Artikel Perbedaan Antara Model, Strategi,
Metode Pembelajaran.
Model,
strategi dan metode dalam pembelajaran sangatlah berbeda, kita akan melihat perbedaan
mulai dari definisi nya sampai tujuannya. Model adalah seluruh rangkaian proses
pembelajaran dari masuk sampai selesai, ciri khas dari model pembelajaran
adalah adanya sintaks atau langkah-langkahnya. Sedangkan strategi adalah cara guru atau
kreatifitas guru dalam mengajar agar ilmu terserap oleh peserta didik, nah
metode termasuk kedalam strategi pembelajaran dengan kata lain metode itu
merupakan bagian dari strategi, contoh seorang guru Biologi ingin mengajar
materi tentang Sistem Gerak pada manusia jadi seorang guru bisa menggunakan
metode demonstrasi yaitu dengan cara memperlihatkan alat demonstrasi berupa
patung rangka tulang manusia, nah menggapa guru menggunakan metode demonstrasi?
hal inilah yang disebut strategi guru agar peserta didik dapat menyerap
pelajaran yang di berikan, jadi peserta didik dapat melihat langsung bagaimana
sistem gerak pada manusia.
1. Model pembelajaran
Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian pembelajaran
yang dilakukan dari awal sedang sampai akhir membelajaran, yang meliputi
seluruh aspek-aspek yang masuk kedalam pembelajaran mulai dari fasilitas,
strategi , pendekatan sampai pada teknik pembelajaran yang dilakukan khas oleh
guru pelajaran masing- masing. Model pembelajaran bisa disebut bentuk
keseluruhan pembelajaran yang di bawakan khas individu guru kelas masing- masing.
Model
pembelajaran berfungsi sebagai pantuan untuk pendidik dalam melakukan proses
pembelajaran, adanya model pembelajaran menjadikan proses pembelajaran itu
lebih tersruktur karena didalam model pembelajaran terdapan sintak atau
langakah-langkah yang dilakukan dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan
Joyce dan Weil (1986:14-15) Model
pembelajaran merupakan sebuah strategi dan metode pada aktivitas pembelajaran
yang didalamnya terdapat empat komponen, yakni:
1) Sintak
( langkah- langakah) cara menerapkannya
2)
Sistem social adalah aktifitas
penerapan model tersebut dapat berpengaruh kepada peserta didik
3)
Prinsip Reaksi adalah bagaimana
seorang pendidik memperlakukan peserta didiknya serta bagaimana seorang
pendidik dapat merespon apa yang dilakukan peserta didiknya
4)
Sistem pendukung atau sering disebut
Support System adalah hal- hal yang
mendukung proses pembelajaran , ada tiga kompoten yang perlu diperhatikan yaitu
bahan pembelajaran, fasilitas pembelajaran, serta instrumen yang bisa digunakan
untuk mendukung model pembelajaran .
Berikut macam-macam model
pembelajaran :
1. Kooperatif
(Cooperative Learning).
Model pembelajaran koperatif, siswa
dilatih dan dibiasakan untuk saling
berbagi (sharing) pengetahuan,
pengalaman, tugas, tanggung jawab. Saling membantu
dan berlatih beinteraksi-komunikasi-sosialisasi.
Pembelajaran kooperatif mengajarkan para siswa untuk hidup bermasyarakat, dan belajar menyadari
kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Jadi model pembelajaran kooperatif
adalah kegiatan pembelajaran dengan cara
berkelompok. Menurut teori dan
pengalaman agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif),
beikut langkah-langkah atau sintaks
model pembelajaran kooperatif.
I.
Guru memberikan informasi tentang
pembelajaran serta memberikan pengarah dan strategi pembelaran.
II.
Siswa dibagi berkelompok yang terdiri dari 4 – 5 orang,
III.
pembagian kelompok dilakukan secara heterogen
(kemampuan, gender, karekter),
IV.
ada control dan fasilitasi,
V.
pendidik meminta tanggung jawab
hasil kelompok berupa laporan atau presentasi.
2. Model Pembelajaran Kontektual (Contextual
Teaching and Learning)
Prinsip
pembelajaran kontekstual adalah aktivitas siswa, siswa melakukan dan mengalami,
tidak hanya menonton dan mencatat, dan pengembangan kemampuan sosialisasi.
Ada tujuh indikator pembelajaran kontekstual
sehingga bisa dibedakan dengan
model lainnya, yaitu:
1.
modeling (pemusatan perhatian,
motivasi, penyampaian kompetensi-tujuan)
2.
questioning (eksplorasi, membimbing,
mengarahkan, mengembangkan, mengevaluasi)
3.
learning community (seluruh siswa
partisipatif dalam belajar kelompok atau individual, minds-on, hands-on,
mencoba, mengerjakan),
4.
inquiry (identifikasi, investigasi, hipotesis,
konjektur, generalisasi, menemukan),
5.
constructivism (membangun pemahaman
sendiri),
6.
reflection (reviu, rangkuman, tindak
lanjut),
7.
authentic assessment(penilaian selama proses
dan sesudah pembelajaran, penilaian terhadap setiap aktvitas-usaha siswa,
penilaian portofolio, berbagai aspek dengan berbagai cara).
3. Model Pembelajaran
Berbasis Masalah
Pembelajaran
Berbasis Masalah adalah perubahan fokus pembelajaran dari yang dulunya berpusat
pada guru menjadi berpusat pada siswa. Guru memberi kesempatan seluas-luasnya
kepada siswa untuk berperan aktif. Pembelajaran yang berpusat pada siswa
mempunyai tujuan agar siswa memiliki motivasi tinggi dan kemampuan belajar
mandiri serta bertanggungjawabuntuk selalu memperkaya dan mengembangkan ilmu
pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Gardner (2007) menyatakan bahwa
pembelajaran berbasis masalah merupakan alternative model pembelajaran yang
menarik dalam pembelajaran ruang kelas yang tradisional. Dengan model
pembelajaran berbasis masalah, dosen menyajikan kepada mahasiswa sebuah
masalah, bukan kuliah atau tugas. Sehingga mahasiswa menjadi lebih aktif
belajar untuk menemukan dan menyelesaikan masalah.
4. TGT (Teams
Games Tournament)
Berikut Sintaks
model TGT:
I.
Guru masuk kelas dan memberikan penjelasan
tentang pembelajaran
II.
Guru mengelompokkan siswa heterogen,
III.
Guru memberikan tugas tiap kelompok
bisa sama bisa berbeda.
IV.
Setelah memperoleh tugas, setiap
kelompok bekerja sama dalam bentuk kerja individual dan diskusi.Suasana diskuisi
nyaman dan menyenangkan sepeti dalam kondisi permainan (games) yaitu dengan
cara guru bersikap terbuka, ramah , lembut, santun.
V. Setelah selesai kerja kelompok sajikan hasil kelompok sehuingga terjadi diskusi kelas.
2. strategi
pembelajaran
Strategi pembelajaran
adalah sebuah perencanaan yang berisi rangkaian kegiatan yang di buat agar
mencapai tujuan- tujuan pendidikan
tertentu, dengan kata lain strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan
dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar atau pendidik untuk menyampaikan
materi pembelajaran dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber
belajar, kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang bertujuan untuk
memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada
akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar.
strategi pembelajaran mengandung
arti yang lebih luas dari metode pembelajaran Artinya, metode/prosedur pembelajaran
merupakan bagian dari strategi pembelajaran.
Mayer (1977: 54) menyampaikan beberapa
kriteria yang dapat digunakan dalam memilih strategi pembelajaran, yaitu
sebagai berikut:
1) Berorientasi pada tujuan
pembelajaran.
2) Pilih teknik pembelajaran sesuai
dengan keterampilan yang
diharapkan dapat dimiliki saat
bekerja nanti (dihubungkan dengan
dunia kerja).
3) Gunakan media pembelajaran yang
sebanyak mungkin
memberikan rangsangan pada indra
peserta didik.
3. metode
pembelajaran
Metode pembelajran adalah suatu proses
penyampaian materi pendidikan kepada peserta didik yang dilakukan secara
sistematis dan teratur oleh tenaga pengajar atau guru. Pendapat lain
mengatakan, metode pembelajaran adalah suatu strategi atau taktik dalam
melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar di kelas yang diaplikasikan oleh
tenaga pengajar sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat
tercapai dengan baik.
Berikut Beberapa metode yang sering
digunakan dalam pembelajaran adalah :
1)
Metode ceramah, Metode ceramah
adalah metode penyampaian bahan pelajaran secara lisan. Metode ini banyak dipilih
guru karena mudah dilaksanakan dan tidak membutuhkan alat bantu khusus serta
tidak perlu merancang kegiatan siswa.
2)
Metode tanya jawab, Metode tanya jawab dapat
menarik dan memusatkan perhatian siswa. Metode ini dapat menjadi pendorong bagi
siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut pada berbagai sumber belajar.
Metode ini akan lebih efektif dalam mencapai tujuan apabila sebelum proses
pembelajaran siswa ditugasi membaca materi yang akan dibahas.
3)
Metode diskusi, Dengan metode
diskusi keberanian dan kreativitas siswa dalam mengemukakan gagasan menjadi
terangsang, siswa terbiasa bertukar pikiran dengan teman, menghargai dan
menerima pendapat orang lain.
4)
Metode demonstrasi Metode
demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memeragakan suatu proses
kejadian. Metode demonstrasi biasanya diaplikasikan dengan menggunakan alat –
alat bantu pengajaran seperti benda – benda miniatur, gambar, perangkat alat –
alat laboratorium dan lain – lain.
5) Metode karyawisata/widyamisata Metode karyawisata/widyawisata adalah cara penyajian dengan membawa siswa mempelajari materi pelajaran di luar kelas. Karyawisata memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, dapat meransang kreativitas siswa, informasi dapat lebih luas dan aktual, siswa dapat mencari dan mengolah sendiri informasi..
DAFTAR PUSTAKA
Dirdjosoemarto dkk. 2004.
Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung : FPMIPA UPI
Dan JICA
IMSTEP.
Roestiyah. 1991. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Syah Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan suatu Pendekatan
Baru. Bandung :
Remaja Rosda Karya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar