PENGERTIAN MANUSIA, KEBUDAYAAN DAN PERADABAN (Makalah) - Knowledge Is Free

Hot

Sponsor

Rabu, 27 Januari 2016

PENGERTIAN MANUSIA, KEBUDAYAAN DAN PERADABAN (Makalah)





BAB II
PEMBAHASAN

A.  PENGERTIAN MANUSIA
            Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, dan sebagai makhluk budaya, manusia mempunyai berbagai kebutuhan, yang tidak mungkin dapat di penuhinya sendiri dengan sempurna tanpa berhubungan dengan manusia lain.[1]


            Manusia dalam kehidupannya memiliki tiga fungsi,sebagai makhluk Tuhan, individu dan sosial budaya,yang saling berkaitan dimana kepada Tuhan memiliki kewajiban untuk mengabdi pada Tuhan, sebagai individu harus memenuhi segala kebutuhan pribadinya dan sebagai makhluk sosila budaya harus hidup berdampingan dengan orang lain dlam kehidupan yang selaras dan saling membantu.[2]
            Kebutuhan manusia pada dasarnya meliputi 2 jenis kebutuhan , yaitu:
1.    Kebutuhan Jasmani
            Kebutuhan jasmani adalah kebutuhan material yang berguna bagi pengembangan raga, kelangsungan hidup, dan untuk bertahan hidup. Kebutuhan jasmani atau fisik terdiri dari 4 jenis:
a)    Pangan, yaitu makanan dan minuman untuk mengatasi rasa lapar dan haus.
b)   Sandang, yaitu pakaian yang menutupi badan untuk mengatasi rasa dingin dan panas serta gigitan binatang.
c)    Rumah, yaitu tmpat tinggal dan berlindung bagi keluarga.
d)   Olahraga, yaitu suatu kegiatan yang dilakukan untuk memelihara kesehatan badan.
2.    Kebutuhan Rohani
            Kebutuhan rohani adalah kebutuhan immaterial yang berguna  bagi Pengembangan jiwa, intelektual, kesenian, dan ketakwaan kepada tuhan. Kebutuhan rohani disebut juga kebutuhan ini tediri dari: 
a)    Pendidikan dan pelatihan, yaitu kegiatan untuk meningkatkan kemampuan berpikir (intelektual) dan berbuat, serta kematangan jiwa guna mengatasi keterbelkangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
b)   Hiburan, yaitu upaya untuk menikmati keindahan guna mengatasi kebosanan, kejenuhan dan membangkitkan gairah hidup.
c)    Kesenian, yaitu upaya untuk mengembangkan dan mengungkapkan rasa seni guna memelihara keindahan dan kehalusan jiwa.
d)   Keagamaan, yaitu kepatuhan untuk mengerjakan perintah, menjauhi larangan tuhan, guna memelihara ketakwaan kepada Tuhan.
B.  HAKIKAT HIDUP MANUSIA
   Sebagai makhluk sosial manusia akan hidup bersama dengan manusia lain yang akan melahirkan suatu bentuk kebudayaan. Karena kebudayaan itu sendiri diperoleh manusia dari proses belajar pada lingkungan juga hasil pengamatan langsung.Kebudayaan itu dapat diterima dengan tiga bentuk:
·      Melalui pengalaman hidup saat menghadapi lingkungan.
·      Melalui pengalaman hidup sebagai makhluk sosial.
·      Melalui komunikasi simbolis (benda ,tubuh, gerak tubuh, peristiwa dan lain yang tahu sejenis).
       Karena tiap kebudayaan berbeda namun pada dasarnya memiliki hakikat yang sama, yaitu:
·         Terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia
·         Sudah ada sejak lahirnya generasi dan tetap ada setelah pengganti mati
·         Diperlukan manusia yang diwujudkan lewat tingkah laku
·      Berisi aturan yang berisi kewajiban, tindakan yang diterima atau tidak, larangan, dan pantangan.[3]

C.  PENGERTIAN PERADABAN
            Di kalangan para ahli sampai saat ini sering terjadi perbedaan pendapat mengenai kedua istilah (kebudayaan & peradaban) yang sering dicampuradukkan itu bahkan pendapat para ahli kadang-kadang bertentangan satu sama lain :
·      Bierens De Hann. Mempertentangkan pengertian kebudayaan dan peradaban sebagai berikut,peradaban adalah seluruh kehidupan sosial,politik ekonomi dan teknik. Jadi  peradaban adalah bidang kehidupan untuk kegunaan yang praktis, sedangkan kebudayaan adalah sesuatu yang berasal dari hasrat dan gairah yang lebih dan murni yang berada di atas tujuan yang praktis hubungan kemasyarakatan.
·      Oswald Spengl.Kebudayaan adalah wujud dari seluruh kehidupan adat,industrial filsafat dan sebagainya,peradaban ialah kebudayaan yang sudah tidak tumbuh lagi sudah mati.
·      Prof.Dr.Koentjaningrat, peradaban adalah bagian-bagian kebudayaan yang halus dan indah seperti kesenian.
            Peradaban merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menyebutkan bagian-bagian atau unsur-unsur kebudayaan yang dianggap halus, indah, dan maju. Misalnya perkembangan kesenian, IPTEK, kepandaian manusia, dan sebagainya dimana tiap bangsa di dunia memiliki karakter kebudayaan yang khas maka tak heran bila sebuah negara hanya unggul IPTEKNYA-nya saja atau keseniannya saja.
            Perbedaan kebudayaan dengan peradaban adalah dau hal yang paling mudah untuk dijawab. Dua orang antropolog Melville J.Herkovits: cultural determinism, artinya segala sesuatu yang terdapat dalam manusia akan ada dan dittentukan dari budayanya.  
            Konsep peradaban tidak lain adalah perkembangan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang tercermin dalam tingkat intelektual, keindahan, teknologi, spiritual yang terlihat pada masyarakatnya. Suatu masyarakat yang telah mencapai tahapan peradaban tertentu,berarti telah mengalami evolusi kebudayaan yang lama dan bermakna sampai pada tahap tertentu yang diakui tingkat iptek dan unsur-unsur budaya lainnya. Dengan  demikian, masyarakat tersebut dapat dikatakan telah mengalami proses perubahan sosial yang berarti, sehingga taraf kehidupannya makin kompleks.
1.    Peradaban dan adab
a)    Manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adat
       Manusia beradab karena dalam jiwanya dilengkapi dengan akal, nurani, dan kehendak. Akal berfungsi sebagai alat pikir dan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi. Nurani berfungsi sebagai alat merasa, menentukan kata hati dan sumber kesenian. Kehendak berfungsi sebagai alat memutus, menentukan kebutuhan, dan sumber kegunaan.
       Manusia dan peradaban adalah hal yang tidak bisa terpisahkan karena manusia itu memiliki cipta, rasa, dan karsa. Cipta, rasa, dan karsa itu akan menimbulkan perkembangan pengetahuan yang berasal dari suatu budaya.
b)   Makna adab dan peradaban
Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud unsur-unsur buudaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan sebagainya, maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah memiliki peradaban yang tinggi.
Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat dipengaaruhi oleh faktor:
Ø  Pendidikan
Ø  Kemajuan teknologi
Ø  Ilmu pengetahuan

