Makalah Hadits Keutamaan Orang Yang Berilmu (doc)



 

Pengertian Ilmu Pengetahuan

Menurut Wikipedia Bahasa Indonesia Ilmu, sains, atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti.Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Sejalan dengan itu ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berpikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya.Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemology.

Mengingat begitu banyaknya informasi yang menjelaskan mengenai ilmu pengetahuan,maka berikut ini kami berikan beberapa sumber yang menjelaskan  Pengertian Ilmu Pengetahuan Menurut Para Ahli, Selain pengertian ilmu pengetahuan secara umum, terdapat beberapa pendapat para ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian ilmu pengetahuan yaitu sebagai berikut, yaitu: 7 Pengertian Ilmu Pengetahuan Menurut Para Ahli Dalam Negeri :
a. Hatta:Pengertian ilmu pengetahuan menurut Moh. Hatta bahwa ilmu pengetahuan adalah pengetahuan atau studi yang teratur tentang pekerjaan hokum umum, sebab akibat dalam suatu kelompok masalah yang sifatnya sama baik dilihat dari kedudukannya maupun hubungannya.
b. Soerjono Soekanto: Pengertian ilmu pengetahuan menurut Soerjono                 Soekanto adalah pengetahuan yang tersusun sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, pengetahuan dimana selalu dapat diperiksa dan ditelaah (dikontrol) dengan kritis oleh setiap orang lain yang mengetahuinya.
c. Dadang Ahmad S: Pengertian ilmu pengetahuan menurut Dadang Ahmad S, adalah suatu proses pembentukan pengetahuan yang terus menerus hingga dapat menjelaskan fenomena dan keberadaan alam itu sendiri.
d. Helmy A. Kotto: Pengertian ilmu pengetahuan menurut Helmy. A. Kotto bahwasanya ilmu pengetahuan adalah suatu proses pembentukan pengetahuan yang terus menerus sampai menjelaskan fenomena dan keberadaan alam itu sendiri.
e. Mappadjantji Amien: Menurutnya, pengertian ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang berawal dari pengetahuan, bersumber dari wahyu, hati dan semesta yang memiliki paradigma, objek pengamatan, metode, dan media komunikasi membentuk sains baru dengan tujuan untuk memahami semesta untuk memanfaatkannya dan menemukan diri untuk menggali potensi fitrawi guna mengenal Allah.
f. Syahruddin Kasim: Menurut Syahruddin Kasim, bahwa pengertian ilmu pengetahuan adalah pancaran hasil metabolisme ragawi sebagai hidayah sang pencipta yang berasal dari proses interaksi fenomena fitrawimelalui dimensi hati, akal, nafsu yang rasional empirik dan hakiki dalam menjelaskan hasanah alam semesta demi untuk menyempurnakan tanggung jawab kekhalifaan.
g. Sondang Siagian: Menurut Sondang Siagian bahwa ilmu pengetahuan adalah suatu objek, ilmiah yang memiliki sekelompok prinsipol, dalil, rumus, yang melalui percobaan yang sistematis dilakukan berulang kali telah teruji kebenarannya, dalil-dalil, prinsip-prinsip dan rumus-rumus mana yang dapat diajarkan dan dipelajari. 

Keutamaan Orang Yang Berilmu

Perlu diketahui bahwa setiap dari kita adalah penuntut ilmu, baik itu yang tua ataupun yang muda, baik laki-laki maupun perempuan, semuanya wajib menuntut ilmu. Dan perlu diketahui pula, bahwa menuntut ilmu agama tidak harus di pondok pesantren, namun bisa juga di masjid dan tempat lainnya yang di sana ada majelis ilmu yang mengajarkan Al-Quran dan As-Sunnah dengan benar.
Agar lebih termotivasi dan lebih semangat dalam belajar ilmu agama, ada baiknya kita mengetahui beberapa keutamaan yang akan diberikan kepada orang-orang yang menempuh jalan atau pergi menuntut ilmu. Di antara keutamaan tersebut adalah sebagai berikut.
a) Dimudahkan jalannya menuju surga
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

وعن ابي هر يرة رضى الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : َمَنْسَلَكَطَرِيقًايَلْتَمِسُفِيهِعِلْمًاسَهَّلَاللهُلَهُبِهِطَرِيقًاإِلَىالْجَنَّةِ
Artinya:”Dan barangsiapa yang menempuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” 
Derajat hadits yang pertama tentang balasan bagi orang yang menuntut ilmu, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yaitu:  (HR Muslim dan yang lainnya. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 84.)
b) Para malaikat ridha apa yang dikerjakannya,dari Zir bin Hubaisy, dia berkata, aku datang kepada Shafwan bin Assal al-Muradi, dia bertanya,”Apa yang membuatmu datang?” Aku menjawab, “Mencari ilmu.” Dia berkata,”Aku telah mengdengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَامِنْخَارِجٍيَخْرُجُمِنْبَيْتِهِيَطْلُبُالْعِلْمَإِلَّاوَضَعَتْلَهُالْمَلائِكَةُأَجْنِحَتَهَا،رِضًابِمَايَصْنَعُ
Artinya:“Tidaklah seseorang itu keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu, kecuali malaikat pasti meletakkan (mengepakkan) sayap-sayapnya karena ridha dengan apa yang dilakukannya.” (HR At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban) 
Hadits yang kedua mengenai tugas para malaikat yang ridha dengan apa dikerjakan orang yang menuntut ilmu yaitu (HR At-Tirmidzi dan dishahihkannya, Ibnu Majah dan lafaz hadits ini adalah lafaznya, dan Ibnu Hibban dalam shahihnya dan al-Hakim dia berkata, “Sanadnya shahih”. Oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 85.)
c) Mendapatkan pahala haji secara sempurna, dari Abu Umamah dari  Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْغَدَاإِلَىالْمَسْجِدِلَايُرِيدُإِلَّاأَنْيَتَعَلَّمَخَيْرًاأَوْيُعَلِّمَهُكَانَكَأَجْرِحَاجٍّتَامًّاحَجَّتُهُ
Artinya:“Barangsiapa yang pergi menuju masjid, dia tidak bermaksud kecuali untuk belajar kebaikan atau untuk mengajarkannya, maka baginya pahala seperti berhaji secara sempurna.” (HR Ath-Thabrani)
Derajat hadits keutamaan orang yang menuntut ilmu selanjutnya seperti mendapatkan pahala haji secara sempurna.Yaitu (HR Ath-Thabrani dan diriwayatkannya al-Mu’jam al-Kabir dengan sanad tidak mengapa.Al-Hafizh al-Iraqi berkata 2/317,”Sanadnya baik (Jayid)”. Pada sanadnya terdapat Hisyam bin Ammar. Saya berkata,”Diriwayatkan pula oleh al-Hakim 1/19 dengan lafazh, ”…Pahala orang yang berumrah yang umrahnya sempurna.” Dia menambahkan,”Barangsiapa pergi sore heri ke masjid dia tidak ingin kecuali untuk belajar kebaikan atau mengajarkannya maka dia meraih pahala orang yang berhaji yang hajinya sempurna.Dia menshahihkannya di atas syarat al-Bukhari dan disetujui oleh adz-Dzahabi, hadits ini dinilai hasan shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 86.) 
d) Kedudukannya seperti orang-orang yang berjihad di jalan Allah, dari Abu Hurairah ia berkata, aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْجَاءَمَسْجِدِيهَذَالَمْيَأْتِهِإِلَّالِخَيْرٍيَتَعَلَّمُهُأَوْيُعَلِّمُهُ،فَهُوَبِمَنْزِلَةِالْمُجَاهِدِيْنَفِيسَبِيلِاللهِ،وَمَنْجَاءَبِغَيْرِذَلِكَفَهُوَبِمَنْزِلَةِالرَّجُلِيَنْظُرُإِلَىمَتَاعِغَيْرِهِ
Artinya:“Barangsiapa yang mendatangi masjidku ini (yaitu Masjid An-Nabawi) tidaklah ia datang kecuali untuk kebaikan yang akan dipelajari atau diajarkannya, maka ia berada di kedudukan seperti orang-orang yang berjihad di jalan Allah. Dan barangsiapa yang datang dengan niat selain itu, maka kedudukannya laksana seorang laki-laki yang hanya memandang-mandang barang (perbekalan) saudaranya.” (HR Ibnu Majah dan Al-Baihaqi)
Derajat hadits selanjutnya yaitu kedudukannya seperti orang-orang yang berjihad di jalan Allah.(HR Ibnu Majah dan Al-Baihaqi.Pada sanadnya tidak terdapat rawi yang ditinggalkan dan tidak pula disepakati kelemahannya.Bahkan sanadnya Ibnu Majah shahih di atas syarat Muslim sebagaimana dikatakan oleh al-Bushairi di az-Zawaid.Hadits ini diriwayatkan oleh al-Hakim juga, dia menshahihkannya di atas syarat asy-Saikhain dan disetujui oleh adz-Dzahabi. Sebenarnya ia hanya di atas syarat Muslim dan membuka hadits dengan ‘Diriwayatkan’ yang menunjukkan bahwa ia dhaif tidaklah bagus. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 87.) 
Di dalam hadits yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْخَرَجَفِيطَلَبِالْعِلْمِفَهُوَفِيسَبِيلِاللهِحَتَّىيَرْجِعَ
Artinya:“Barangsiapa keluar (dari rumahnya) dalam rangka menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang.” (HR At-Tirmidzi) 
Di dalam hadits yang lain, derajat haditsnya (HR At-Tirmidzi, hadits ini dinilai hasan li ghairihi oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih At-Targhib wa At-Tarhib no. 88.)
e) Ilmu lebih utama dari ibadah, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

فضلالعلمأحبإليمنفضلالعبادةوخيردينكمالورع
Artinya:“Keutamaan ilmu lebih aku sukai dari keutamaan ibadah, dan sebaik-baik agama kalian adalah bersikap wara”(HR.Al-Hakim)
Derajat pembahasan hadits tentang ilmu lebih utama dari ibadah, yaitu (HR.Al-Hakim, Al-Bazzar, At-Thayalisi, dari Hudzaifah bin Yaman Radhiallahu Anhu. Disahihkan Al-Albani dalam sahih al-jami’: 4214)
Demikianlah beberapa hadits yang menunjukkan dengan jelas tentang keutamaan yang akan diberikan kepada orang-orang yang pergi atau menempuh suatu jalan dalam rangka belajar ilmu agama.

Hadits Tentang Ilmu Pengetahuan dan Keutamaan Orang Yang Berilmu

Allah subhanallahuta’allah berfirman dalam surah al-Mujadilah ayat 11:
يَرۡفَعِ ٱللَّهُٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مِنكُمۡ وَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ دَرَجَٰتٖۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٞ ١…
Artinya:”Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat dan Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan”.(Q.S. al-Mujadalah: 11)
Yaitu dengan ilmu Allah, akan mengangkat derajar orang-orang yang berilmu beberapa derajat. Dengan begitu tentulah Allah sangat menyerukan hamba-Nya untuk menuntut ilmu sebab manusia yang hanya pandai beribadah namun tidak memiliki ilmu tentulah tak diperkenankan. Kemudian Allah tentunya akan memberi berbagai macam kenikmatan apabila seseorang itu berilmu dan taat pada perintahnya dan tak boleh saling mendeki kecuali dengan ilmu dan menjaga ilmu, antara lain:
a) Fadhilah Ilmu
Tekun dalam mencari ilmu dan hikmah
حَدَّثَنَاالْحُمَيْدِيُّقَالَحَدَّثَنَاسُفْيَانُقَالَحَدَّثَنِيإِسْمَاعِيلُبْنُأَبِيخَالِدٍعَلَىغَيْرِمَاحَدَّثَنَاهُالزُّهْرِيُّقَالَسَمِعْتُقَيْسَبْنَأَبِيحَازِمٍقَالَسَمِعْتُعَبْدَاللَّهِبْنَمَسْعُودٍقَالَقَالَالنَّبِيُّصَلَّىاللَّهُعَلَيْهِوَسَلَّمَلاحسدإلافياثنتينرجلآتاهاللهمالافسلطهعلىهلكتهفيالحقرجلآتاهاللهحكمةفهويقضيبهاويعلمها
Artinya:“Telah menceritakan kepada kami Al Humaidi berkata, telah menceritakan kepada kami Sufyan berkata, telah menceritakan kepadaku Isma'il bin Abu Khalid -dengan lafazh hadits yang lain dari yang dia ceritakan kepada kami dari Az Zuhri- berkata; aku mendengar Qais bin Abu Hazim berkata; aku mendengar Abdullah bin Mas'ud berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak boleh mendengki kecuali terhadap dua hal; (terhadap) seorang yang Allah berikan harta lalu dia pergunakan harta tersebut di jalan kebenaran dan seseorang yang Allah berikan hikmah lalu dia mengamalkan dan mengajarkannya kepada orang lain".(H.R. Bukhori)
Derajat hadits yang selanjutnya adalah tentang anjuran untuk Menuntut Ilmu yakni H.R. Tirmidzi, hadits ini dinilai hasan. Di kumpulkan oleh tirmidzi dandisyarahkan oleh Tuhfa al-Ahwazi dalam bab keutamaan ilmu 7/405, hadits no 2784) 
b) Diangkatnya ilmu dan munculnya kebodohan
حَدَّثَنَاعِمْرَانُبْنُمَيْسَرَةَقَالَحَدَّثَنَاعَبْدُالْوَارِثِعَنْأَبِيالتَّيَّاحِعَنْأَنَسِبْنِمَالِكٍقَالَقَالَرَسُولُاللَّهِصَلَّىاللَّهُعَلَيْهِوَسَلَّمَإِنَّمِنْأَشْرَاطِالسَّاعَةِأَنْيُرْفَعَالْعِلْمُوَيَثْبُتَالْجَهْلُوَيُشْرَبَالْخَمْرُوَيَظْهَرَالزِّنَا
Artinya:”Telah menceritakan kepada kami 'Imran bin Maisarah berkata, telah menceritakan kepada kami Abdul Warits dari Abu At Tayyah dari Anas bin Malik berkata, telah bersabda Rasul shallallahu 'alaihi wasallam: "Sesungguhnya diantara tanda-tanda kiamat adalah diangkatnya ilmu dan merebaknya kebodohan dan diminumnya khamer serta praktek perzinahan secara terang-terangan".(H.R. Bukhori)
Fadhilah Ilmu dalam ketekunan untuk mencari ilmu dan hikmah, (H.R. Bukhori, shahih dalam Kitab: “Ilmu” Bab: Ilmu diangkat dan tampaknya kebodohan hadits ke 1709) 
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang utama, mulia dan penting.Oleh sebab itu semua harus menyadari tentang hal ini, untuk membentuk keshalehan individu dan keshalehan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Paling tidak setiap pendidik pada lembaga pendidikan manapun harus mampu menyadari akan keutamaan dan pentingnya ilmu, lalu menyalurkannnya kepada peserta didik, sehingga manfaat dan fungsi ilmu pengetahuan dapat dirasakan secara menyeluruh, bukan sekadar formalitas belaka.
Firman Allah dalam al-Qur’an, hadits-hadits Rasulullah serta pandangan ulama, sebagaimana dipaparkan di atas adalah bukti kongkrit akan keutamaan, kemulian dan pentingnya ilmu bagi seluruh sendi kehidupan. Ia adalah kunci bagi kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan akhirat.

B.     Saran-Saran
Seperti yang telah disampaikan dimuka bahwa semua orang harus menyadari dan meyakini akan keutamaan dan pentingnya ilmu, terutama bagi kalangan pendidik. Untuk selanjutnya penulis merumuskan saran-saran sebagai berikut:
1.   Hendaknya kita lebih mendalam di dalam mempelajari keutamaan dan pentingnya ilmu, baik yang bersumber dari al-Qur’an, hadits, kitab-kitab para ulama islam, maupun para cendekiawan yang lain.
2.   Hendaknya kita mengembangkan sikap bangga akan ilmu yang telah kita raih, agar keutamaannya tampak menghiasi diri kita dan orang-orang di sekitar kita.
3.   Karena begitu besar keutamaan dan pentingnya ilmu, maka hendaknya kita tidak berhenti begitu saja dalam menuntut ilmu. Sesuai dengan sabda Rasulullah bahwa menuntut ilmu tetap diharuskan sampai tubuh kita terkubur dalam liang lahat.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran al-Karim
Abdil Muhsin, Abdullah. 2014.  Silsilah Ta’lim al-Lughoh al-Arobi al-Hadits. Jakarta: Jami’ah Imam Muhammad bin Suud al-Islami,
Fuad Abdul Baqi, Muhammad.2013. Al-Lu’lu’ Wal Marjan. Jakarta: Ummul Qura
Imam Nawawi.Terjemah Riyadhus Shalihin. Jakarta: Pustaka Imani
Syafiie, Inu kencana.2005. Pengantar Ilmu Pemerintahan. Bandung: PT Refika Aditama
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani.2007.Shahih At-Targhib wa At-Tarhib Jilid I. Jakarta: Pustaka Sahifa 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Sponsor

Close Button
CLOSE ADS
CLOSE ADS