaikan beberapa kriteria yang dapat digunakan dalam memilih strategi pembelajaran, yaitu sebagai berikut:

1) Berorientasi pada tujuan pembelajaran.

2) Pilih teknik pembelajaran sesuai dengan keterampilan yang

diharapkan dapat dimiliki saat bekerja nanti (dihubungkan dengan

dunia kerja).

3) Gunakan media pembelajaran yang sebanyak mungkin

memberikan rangsangan pada indra peserta didik.

 

3. metode pembelajaran 

Metode pembelajran adalah suatu proses penyampaian materi pendidikan kepada peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan teratur oleh tenaga pengajar atau guru. Pendapat lain mengatakan, metode pembelajaran adalah suatu strategi atau taktik dalam melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar di kelas yang diaplikasikan oleh tenaga pengajar sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik.

Berikut Beberapa metode yang sering digunakan dalam pembelajaran adalah :

1)      Metode ceramah, Metode ceramah adalah metode penyampaian bahan pelajaran secara lisan. Metode ini banyak dipilih guru karena mudah dilaksanakan dan tidak membutuhkan alat bantu khusus serta tidak perlu merancang kegiatan siswa.

2)       Metode tanya jawab, Metode tanya jawab dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Metode ini dapat menjadi pendorong bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut pada berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih efektif dalam mencapai tujuan apabila sebelum proses pembelajaran siswa ditugasi membaca materi yang akan dibahas.

3)      Metode diskusi, Dengan metode diskusi keberanian dan kreativitas siswa dalam mengemukakan gagasan menjadi terangsang, siswa terbiasa bertukar pikiran dengan teman, menghargai dan menerima pendapat orang lain.

4)      Metode demonstrasi Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memeragakan suatu proses kejadian. Metode demonstrasi biasanya diaplikasikan dengan menggunakan alat – alat bantu pengajaran seperti benda – benda miniatur, gambar, perangkat alat – alat laboratorium dan lain – lain.

5)       Metode karyawisata/widyamisata Metode karyawisata/widyawisata adalah cara penyajian dengan membawa siswa mempelajari materi pelajaran di luar kelas. Karyawisata memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, dapat meransang kreativitas siswa, informasi dapat lebih luas dan aktual, siswa dapat mencari dan mengolah sendiri informasi..

DAFTAR PUSTAKA

Dirdjosoemarto dkk. 2004. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung : FPMIPA UPI

       Dan JICA  IMSTEP.

Roestiyah. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Syah Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan suatu Pendekatan Baru. Bandung :

       Remaja Rosda     Karya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot