Knowledge Is Free

Hot

Sponsor

Rabu, 28 Oktober 2015

Makalah Pengertian Respirasi, Sistem Respirasi, Alat Respirasi Bagi Suatu Organisme

Oktober 28, 2015
077
2.1  Pengertian Respirasi
Pengertian pernapasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Menusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan.
Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :
•    Respirasi Luar yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.
•    Respirasi Dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh.
Dalam mengambil napas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara dilakukan dengan dua cara pernapasan, yaitu :
1.  Respirasi / Pernapasan Dada
•    Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut
•    Tulang rusuk terangkat ke atas
•    Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil sehingga udara masuk ke dalam badan.
2.  Respirasi / Pernapasan Perut
•    Otot difragma pada perut mengalami kontraksi
•    Diafragma datar
•Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara pada dada mengecil sehingga udara pasuk ke paru-paru.
Normalnya manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari. Dalam keadaan tubuh bekerja berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi berlipat-lipat kali dan bisa sampai 10 hingga 15 kali lipat. Ketika oksigen tembus selaput alveolus, hemoglobin akan mengikat oksigen yang banyaknya akan disesuaikan dengan besar kecil tekanan udara.
Pada pembuluh darah arteri, tekanan oksigen dapat mencapat 100 mmHg dengan 19 cc oksigen. Sedangkan pada pembuluh darah vena tekanannya hanya 40 milimeter air raksa dengan 12 cc oksigen. Oksigen yang kita hasilkan dalam tubuh kurang lebih sebanyak 200 cc di mana setiap liter darah mampu melarutkan 4,3 cc karbondioksida / CO2. CO2 yang dihasilkan akan keluar dari jaringan menuju paruparu dengan bantuan darah.
       Proses Kimiawi Respirasi Pada Tubuh Manusia :
Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3 ---> H2CO3 ---> H2 + CO2
Pengikatan oksigen oleh hemoglobin : Hb + O2 ---> HbO2
Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel : HbO2 ---> Hb + O2
Pengangkutan karbondioksida di dalam tubuh : CO2 + H2O ---> H2 +  CO2
Alat-alat pernapasan berfungsi memasukkan udara yang mengandung oksigen dan mengeluarkan udara yang mengandung karbon dioksida dan uap air. Tujuan proses pernapasan yaitu untuk memperoleh energi. Pada peristiwa bernapas terjadi pelepasan energi.
Sistem Pernapasan pada Manusia terdiri atas:
1.       Hidung
2.       Faring
3.       Trakea
4.       Bronkus
5.       Bronkiouls
6.       paru-paru



2.2  Alat Respirasi Pada Manusia
A. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk.Di sebelah belakang rongga hidung terhubung dengan nasofaring melalui dua lubang yang disebut choanae.
Pada permukaan rongga hidung terdapat rambut-rambut halus dan selaput lendir yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ke dalam rongga hidung.
B. Faring (Tenggorokan)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings) pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara.
Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.
Fungsi utama faring adalah menyediakan saluran bagi udara yang keluar masuk dan juga sebagi jalan makanan dan minuman yang ditelan, faring juga menyediakan ruang dengung(resonansi) untuk suara percakapan.
C. Batang Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.
Batang tenggorok (trakea) terletak di sebelah depan kerongkongan. Di dalam rongga dada, batang tenggorok bercabang menjadi dua cabang tenggorok (bronkus). Di dalam paru-paru, cabang tenggorok bercabang-cabang lagi menjadi saluran yang sangat kecil disebut bronkiolus. Ujung bronkiolus berupa gelembung kecil yang disebut gelembung paru-paru (alveolus).
D. Pangkal Tenggorokan (laring)
Laring merupakan suatu saluran yang dikelilingi oleh tulang rawan. Laring berada diantara orofaring dan trakea, didepan lariofaring. Salah satu tulang rawan pada laring disebut epiglotis. Epiglotis terletak di ujung bagian pangkal laring. Laring diselaputi oleh membrane mukosa yang terdiri dari epitel berlapis pipih yang cukup tebal sehingga kuat untuk menahan getaran-getaran suara pada laring. Fungsi utama laring adalah menghasilkan suara dan juga sebagai tempat keluar masuknya udara.
Pangkal tenggorok disusun oleh beberapa tulang rawan yang membentuk jakun. Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorok (epiglotis). Pada waktu menelan makanan, katup tersebut menutup pangkal tenggorok dan pada waktu bernapas katu membuka. Pada pangkal tenggorok terdapat selaput suara yang akan bergetar bila ada udara dari paru-paru, misalnya pada waktu kita bicara.
E. Cabang Batang Tenggorokan (Bronkus)
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.
Batang tenggorokan bercabang menjadi dua bronkus, yaitu bronkus sebelah kiri dan sebelah kanan. Kedua bronkus menuju paru-paru, bronkus bercabang lagi menjadi bronkiolus. Bronkus sebelah kanan (bronkus primer) bercabang menjadi tiga bronkus lobaris (bronkus sekunder), sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus. Cabang-cabang yang paling kecil masuk ke dalam gelembung paru-paru atau alveolus. Dinding alveolus mengandung kapiler darah, melalui kapiler-kapiler darah dalam alveolus inilah oksigen dan udara berdifusi ke dalam darah. Fungsi utama bronkus adalah menyediakan jalan bagi udara yang masuk dan keluar paru-paru.
F. Paru-Paru (Pulmo)

Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis). Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh darah. Bronkiolus tidak mempunyai tulang rawan,tetapi ronga bronkus masih bersilia dan dibagian ujungnya mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. Setiap bronkiolus terminalis bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus respirasi, kemudian menjadi duktus alveolaris. Pada dinding duktus alveolaris mangandung gelembung-gelembung yang disebut alveolus.

Kapasitas Paru-Paru
Udara yang keluar masuk paru-paru pada waktu melakukan pernapasan biasa disebut udara pernapasan (udara tidal). Volume udara pernapasan pada orang dewasa lebih kurang 500 mL. Volume udara tidal orang dewasa pada pernapasan biasa kira-kira 500 mL.  ketika menarik napas dalam-dalam maka volume udara yang dapat kita tarik mencapai 1500 mL.  Udara ini dinamakan udara komplementer. Ketika kita menarik napas sekuat-kuatnya, volume udara yang dapat diembuskan juga sekitar 1500 mL. Udara ini dinamakan udara suplementer. Meskipun telah mengeluarkan napas sekuat-kuatnya, tetapi masih ada sisa udara dalam paru-paru yang volumenya kira-kira 1500 mL. Udara sisa ini dinamakan udara residu. Jadi, Kapasitas paru-paru total  = kapasitas vital + volume residu =4500 mL/wanita dan 5500 mL/pria.
Pertukaran Gas dalam Alveolus
Oksigen yang diperlukan untuk oksidasi diambil dari udara yang kita hirup pada waktu kita bernapas. Pada waktu bernapas udara masuk melalu saluran pernapasan dan akhirnya masuk ke dalam alveolus. Oksigen yang terdapat dalam alveolus berdifusi menembus dinding sel alveolus. Akhirnya masuk ke dalam pembuluh darah dan diikat oleh hemoglobin yang terdapat dalam darah menjadi oksihemoglobin. Selanjutnya diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh.
Oksigennya dilepaskan ke dalam sel-sel tubuh sehingga oksihemoglobin kembali menjadi hemoglobin. Karbondioksida yang dihasilkan dari pernapasan diangkut oleh darah melalui pembuluh darah yang akhirnya sampai pada alveolus Dari alveolus karbon dioksida dikeluarkan melalui saluran pernapasan pada waktu kita mengeluarkan napas. Dengan demikian dalam alveolus terjadi pertukaran gas yaitu oksigen masuk dan karnbondioksida keluar.

2.3     Proses Pernapasan
Proses pernapasan meliputi dua proses, yaitu menarik napas atau inspirasi serta mengeluarkan napas atau ekspirasi. Sewaktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi, dari posisi melengkung ke atas menjadi lurus. Bersamaan dengan itu, otot-otot tulang rusuk pun berkontraksi. Akibat dari berkontraksinya kedua jenis otot tersebut adalah mengembangnya rongga dada sehingga tekanan dalam rongga dada berkurang dan udara masuk. Saat mengeluarkan napas, otot diafragma dan otot-otot tulang rusuk melemas. Akibatnya, rongga dada mengecil dan tekanan udara di dalam paru-paru naik sehingga udara keluar. Jadi,  udara mengalir dari tempat yang bertekanan besar ke tempat yang bertekanan lebih kecil.
Jenis Pernapasan berdasarkan organ yang terlibat dalam peristiwa inspirasi dan ekspirasi, orang sering menyebut pernapasan dada dan pernapasan perut. Sebenarnya pernapasan dada dan pernapasan perut terjadi secara bersamaan.
1)       Pernapasan dada terjadi karena kontraksi otot antar tulang rusuk, sehingga tulang rusuk terangkat dan volume rongga dada membesar serta  tekanan udara menurun (inhalasi). Relaksasi otot antar tulang rusuk, costa menurun, volume kecil, tekanan membesar (ekshalasi).
2)       Pernapasan perut terjadi karena kontraksi /relaksasi otot diafragma (datar dan melengkung), volume rongga dada membesar , paru-paru mengembang tekanan mengecil (inhalasi). Melengkung volume rongga dada mengecil, paru-paru mengecil, tekanan besar/ekshalasi.
2.4     Organ-Organ Pernapasan Pada Manusia
1.       Hidung
Hidung terdiri dari lubang hidung, rongga hidung, dan ujung rongga hidung. Rongga hidung banyak memiliki kapiler darah, dan selalu lembap dengan adanya lendir yang dihasilkan oleh mukosa. Didalam hidung udara disaring dari benda-benda asing yang tidak berupa gas agar tidak masuk ke paru-paru. Selain itu udara juga disesuaikan suhunya agar sesuai dengan suhu tubuh.
2.       Faring
Faring merupakan ruang dibelakang rongga hidung, yang merupakan jalan masuknya udara dsri ronggs hidung. Pada ruang tersebut terdapat klep (epiglotis) yang bertugas mengatur pergantian perjalanan udara pernapasan dan makanan.
3.       Laring
Laring/pangkal batang tenggorokan / kotak suara. Laring terdiri atas tulang rawan, yaitu jakun, epiglotis, (tulang rawan penutup) dan tulang rawan trikoid (cincin stempel) yang letaknya paling bawah. Pita suara terletak di dinding laring bagian dalam.
4.       Trakhea
Trakea atau batang tenggorokan merupakan pita yang tersusun atas otot polos dan tulang rawan yang berbentuk hurup ’C’ pada jarak yang sangat teratur. Dinding trakea tersusun atas tiga lapisan jaringan epitel yang dapat menghasilkan lendir yang berguna untuk menangkap dan mengembalikan benda-benda asing ke hulu saluran pernapasan sebelum masuk ke paru-paru bersama udara penapasan.
5.       Bronkus
Merupakan cabang batang tenggorokan yang jumlahnya sepasang, yang satu menuju ke paru-paru kiri dan yang satunya menuju paru-paru kanan. Dinding bronkus terdiri atas lapisan jaringan ikat, lapisan jaringan epitel, otot polos dan cincin tulang rawan. Kedudukan bronkus yang menuju kekiri lebih mendatar dari pada ke kanan. Hal ini merupakan salah satu sebab mengapa paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit
6.       Bronkiolus
Bronkeolus merupakan cabang dari bronkus, dindingnya lebih tipis dan salurannya lebih tipis. Bronkeolus bercabang-cabang menjadi bagian yang lebih halus.
7.       Alveolus
Saluran akhir dari saluran pernapasan yang berupa gelembung-gelembung udara. Dinding aleolus sanat tipis setebal silapis sel, lembap dan berdekatan dengan kapiler- kapiler darah. Adanya alveolus memungkinkan terjadinya luasnya daerah permukaan yang berperan penting dalam pertukaran gas. Pada bagian alveolus inilah terjadi pertukaran gas-gas O2 dari udara bebas ke sel-sel darah, sedangkan perukaran CO2 dari sel-sel tubuh ke udara bebas terjadi.
8.       Paru-paru
Paru-paru terletak dalam rongga dada dibatasi oleh otot dada dan tulang rusuk, pada bagian bawah dibatasi oleh otot dafragma yang kuat. Paru-paru merupakan himpunana dari bronkeulus, saccus alveolaris dan alveolus. Diantara selaput dan paru-paru terdapat cairan limfa yang berfungsi untuk melindungi paru-paru pada saat mengembang dan mengempis. Mengembang dan mengempisnya paru-paru disebabkan karena adanya perubahan tekana rongga dada.

       Paru-paru kanan
-         berlobus tiga
-         Bronkus kanan bercabang tiga
       Paru-paru kiri
-         berlobus dua
-         Bronkuis kiri bercabang dua
-         Posisinya lebih mendatar .

2.5  Mekanisme Pernafasan Manusia
ü  Pernapasan dada
Pada pernapasan dada otot yang berperan penting adalah otot antar tulang rusuk. Otot tulang rusuk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu otot tulang rusuk luar yang berperan dalam mengangkat tulang-tulang rusuk dan tulang rusuk dalam yang berfungsi menurunkan atau mengembalikan tulang rusuk ke posisi semula. Bila otot antar tulang rusuk luar berkontraksi, maka tulang rusuk akan terangkat sehingga volume dada bertanbah besar. Bertambah besarnya akan menyebabkan tekanan dalam rongga dada lebih kecil dari pada tekanan rongga dada luar. Karena tekanan udara kecil pada rongga dada menyebabkan aliran udara mengalir dari luar tubuh dan masuk ke dalam tubuh, proses ini disebut proses ’inspirasi’.
Sedangkan pada proses ekspirasi terjadi apabila kontraksi dari otot dalam, tulang rusuk kembali ke posisi semula dan menyebabkan tekanan udara didalam tubuh meningkat. Sehingga udara dalam paru-paru tertekan dalam rongga dada, dan aliran udara terdorong ke luar tubuh, proses ini disebut ’ekspirasi’.

ü  Pernapasan perut
Pada pernapasan ini otot yang berperan aktif adalah otot diafragma dan otot dinding rongga perut. Bila otot diafragma berkontraksi, posisi diafragma akan mendatar. Hal itu menyebabkan volume rongga dada bertambah besar sehingga tekanan udaranya semakin kecil. Penurunan tekanan udara menyebabkan mengembangnya paru-paru, sehingga udara mengalir masuk ke paru- paru (inspirasi).
Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam. Pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah dalam kapiler, sedangkan pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuh.
Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar maka udara akan masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluar. Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukkan udara (inspirasi) dan pengeluaran udara (ekspirasi) maka mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada dan perut terjadi secara bersamaan.

2.6     Volume Udara Pernapasan
Dalam keadaan normal, volume udara paru-paru manusia mencapai 4500 cc. Udara ini dikenal sebagai kapasitas total udara pernapasan manusia. Walaupun demikian, kapasitas vital udara yang digunakan dalam proses bernapas mencapai 3500 cc, yang 1000 cc merupakan sisa udara yang tidak dapat digunakan tetapi senantiasa mengisi bagian paru-paru sebagai residu atau udara sisa. Kapasitas vital adalah jumlah udara maksimun yang dapat dikeluarkan seseorang setelah mengisi paru-parunya secara maksimum.
Dalam keadaaan normal, kegiatan inspirasi dan ekpirasi atau menghirup dan menghembuskan udara dalam bernapas hanya menggunakan sekitar 500 cc volume udara pernapasan (kapasitas tidal = ± 500 cc). Kapasitas tidal adalah jumlah udara yang keluar masuk paru-paru pada pernapasan normal. Dalam keadaan luar biasa, inspirasi maupun ekspirasi dalam menggunakan sekitar 1500 cc udara pernapasan (expiratory reserve volume = inspiratory reserve volume = 1500 cc).

2.7     Pertukaran O2 Dan CO2 Dalam Pernapasan
Jumlah oksigen yang diambil melalui udara pernapasan tergantung pada kebutuhan dan hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, ukuran tubuh, serta jumlah maupun jenis bahan makanan yang dimakan.
Pekerja-pekerja berat termasuk atlit lebih banyak membutuhkan oksigen dibanding pekerja ringan. Demikian juga seseorang yang memiliki ukuran tubuh lebih besar dengan sendirinya membutuhkan oksigen lebih banyak. Selanjutnya, seseorang yang memiliki kebiasaan memakan lebih banyak daging akan membutuhkan lebih banyak oksigen daripada seorang vegetarian.
Dalam keadaan biasa, manusia membutuhkan sekitar 300 cc oksigen sehari (24 jam) atau sekitar 0,5 cc tiap menit. Kebutuhan tersebut berbanding lurus dengan volume udara inspirasi dan ekspirasi biasa kecuali dalam keadaan tertentu saat konsentrasi oksigen udara inspirasi berkurang atau karena sebab lain, misalnya konsentrasi hemoglobin darah berkurang.
Oksigen yang dibutuhkan berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh zat warna darah atau pigmen darah (hemoglobin) untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh.  Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit ini tersusun oleh senyawa hemin atau hematin yang mengandung unsur besi dan globin yang berupa protein.
Secara sederhana, pengikatan oksigen oleh hemoglobin dapat diperlihatkan menurut persamaan reaksi bolak-balik berikut ini : Hb4 + O2 ↔ 4 Hb O2 (oksihemoglobin, berwarna merah jernih).

Reaksi di atas dipengaruhi oleh kadar O2, kadar CO2, tekanan O2 (P O2), perbedaan kadar O2 dalam jaringan, dan kadar O2 di udara. Proses difusi oksigen ke dalam arteri demikian juga difusi CO2 dari arteri dipengaruhi oleh tekanan O2 dalam udara inspirasi. Tekanan seluruh udara lingkungan sekitar 1 atmosfir atau 760 mm Hg, sedangkan tekanan O2 di lingkungan sekitar 160 mm Hg. Tekanan oksigen di lingkungan lebih tinggi dari pada tekanan oksigen dalam alveolus paru-paru dan arteri yang hanya 104 mm Hg. Oleh karena itu oksigen dapat masuk ke paru-paru secara difusi.
Dari paru-paru, O2 akan mengalir lewat vena pulmonalis yang tekanan O2 nya 104 mm; menuju ke jantung. Dari jantung O2 mengalir lewat arteri sistemik yang tekanan O2 nya 104 mmHg menuju ke jaringan tubuh yang tekanan O2 nya 0 - 40 mmHg. Di jaringan, O2 ini akan dipergunakan. Dari jaringan CO2 akan mengalir lewat vena sistemik ke jantung. Tekanan CO2 di jaringan di atas 45 mmHg, lebih tinggi dibandingkan vena sistemik yang hanya 45 mmHg. Dari jantung, CO2 mengalir lewat arteri pulmonalis yang tekanan O2 nya sama yaitu 45 mmHg. Dari arteri pulmonalis CO2 masuk ke paru-paru lalu dilepaskan ke udara bebas.
Berapa minimal darah yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan oksigen pada jaringan? Setiap 100 mm3 darah dengan tekanan oksigen 100 mmHg dapat mengangkut 19 cc oksigen. Bila tekanan oksigen hanya 40 mmHg maka hanya ada sekitar 12 cc oksigen yang bertahan dalam darah vena. Dengan demikian kemampuan hemoglobin untuk mengikat oksigen adalah 7 cc per 100 mm3 darah.
Pengangkutan sekitar 200 mm3 C02 keluar tubuh umumnya berlangsung menurut reaksi kimia berikut: O2 + H2O → (karbonat anhidrase) H2CO3. Tiap liter darah hanya dapat melarutkan 4,3 cc CO2 sehingga mempengaruhi pH darah menjadi 4,5 karena terbentuknya asam karbonat.

2.8     Frekuensi Pernapasan
Jumlah udara yang keluar masuk ke paru-paru setiap kali bernapas disebut sebagai frekuensi pernapasan. Pada umumnya, frekuensi pernapasan manusia setiap menitnya sebanyak 15-18 kali. Cepat atau lambatnya frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya :
• Usia. Semakin bertambahnya usia seseorang akan semakin rendah frekuensi pernapasannya. Hal ini berhubungan dengan energi yang dibutuhkan.
• Jenis kelamin. Pada umumnya pria memiliki frekuensi pernapasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita. Kebutuhan akan oksigen serta produksi karbondioksida pada pria lebih tinggi dibandingkan wanita.
• Suhu tubuh. Semakin tinggi suhu tubuh seseorang maka aka semakin cepat frekuensi pernapasannya, hal ini  berhubungan dengan penigkatan proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh.
• Posisi atau kedudukan tubuh. Frekuensi pernapasan ketika sedang duduk akan berbeda dibandingkan dengan ketika sedang berjongkok atatu berdiri. Hal ini berhubungan erat dengan energi yang dibutuhkan oleh organ tubuh sebagai tumpuan berat tubuh.
• Aktivitas. Seseorang yang aktivitas fisiknya tingi seperti olahragawan akan membutuhkan lebih banyak energi daripada orang yang diamatau santai, oleh karena itu, frekuensi pernapasan orang tersebut juga lebih tinggi. Gerakan dan frekuensi pernapasan diatur oleh pusat pernapasan yang terdapat di otak. Selain itu, frekuensi pernapasan distimulus oleh konsentrasi karbondioksida (CO) dalam darah.

2.9     Gangguan Pada Sistem Respirasi
Sistem  pernapasan  manusia  yang  terdiri  atas  beberapa organ  dapat  mengalami  gangguan.  Gangguan  ini  biasanya berupa    kelainan  atau  penyakit.  Penyakit  atau  kelainan  yang menyerang  sistem  pernapasan  ini  dapat  menyebabkannya proses pernapasan. Berikut adalah beberapa contoh gangguan pada sistem pernapasan manusia.
• Emfisema, merupakan penyakit pada paru-paru. Paru-paru  mengalami  pembengkakan  karena  pembuluh darah  nya kemasukan udara.
• Asma, merupakan kelainan penyumbatan  saluran pernapasan  yang  disebabkan  oleh  alergi,  seperti  debu, bulu,  ataupun  rambut. Kelainan  ini  dapat  diturunkan. Kelainan  ini  juga  dapat  kambuh  jika  suhu  lingkungan.
• Tuberkulosis  (TBC), merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan  oleh  Mycobacterium  tuberculosis.  Bakteri tersebut menimbulkan bintil-bintil pada dinding alveolus. Jika penyakit  ini menyerang dan dibiarkan  semakin  luas, dapat  menyebabkan  sel-sel  paru-paru  mati.  Akibatnya paru-paru  akan  kuncup  atau  mengecil.  Hal  tersebut menyebabkan  para  penderita  TBC  napasnya  sering terengah-engah.
• Infuenza  (flu), merupakan  penyakit  yang  disebabkan oleh  virus  infuenza. Penyakit  ini  timbul dengan gejala bersin-bersin, demam, dan pilek.
• Kanker  paru-paru.  Penyakit  ini merupakan  salah  satu paling  berbahaya.  Sel-sel  kanker  pada  paru-paru terus  tumbuh  tidak  terkendali. Penyakit  ini  lama-kelamaan dapat menyerang  seluruh  tubuh.   Salah  satu pemicu  kanker  paru-paru  adalah  kebiasaan merokok. Merokok  dapat  memicu  terjadinya  kanker  paru-paru dan kerusakan paru-paru.
• Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran pernapasan dan jaringan paru-paru. Misalnya, sel mukosa membesar (disebut hipertrofi) dan kelenjar mukus bertambah banyak (disebut  hiperplasia). Dapat pula terjadi radang ringan, penyempitan saluran pernapasan akibat bertambahnya sel sel dan penumpikan lendir, dan kerusakan alveoli. Perubahan anatomi saluran pernapasan menyebabkan fungsi paru-paru terganggu.



BAB III
PENUTUP


3.1  Kesimpulan
        Dari pembahasan yang uraikan diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :
Sistem pernapasan merupakan sistem yang berfungsi untuk mengabsorbsi oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dalam tubuh yang bertujuan untuk mempertahankan homeostasis. Fungsi ini disebut sebagai respirasi. Sistem pernapasan dimulai dari rongga hidung/mulut hingga ke alveolus, di mana pada alveolus terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida dengan pembuluh darah.
  Sistem respirasi itu sendiri mencakup semua proses pertukaran gas yang terjadi antara atmosfir melalui rongga hidung → faring → laring → trakea → bronkus → paru-paru → alveolus → sel-sel melalui dinding kapiler darah.
Organ-organ sistem pernapasan meliputi hidung, faring, laring, trakea, paru-paru atau pulmo yang terdiri dari bronkus, brokiolus dan alveolus.
Mekanisme pernapasan meliputi pernapasan dada atau costal breathing dan pernapasan perut atau diaphragmatic breathing yang melalui masing-masing dua fase yaitu fase inspirasi dan ekspirasi yang melibatkan pernapasan eksternal (luar) dan pernapasan internal (dalam).
Gangguan pada sistem pernapasan bisa disebabkan karena terganggunya pengangkutan O2 ke sel-sel atau jaringan tubuh (asfiksi) atau keracunan gas-gas berbahaya.

3.2  Saran
Agar tidak terjadi gangguan pada sistem pernapasan kita, hindarilah polusi udara dan gas-gas beracun, serta rawatlah paru-paru (pulmo) agar tetap bersih, karena paru-paru mudah sekali terserang penyakit infeksi sehingga menimbulkan kerusakan jaringannya.








Read More

MAKALAH MEWUJUDKAN GENERASI EMAS MELALUI PENDIDIKAN KARAKTER (ANTARA FAKTA DAN HARAPAN)

Oktober 28, 2015
076

Guru dalam bahasa jawa sering dipanjangkan dengan digugu lan ditiru (nasihatnya senantiasa dianut dan perilakunya selalu dicontoh). Dalam konteks ini ingin menunjukkan pentingnya posisi guru dalam kehidupan masyarakat, apalagi perkembangan sekarang ini yang sering disebut-sebut masa krisis keteladanan. Guru adalah unsur manusiawi yang merupakan ujung tombak dalam proses pendidikan. Oleh karena itu,guru harus selalu meningkatkan diri untuk berperan aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga professional sesuai dengan tuntutan masyarakat dan peserta didik yang terus berkembang. Dalam arti khusus dapat dikatakan bahwa pada setiap diri guru itu memiliki tanggung jawab untuk memfasilitasi para peserta didik untuk mengembangkan potensi dan mendewasakan pendiriannya.
 Dalam posisi dan perannya sebagai fasilitator, guru tidak semata-mata mengajar yang transfer of knowledge tetapi juga mendidik yang transfer of values dan sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan tuntunan dan rambu-rambu kepada pserta didik dalam proses pembelajaran untuk mencapai sukses hidup. Dengan demikian guru sebenarnya memiliki peran yang strategis dan unik tetapi juga kompleks dalam mengantarkan peserta didik menjadi insane yang cerdas dan terampil tetapi juga bertaqwa dan berakhlak mulia.
Dalam karya tulis ilmiah ini akan kami bahas tentang: (1). Pendidikan berkarakter (2). Fakta pendidikan berkarakter (3). Harapan pendidikan berkarakter (4). Membangun karakter sikap generasi emas.
Seseorang dapat dikatakan berkarakter jika telah berhasil menyerap nilai dan keyakinan yang dikehendaki masyarakat serta digunakan sebagai kekuatan moral dalam hidupnya dengan landasan hakekat dan tujuan pendidikan, berarti ia memiliki kepribadian yang ditinjau dari titik tolak etis atau moral, seperti sifat kejujuran, amanah, keteladanan , atau pun sifat-sifat lain yang melekat pada diri pendidik.
Pentingnya Pendidikan berkarakter terangkum dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa , berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Gambaran pendidikan berkarakter bisa dilihat pada syair tembang “Dhondhong apa Salak”. Tembang tersebut mempunyai filosofi dan nilai yang tinggi dan bermakna. Buah kedondong kulitnya halus tapi dalamnya berduri, buah salak, kulitnya kasar tapi dalamnya halus. Keduanya tidak dipilih, yang dipilih buah duku yang kecil, kulitnya halus, dalamnya juga halus. Naik bendi tidak dipilih karena menyakiti hewan, naik becak tidak dipilih karena memeras tenaga manusia. Yang dipilih berjalan pelan-pelan. Jadi betapa indahnya jika nilai pendidikan berkarakter yang ada pada tembang tersebut melekat pada diri insan yang hidup di dunia ini. Di sisi lain juga menggambarkan betapa pentingnya mengarungi aktivitas kehidupan didasarkan kemampuan sendiri tanpa harus memberatkan, merugikan, menyusahkan atau menyengsarakan pihak lain.
Fakta Pendidikan Berkarakter
Eksistensi suatu bangsa sangat ditentukan oleh karakter yang dimiliki. Hanya bangsa yang memiliki karakter kuat yang mampu menjadikan dirinya sebagai bangsa yang bermartabat dan disegani oleh bangsa-bangsa lain. Oleh karena itu, menjadi bangsa yang berkarakter adalah keinginan kita semua.
Di kalangan pelajar dan mahasiswa dekadensi moral ini tidak kalah memprihatinkan. Perilaku menabrak etika, moral dan hukum dari yang ringan sampai yang berat masih kerap diperlihatkan oleh pelajar dan mahasiswa. Kebiasaan mencontek pada saat ulangan atau ujian masih dilakukan. Keinginan lulus dengan cara mudah dan tanpa kerja keras pada saat ujian nasional menyebabkan mereka berusaha mencari jawaban dengan cara tidak beretika. Mereka mencari bocoran jawaban dari berbagai sumber yang tidak jelas. Apalagi jika keinginan lulus dengan mudah ini bersifat institusional karena direkayasa atau dikondisikan oleh pimpinan sekolah dan guru secara sistemik. Pada mereka yang tidak lulus, ada di antaranya yang melakukan tindakan nekat dengan menyakiti diri atau bahkan bunuh diri. Perilaku tidak beretika juga ditunjukkan oleh mahasiswa. Plagiatisme atau penjiplakan karya ilmiah di kalangan mahasiswa juga masih sering dilakukan. Bahkan ada yang dilakukan oleh mahasiswa program doktor. Semuanya ini menunjukkan kerapuhan karakter di kalangan pelajar dan mahasiswa.

Hal lain yang menggejala di kalangan pelajar dan mahasiswa berbentuk kenakalan. Beberapa di antaranya adalah tawuran antar pelajar dan antar mahasiswa. Di beberapa kota besar tawuran pelajar menjadi tradisi dan membentuk pola yang tetap, sehingga di antara mereka membentuk musuh bebuyutan. Tawuran juga kerap dilakukan oleh para mahasiswa seperti yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa pada perguruan tinggi tertentu. Bentuk kenakalan lain yang dilakukan pelajar dan mahasiswa adalah meminum minuman keras, pergaulan bebas, dan penyalahgunaan narkoba yang bisa mengakibatkan depresi bahkan terkena HIV/AIDS. Fenomena lain yang mencorong citra pelajar adalah dan lembaga pendidikan adalah maraknya gang pelajar dan gang motor. Perilaku mereka bahkan seringkali menjurus pada tindak kekerasan (bullying) yang meresahkan masyarakat dan bahkan tindakan kriminal seperti pemalakan, penganiayaan, bahkan pembunuhan. Semua perilaku negatif di kalangan pelajar dan mahasiswa tersebut atas, jelas menunjukkan kerapuhan karakter yang cukup parah yang salah satunya disebabkan oleh tidak optimalnya pengembangan karakter di lembaga pendidikan di samping karena kondisi lingkungan yang tidak mendukung.
  1. D.  Harapan Pendidikan Berkarakter
UU no 14 tahun 2005 tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Slamet Imam Santoso mengemukakan bahwa tujuan tiap pendidikan yag murni adalah menyusun harga diri yang kukuh dan kuat dalam jiwa pelajar, supaya mereka kelak dapat bertahan dalam masyarakat. Dibagian lain beliau juga mengemukakan bahwa pendidikan bertugas mengembangkan potensi individu semaksimal  mungkin dalam batas-batas kemampuannya, sehingga terbentuk manusia yang pandai, terampil, jujur, tahu kemampuan dan batas kemampuannya, serta mempunyai kehormatan diri. Dengan demikian pembinaan watak merupakan tugas utama pendidikan.
Harapan dengan adanya pendidikan berkarakter yang diharapkan akan menjadi generasi emas penerus bangsa adalah :
  1. Potensi kalbu / nurani / afektif peserta didik sebagai manusia dan warga Negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dapat dikembangkan.
  2. Kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius dapat dikembangkan.
  3. Jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa dapat ditanamkan.
  4. Kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan dapat dikembangkan.
  5. Lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan dapat dikembangkan.

 Membangun Karakter Sikap Generasi Emas
Keberadaan dan kehadiran pendidik, sebagai key actor in the lerning process, yang profesional serta memiliki karakter kuat dan cerdas merupakan suatu kebutuhan. Character building di kalangan pendidik sejak beberapa dekade terakhir ini telah menjadi perhatian yang serius berbagai bangsa di dunia, tak terkecuali Indonesia. Karena melalui pendidik yang memiliki karakter kuat dan cerdas ini akan tercipta sumberdaya manusia yang merupakan pencerminan bangsa yang berkarakter kuat dan cerdas serta bermoral luhur. Hanya dengan sumberdaya manusia yang demikianlah tatanan kehidupan bermasyarakat dan bernegara dapat berlangsung dengan wajar dan natural, karena baik pemimpin maupun yang dipimpin memiliki komitmen maupun moral yang baik untuk bersama – sama membangun tatanan kebidupan yang harmonis dan sejahtera.
Membangun karakter sikap generasi emas yaitu dengan:
  1. Mempunyai tujuan Hidup
  2. Mandiri
  3. Disiplin
  4. Pandai bergaul dan menempatkan diri
  5. Sanggup bekerja keras
  6. Pemberani
  7. Percaya Diri
  8. Tidak gengsian
  9. Hemat
  1. F.   Kesimpulan
Dari laporan diatas dapat disimpulkan bahwa manusia hidup berbangsa dan bernegara harus mempunyai sebuah karakter untuk bisa membedakan antar bangsa satu dengan bangsa yang lainnya. Banyak cara yang bisa dilakukan dengan salah satunya memiliki ilmu pengetahuan, tehnologi, keterampilan. Mewujudkan generasi yang cerdas dan berkarakter bisa dilakukan melalui pendidikan, baik pendidikan formal,informal dan non formal. Sehingga pemerintah harus memperbaiki pendidikan di Indonesia bila ingin menciptakan generasi emas yang cerdas dan berkarakter guna meningkatkan daya saing bangsa, selain melalui pendidikan dapat juga melalui proses Sosialisasi pemuda guna meningkatkan kualitas pemuda yang cerdas dan berkarakter.




DAFTAR PUSTAKA
Ismail, Nawawi. 2009. Pembangunan dan Problem  Masyarakat. Surabaya:CV. Putra Media Nusantara.
Depdiknas. 2007. Pembangunan Pendidikan Nasional 2005 – 2007.Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional.
Mochtar Bukhari (1995). Transformasi Pendidikan (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan
M.Furqon Hidayatullah (2009).Guru Sejati Membangun Insan Berkarakter Kuat dan Cerdas.(Surakarta:Yuma Pustaka).


Read More

Makalah Tafsir Ahkam Mu’amalah - PRINSIP-PRINSIP DASAR EKONOMI ISLAM

Oktober 28, 2015





2.1 PRINSIP – PRINSIP DASAR EKONOM ISLAM
2.1.1    Pengertian Ekonomi Islam
Menurut Prof. Dr. Ahmad Muhammad ‘Assal & Prof. Dr. Fathi Ahmad Abdul Karaim adalah : Sesungguhnya ekonomi Islam adalah bagian integral dari sistem Islam yang sempurna. Apabila ekonomi konvensional dengan sebab situasi kelahirannya terpisah secara sempurna dari agama. Maka keistimewaan terpenting  ekonomi Islam adalah keterkaitannya secara sempurna dengan Islam itu sendiri, yaitu aqidah dan syariah.[1]
Apabila ekonomi Islam menjadi bagian dari Islam yang sempurna, maka tidak mungkin memisahkannya dari sistem aturan Islam yang lain dari aqidah, ibadah dan akhlak.[2]
Berdasarkan ini, maka tidak boleh kita mempelajari ekonomi Islam secara berdiri sendiri yang terpisah dari aqidah Islam dan syariahnya, karena sistem ekonomi Islam bagian dari syariah Islam. Dengan demikian ia terkait secara mendasar dengan aqidah.[3]

Sedangkan menurut Muhammad Rawwas Qal’ah Ekonomi Islam adalah Sesungguhnya ekonomi Islam adalah aturan Tuhan. Setiap ketaatan terhadap aturan ini merupakan ketaatan kepada Allah Swt. Setiap ketaatan kepada Allah adalah ibadah. Jadi menerapkan sistem ekonomi Islam adalah ibadah.[4]
2.1.2    Prinsip – Prinsip Dasar Ekonomi Islam
Prinsip-prinsip Ekonomi Islam itu secara garis besar dapat

diuraikan sebagai berikut: Ekonomi Islam memiliki sifat dasar sebagai ekonomi Rabbani dan Insani. Disebut ekonomi Rabbani karena sarat dengan arahan dan nilai-nilai Ilahiah. Dikatakan ekonomi Insani karena system ekonomi ini dilaksanakan dan ditujukan untuk kemakmuran manusia
.
Keimanan sangat penting dalam ekonomi Islam karena secara langsung akan mempengaruhi cara pandang dalam membentuk kepribadian, perilaku, gaya hidup, selera dan preferensi manusia. Dalam ekonomi Islam sumber daya insani menjadi faktor terpenting. Manusia menjadi pusat sirkulasi manfaat ekonomi dari berbagai sumber daya yang ada.
Dalam Ekonomi Islam, berbagai jenis sumber daya dipandang sebagai pemberian atau titipan Tuhan kepada manusia. Manusia harus memanfaatkannya seefisien dan seoptimal mungkin dalam produksi guna memenuhi kesejahteraan secara bersama di dunia yaitu untuk diri sendiri dan untuk orang lain. Namun yang terpenting adalah bahwa kegiatan tersebut akan dipertanggung-jawabkannya di akhirat nanti.

Tujuan ekonomi islam adalah bahwa setiap kegiatan manusia didasarkan kepada pengabdian kepada Allah dan dalam rangka melaksanakan tugas dari Allah untuk memakmurkan bumi, maka dalam berekonomi umat islam harus mengutamakan keharmonisan dan pelestarian alam.
Secara umum prinsip-prinsip ekonomi menjadi 2 kelompok besar. Masing-masing kelompok besar ini membentuk suatu bangunan yang akan menjadi prinsip ekonomi islam.
v Berdasarkan pada definisi dan ruang lingkup ekonomi islam, maka terdapat berbagai prinsip yang harus dipegang teguh dalam menjalankan ekonomi islam. Bagian bangunan  pertama ekonomi islam didasarkan atas lima nilai universal yakni: tauhid (keimanan), ‘adl (keadilan), nubuwwah (kenabian), khilafah (pemerintah), dan ma’ad (hasil).[5]
1.      Tauhid
Tauhid merupakan fondasi ajaran islam. Isi tauhid itu sendiri jelas terpampang pada dua kalimat syahadat yang menyatakan bahwa: “Tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah”. Dengan tauhid, manusia menyaksikan bahwa tiada satupun yang layak disembah selain Allah, tidak ada pemilik langit, bumi dan isinya, selain daripada Allah. Jadi Allah adalah pencipta alam semesta dan isinya sekaligus pemiliknya, termasuk pemilik manusia dan seluruh sumber daya yang ada. Karena itu segala aktivitas manusia tak terkecuali aktivitas ekonomi dibingkai dengan kerangka hubungan dengan Allah. Dan segala sesuatu yang kita perbuat di dunia nantinya akan dipertanggung jawabkan kepada Allah SWT. Sehingga termasuk didalamnya aktivitas ekonomi dan bisnis nantinya akan dipertanggungjawabkan juga. Dengan tauhid yang benar, pelaku ekonomi menjadikan landasan ketauhidan dalam setiap aktivitasnya. Dengan tauhid yang benar pula, pelaku ekonomi melakukan aktivitas ekonomi dengan senantiasa mengingat bahwa pertanggungjawaban yang hakiki adalah pertanggungjawaban akhirat. Dengan pondasi yang kokoh ini, diharapkan agar setiap pelaku ekonomi dapat memahami dan melaksanakan islam secara benar, lalu meyakini bahwa ekonomi islam tidak terlepas dari islam itu sendiri.
2.      ‘Adl
Dalam islam didefinisikan sebagai “tidak menzalami dan tidak dizalimi”. Implikasi (keterlibatan masalah) ekonomi dari nilai ini adalah bahwa pelaku ekonomi tidak dibolehkan untuk mengejar keuntungan pribadi bila hal itu merugikan orang lain atau merusak alam.
3.      Nubuwwah
Nubuwwah merupakan perwujudan dari rahman, rahim dan kebijaksanaan Allah. Manusia tidak dibiarkan begitu saja didunia tanpa mendapat bimbingan. Karena itulah diutus para nabi dan rasul untuk menyampaikan petunjuk dari Allah kepada manusia tentang bagaimana hidup yang baik dan benar didunia. Sebagaimana di dalam Al Qur’an juga sudah di jelaskan yaitu Telah ada pada diri Rasulullah suri teladan yang baik. Rasul merupakan “manusia model” Model percontohan ideal bagi umat manusia. Maha Suci Allah yang telah menciptakan para Nabi agar senantiasa memberi kita pedoman dan bimbingan untuk senantiasa selamat menjalani bahtera dunia menuju kampung akhirat untuk diteladani manusia, karenanya Rasulullah memiliki sifat-sifat utama yaitu siddiq (benar, jujur), amanah (kepercayaan), tabligh (keterbukaan/menyampaikan), dan fatanah (kecerdasan).
Sifat nabi di atas menjadi acuan bagi aktivitas ekonomi. Sifat di atas juga sangat manusiawi sehingga dalam pelaksanaanya sangat nyata untuk dilakukan. Juga sifat di atas adalah lambang profesionalitas, prestatif, dan kontributif dalam pelaksanaan aktivitas ekonomi.
4.      Khilafah
Khilafah artinya manusia memiliki misi untuk menjadi pemimpin dan pemakmur bumi. Nilai mendasari prinsip kehidupan kolektif manusia, fungsi dan peran utamanya adalah agar menjaga keteraturan interaksi (mu’amalah) antar kelompok termasuk bidang ekonomi, dan memastikan bahwa perekonomian suatu negara berjalan dengan baik tanpa distorsi dan telah sesuai dengan syariah.
5.      Ma’ad
Ma’ad secara harfiah berarti kemballi. Maksudnya manusia akan kembali pada Tuhan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, karena kehidupan manusia bukan hanya berlangsung didunia saja melainkan terus berlajut diakhirat.[6]
Dan bisa juga di artikan sebagai hasil atau imbalan, sesuai dengan kata Imam Ghazali bahwa motif para pelaku ekonomi adalah untuk mendapatkan keuntungan/profit/laba. Dalam islam, ada laba/keuntungan di dunia dan ada laba/keuntungan di akhirat. Oleh karena itu pencapaian adalah suatu hal yang mutlak 

v Bagian kedua, Kelima nilai yang telah diuraikan di atas menjadi dasar inspirasi untuk menyusun teori-teori ekonomi. Dari kelima nilai ini kita dapat menurunkan tiga prinsip derivatif yang menjadi ciri-ciri sistem ekonomi islam yang juga menjadi tiang ekonomi islam. Prinsip derivatif tersebut adalah sebagai berikut:

·      Multitype Ownership (kepemilikan multijenis)
Nilai tauhid dan nilai adil melahirkan konsep multitype ownership. Dalam islam, berlaku prinsip kepemilikan multijenis, yakni mengakui bermacam-macam bentuk kepemilikan baik oleh swasta, negara atau campuran. Prinsip ini adalah terjemahan dari nilai tauhid: pemilik primer langit, bumi dan seisinya adalah Allah, sedangkan manusia diberi amanah untuk mengelolanya. Dan untuk menjamin adanya keadilan, maka cabang-cabang produksi yang strategis dapat dikuasai oleh negara.

·      Freedom to Act (kebebasan untuk bergerak/usaha)
Ketika menjelaskan nilai nubuwwah, kita sudah sampai pada kesimpulan bahwa penerapan nilai ini akan melahirkan pribadi-pribadi yang profesional dalam segala bidang, termasuk bidang ekonomi dan bisnis. Keempat nilai nubuwwah ini bila digabungkan dengan nilai keadilan dan nilai khilafah akan melahirkan konsep  freedom to act pada setiap muslim. Freedom to act bagi setiap individu akan menciptakan mekanisme pasar dalam perekonomian karena setiap individu bebas untuk bemuamalah. Pemerintah akan bertindak sebagai wasit yang adil dan mengawasi pelaku-pelaku ekonomi serta memastikan bahwa tidak terjadi distorsi dalam pasar dan menjamin tidak dilanggarnya syariah.

·      Social Justice (keadilan sosial)
Gabungan nilai khilafah dan nilai ma’ad melahirkan prinsip keadilan sosial. Dalam islam, pemerintah bertanggung jawab menjamin pemenuhan kebutuhan dasar rakyatnya dan menciptakan keseimbangan sosial antara yang kaya dan yang miskin.[7]


Teori ekonomi islam dan sistemnya belumlah cukup tanpa adanya manusia yang menerapkan nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Dengan kata lain, adanya manusia yang berakhlak adalah hal mutlak dalam ekonomi. Kinerja suatu bisnis atau ekonomi tidaklah bergantung kepada teori dan sistemnya saja, melainkan pada man behind the gun-nya. Oleh karena itu akhlak menjadi bagian ketiga dan merupakan atap yang menaungi ekonomi islam.









            2.2 TAFSIRAN QUR’AN
            2.2.1 Tafsiran Alqur’an Surat
Surat al jum’ah ayat 10
A.        
Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.(QS: Al-Jumuah Ayat: 10)
B.        Kosakata

لِلصَّلاةِ : shalat                           فَانْتَشِرُوا : Maka bertebaranlah kamu
الأرْضِ فِي : Di muka bumi         وَابْتَغُوا  : Dan carilah
للَّهِ افَضْلِ مِنْ Karunia Allah          اللَّهَ وَاذْكُرُوا Dan ingatlah Allah
كَثِيرًا Banyak-banyak                لَعَلَّكُمْ Supaya kamu
تُفْلِحُونَ Beruntung

C.        Makna mufradat serta I’rab nya
الصَّلَاةُ قُضِيَتِ ( ditunaikan akan shalat) , قُضِيَتِ merupakan fi’il madhi yang dibinakan bagi majhul ( tidak di ketahuikan) asal katanya adalah قضي , الصَّلَاةُ( shalat), ia merupakan isem bagi قُضِيَتِ , الصَّلَاةُ maksud kata-katanya ini adalah shalat jum’at, kenapa berhunbungan dengan kata – kata قُضِيَتِ, karena tidak di ketahui shalat apa, dan di ketahui nya karena ada ال pada kata – kata shalatu, al ال if lam itu adalah ال ma’rifah ( yang di tujukan pada shalat jum’at), فَانْتَشِرُوا, merupakan fi’il amar, atas wazan انتشر, berfaedah mutawa’ah, yaitu hasil bekas sesuatu dari fi’il muta’adi maksudnya sesudah shalat boleh bertebaran di muka bumi, menurut tafsir jalalain perintah ini menunjukkan pengertian ibahah (boleh), وَابْتَغُوا  : Dan carilah, ابتغوا adalah fi’il amar ( perintah) agar kita di mencari akan karunia Allah, contohnya seperti mencari rezeki tetapi wajib dengan cara yang halal,dan faedah nya juga mutawa’ah,  اللَّهَ وَاذْكُرُوا Dan ingatlah Allah, اذكروا juga fi’il amar ( berupa perintah) menunjukkan akan dalam kita bertebaran, kita mencari rezeki di wajibkan atas kita selalu mengingat akan Allah, كَثِيرًا, bila kita I’rab dia adalah ke hal, dengan arti, hal keadaan sebanyak-banyaknya,  لَعَلَّكُمْ, kata-kata لعل menurut ilmu nahwu memili faedah taraji yaitu mengharap sesuatu yang kemungkinan terjadi, تُفْلِحُونَ (kamu beruntung), dia merupakan fi’il mudhari’ asal kata nya yaitu افلح
D.    Asbabun Nuzul
Diriwayatkan dalam sebuah hadits ,Ketika Rasul sedang berkhutbah jumat, tiba-tiba datanglah para pedagang dengan membawa dagangannya. Dan para sahabat yang sedang mendengarkan khutbah itu berdiri mengerumuni para pedagang yang baru datang tersebut. Melihat kejadian itu turunlah Q.S al-jumuah ayat 9-10.

E.     Munasabah
Pada ayat ini, Allah SWT menerangkan bahwa setelah selesai melakukan shalat Jumat boleh bertebaran di muka bumi melaksanakan urusan duniawi, berusaha mencari rezeki yang halal, sesudah menunaikan yang bermanfaat untuk akhirat.
Pada ayat ini, Allah SWT menerangkan bahwa setelah shalat. Hendaklah mengingat Allah sebanyak-banyaknya di dalam mengerjakan usahanya dengan menghindarkan diri dari kecurangan, penyelewengan dan lain-lainnya, karena Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, yang tersembunyi apalagi yang nampak nyata, sebagaimana firman Allah SWT: Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata. Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S At Taghabun: 18) Dengan demikian tercapailah kebahagiaan dan keberuntungan di dunia dan di akhirat.
F.      Tafsir
Dalam ayat ini (surah Al-Jumu’ah(62) ayat:10), Allah menegaskan bahwa ketika shalat Jum’at telah ditunaikan, maka manusia diperintahkan untuk segera kembali melakukan aktivitasnya masing-masing dalam rangka mencari karunia Allah baik berupa rezeki harta maupun ilmu pengetahuan. Jadi, pelajar dan guru kembali ke kelasnya, para pegawai kembali ke kantornya, para pekerja kembali ke pabriknya, para petani kembali ke sawahnya, dan begitu pula yang lainnya. Hal ini merupakan perintah Allah agar manusia memiliki etos kerja yang tinggi, disiplin yang kuat dan mampu menghargai waktu. Kemudian setelah manusia mendapatkan karunia Allah maka janganlah lupa “wadzkurulloha katsiro” harus kembali mengingat Allah, karena semua karunia yang telah didapat itu semata-mata karena kemurahan Allah dan harus dikembalikan kepada Allah dengan cara syukur kepadanya agar kita senantiasa beruntung. Kedua ayat di atas juga menunjukkan bahwa manusia harus pandai mempergunakan waktu dan mengaturnya sedemikian rupa, sehingga tidak ada waktu yang terbuang percuma. Dengan demikian etos kerja yang tinggi akan terwujud dalam diri seseorang.
Menurut kami Jika Surah al-Jumu’ah [62] ayat 9–10 dikaitkan dengan tema PRINSIP-PRINSIP EKONOMI ISLAM, penjelasannya sebagai berikut.
Hendaknya bersegeralah memenuhi panggilan Allah dengan menunaikan ibadah salat jum’at bagi laki-laki walaupun sedang melakukan aktifitas perniagaan yang sangat menarik keuntungan bisnisnya, kecuali berhalangan seperti sakit atau dalam perjalanan jauh. Hal ini menunjukkan bahwa urusan akhirat lebih penting dari pada urusan dunia. Karena akhirat lebih kekal sedangkan dunia sementara.begitulah pondasi tauhid sebagaimana sesuai dengan prinsip yang tadi sudah dijelaskan.
Namun demikian setelah menunaikan ibadah salat jum’at tidak boleh mengabaikan urusan dunia, bersegeralah, bergegas untuk mencari nafkah demi kepentingan hidup diri dan keluarganya dan tidak boleh malas, karena karunia Allah yang terbentang dijagat raya ini diperuntukkan bagi manusia yang harus diusahakan. Ayat ini mengajarkan kita untuk bekerja keras dalam meraih kebahagiaan dunia. Dan Ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang tidak hanya memikirkan akhirat saja tapi dunia juga penting. Dunia juga sangat menunjang kehidupan akhirat, karena dengan kelebihan rizki kita bisa bersadaqah dan itu adalah investasi akhirat. Tentang kerja keras dan keseimbangan dunia dan akhirat sesuai sabda Rasulullah SAW. : “Bekerjalah untuk (kebutuhan) duniamu seolah-olah kamu akan hidup selamanya, dan beribadahlah untuk akhiratmu seolah-olah kamu akan mati esok pagi” (H.R. Ibnu Azakir) begitulah prinsip Freedom to Act (kebebasan untuk bergerak/usaha)
Pada kesempatan lain Rasulullah sering memotivasi umatnya untuk senantiasa meningkatkan etos kerja sebagaiamana dalam beberapa sabdanya di bawah ini: ” Yang sangat menakutkan atas umatku adalah banyak makan, lama tidur serta malas. Pengangguran hanya akan menjadikan seorang manusia menjuadi keras hati.”(HR. Al-Syihab)
“Sesungghnya Allah mencintai hamba yang berkarya. Dan barang siapa yang bekerja keras untuk keluarganya maka ia seperti pejuang di jalan Allah azza wajalla.”(HR. Ahmad)
“Tidaklah seseorang makan makanan yang lebih baik daripada hasil keterampilan tangannya sendiri.”(HR. Bukhari)
Untuk tercapai kebahagiaan dunia dan akhirat kita diperintahkan untuk banyak berzikir dan berdo’a agar sukses dalam meraih cita-cita, ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
Selain itu Para fukaha (ahli fikih) menjadikan ayat dalam Surah al-Jumuah ini sebagai dalil tentang hukum melaksanakan salat Jumat. Salat Jumat hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim sehingga ketika seseorang sedang berjual beli, dianjurkan untuk meninggalkan sejenak dan segera menunaikan salat Jumat. Jika Surah al-Jumu’ah [62] ayat 9–10 dikaitkan dengan prinsip ekonomi islam,dalam contoh bekerja penjelasannya sebagai berikut,
a.       Perlunya Keseimbangan antara Urusan Dunia dan Akhirat
Pada saat kita menyelesaikan pekerjaan jenis apa pun yang menyangkut urusan duniawi, tetap diharuskan meninggalkannya jika mendengar panggilan azan. Perintah ini menunjukkan pentingnya menyeimbangkan urusan duniawi dan ukhrawi. Kita dibolehkan mengejar kehidupan duniawi, tetapi tidak boleh terlena sehingga lupa pada kehidupan akhirat. Hal ini karena kerja kita telah diniatkan untuk mencari rida Allah sehingga jika ada panggilan untuk ibadah kepada-Nya, tidak boleh enggan mengerjakan. Jika salat telah dikerjakan, kita pun diperbolehkan untuk kembali melanjutkan aktivitas.
Ada juga pesan yang sangat populer dari Abdullah bin Umar r.a. yang Artinya: ”Bekerjalah untuk kepentingan duniamu seolah-olah kamu akan hidup selamanya dan bekerjalah untuk kepentingan akhiratmu seolah-olah kamu akan mati besok.” (H.R. Baihaqi) Bekerja dengan sungguh-sungguh dan profesional dalam ajaran Islam sangat diutamakan. Demikian juga khusyuk dalam ibadah sangat penting agar dapat membekas pada amaliah sehari-hari, termasuk dalam bekerja. (prinsip tauhid/ilahiah)
b.      Bekerja Harus Selalu Ingat Allah
Dalam bekerja kita, harus mengingat Allah sehingga tidak akan terperosok untuk melakukan perbuatan yang tidak diridai oleh-Nya. Kita dibolehkan mencari karunia Allah sebanyak mungkin, asal dilakukan dengan cara yang benar. Dengan demikian, Allah pun akan meluaskan rezeki kepada kita dan memberikan keberuntungan yang berlipat ganda.(prinsip tauhid,adil ma’ad)
c.       Meningkatkan Produktivitas Kerja
Setelah mengerjakan salat Jumat, kita diperbolehkan untuk melanjutkan aktivitas kerja lainnya. Melakukan ibadah tidak berarti menghambat produktivitas kerja. Guna mendukung produktivitas kerja, ada hal-hal tertentu yang penting untuk diperhatikan.
1.      Bersikap rajin, ulet, dan tidak mudah putus asa.(prinsip ma’ad)
2.      Meningkatkan inovasi dan kreativitas.
3.      Mau belajar dari pengalaman sehingga dapat berbuat lebih baik pada masa datang.(prinsip keadilan social)
4.      Memaksimalkan kemampuan diri yang ada dan selalu optimis.
5.      Berdoa dan bertawakal kepada Allah.( Freedom to Act (kebebasan untuk bergerak/usaha)


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil pada makalah ini yaitu,
Secara umum prinsip-prinsip ekonomi menjadi 2 kelompok besar. Masing-masing kelompok besar ini membentuk suatu bangunan yang akan menjadi prinsip ekonomi islam.
Bagian pertama (nilai universal) yang menjadi teori dari ekonomi islam dan menjadi landasan ekonomi islam yaitu:
·      Tauhid (keesaan Tuhan
·      ‘Adl (keadilan)
·      Nubuwwah (kenabian
·      khilafah (pemerintahan).
·      Ma’ad (hasil)
Dengan prinsip-prinsip utama di atas maka sistem ekonomi islam dapat dibangun dengan sangat kokoh.Bagian kedua (prinsip-prinsip derivative) ini merupakan prinsip-prinsip sistem ekonomi islam yang juga menjadi tiang ekonomi islam yaitu:
·      Multitype Ownership
·      Freedom to act (Kebebasan bertindak atau berusaha)
·      Social Justice (Keadilan Sosial)
Kita sebagai manusia kita harus mempriolitaskan hak hak kita sebagai hamba kepada sang khalik dan ketika perkara masalah ibadah kita telah selesai maka di situlah kita menjalankan hubungan dengan sesama manusia untuk mencari rezeki sebanyak mungkin, dengan cara yang halal, dan senang tiasa memiliki rasa disiplin, menghargai waktu dam etos kerja yang tinggi, dan setelah kita mendapatkan rezeki janganlah lupa untuk kembali bersyukur dan mengingat Allah karena sungguh rezeki yang diperoleh itu semua datangnya dari Allah SWT.
B.     Saran
Dalam makalah kami ini, masih banyak hal yang harus diperbaiki dan dikoreksi, materi-materi yang disajikan pun masih belum lengkap. Untuk itu kami sangat mengharapkan kontribusi positif untuk kemajuan kita bersama, karena kami tidak menunggu sempurna untuk melakukan sesuatu, tapi kami melakukan sesuatu untuk menuju kesempurnaan.


BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Mujahidin, Akhmad. 2007. Ekonomi Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Supadie, Didiek Ahmad.2013. Ekonomi Syari’ah. Semarang: PT Pustaka Rizki Putra
Antonio Muhammad Syafi’I.Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani.2001.
 Dr. Yusuf Qhardawi, Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam











[1] Prof. Dr. Ahmad Muhammad ‘Assal & Prof.Dr. Fathi Ahmad Abdul Karim, An-Nizham al-Iqtishadi fil Islam, Cairo, 1977, hlm.17-18.
[2] Mabahits fil Iqtishad al-Islamiy, hlm. 54.
[3] Prof. Dr. Ahmad Muhammad ‘Assal & Prof.Dr. Fathi Ahmad Abdul Karim, An-Nizham al-Iqtishadi fil Islam, Cairo, 1977, hlm.17
[4] Muhammad Rawwas Qal’ah, Mabahits fil Iqtishad al-Islamiy, Kuwait Darun Nafas, 2000, hlm.55)
[5] Akhmad Mujahidin, Ekonomi Islam, hlm. 12-13
[6] Didiek Ahmad Supadie, Ekonomi Syari’ah, hlm. 50-51
[7] Akhmad Mujahidin, Ekonomi Islam, hlm. 25-27
Read More

Post Top Ad

Your Ad Spot