Tata krama dan sopan santun terhadap masyarakat
   Pentingnya akhlak tidak terbatas pada perorangan saja, tetapi penting untuk bertetangga, masyarakat, umat dan kemanusiaan seluruhnya. Di antaranya akhlak terhadap tetangga dan masyarakat adalah saling tolong menolong, saling menghormati, persaudaraan, pemurah, penyantun, menepati janji, berkata sopan dan berlaku adil. Dalam kehidupan sosial, tetangga merupakan orang yang yang secara fisik paling dekat jaraknya dengan tempat tinggal kita. Dalam tatanan hidup bermasyarakat, tetangga merupakan lingkaran kedua setelah rumah tangga, sehingga corak sosial suatu lingkungan masyarakat sangat diwarnai oleh kehidupan pertetanggaan.
·         Sopan Santun terhadap Pergaulan
      Dalam tahap ini, seseorang diharuskan menghormati siapa saja, baik gender, ras, agama, suku, jabatan, dll. “Bhinneka Tunggal Ika”, yang berarti walaupun berbeda- beda tetapi tetap satu jua’. Sangat berkaitan dengan sopan santun, meskipun ras, agama, etnis, jabatan harus tetap saling menghormati. Tanpa melihat lebih muda- lebih tua, kaya- miskin, jabatan terendah dengan yang tertinggi, keyakinan yang dianut, dll.
·         Sopan Santun terhadap Lingkungan
      Membuang sampah pada tempatnya! Begitulah hal yang seharusnya dilakukan, buakan hanya untuk orang banyak tapi juga untuk diri sendiri. Ini salah satu cara yang paling mudah untuk menghormati lingkungan. Bukan hanya sampah, lingkungan sekolah, dengan tidak terlambat masuk, menghormati waktu yang ada, lingkungan wisata, berkunjung ke rumah saudara, ke tempat beribadah dengan tidak berisik, ke bioskop, dan lain- lainnya.
·         Sopan Santun terhadap Orang Lain
      Untuk menghormati seseorang tidak perlu harus mengenal orang itu terlebih dahulu. Kita harus menghormati seseorang yang kita kenal maupun tidak. Misalkan, menyerobot antrian saat di bioskop, secara langsung akan banyak pihak yang dirugikan terutama para pengantri yang mengantri dengan tertib.
      Sopan santun sangat penting dalam kehidupan kita. Cara yang paling mudah agar bisa diterima di masyarakat dan lingkungan. Cobalah menghormati diri sendiiri dahulu, baru kita akan bisa lebih memahami bagaimana cara menghormati orang lain.
·         Menerima sesuatu selalu dengan tangan kanan.
      Dari kecil kita selalu diajarkan sama orang tua, kalau menerima sesuatu harus dengan tangan kanan, karena tangan kanan lebih baik dari pada tangan kiri.
·         Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan sombong.
      Dalam agama pun hal ini tidak diperbolehkan, karena ini dapat menimbulkan efek yang cukup tidak baik. Apalagi berkata kotor, kasar, sombong. Hal ini yang sangat dibenci oleh allah.
·         Tidak meludah di sembarang tempat.
            Didalam etika sopan santun, memang ini sangat tidak sopan. Bahkan hal ini sudah melanggar etika sopan santun. Maka hal ini patut kita jauhkan[4].

2.    Peradaban dan perubahan sosial
a)    Pengertian dan Cangkupan Perubahan Sosial
       Perubahan sosial merupakan gejala yang melekat di setiap masyarakat. Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam masyarakat akan menimbulkan ketidaksesuaian antara unsur-unsur sosial yang ada di dalam masyarakat, sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak sesuai fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan.
       Perubahan sosial berbeda dengan perubahan kebudayaan. Perubahan kebudayaan mengarah pada perubahan unsur-unsur kebudayaan yang ada. Contoh perubahan sosial:Perubahan peranan seorang istri dalam keluarga modern. Perubahan kebudayaan contohnya adalah: penemuan baru seperti radio,televisi,komputer yang dapat mempengaruhi lembaga-lembaga sosial.
Cara yang paling sederhana untukmemahami terjadinya perubahan sosial dan budaya adalah membuat rekapitulasi dari semua perubahan yang terjadi dalam masyarakat sebelumnya. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat dianalisis dari barbagai segi:
·         Kearah mana perubahan dalam masyarakat bergaerak (direction of change) bahwa perubahan tersebut meninggalkan faktor yang diubah.
·         Bagaimana bentuk dari perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan yang terjadi dalam masyarakat
b)   Penyebab Perubahan
            Prof. Dr. Soerjono Soekanto menyebutkan adanya faktor intern dan ekstern yang  menyebabkan perubahan sosial dalam masyarakat, yaitu:
Ø Faktor Intern
·           Bertambahnya dan berkurangnya penduduk 
·           Adanya penemuan-penemuan baru
·           Konflik dalam masyarakat
·           Pemberontakan dalam tubuh masyarakat
Ø Faktor ekstrn
·           Faktor alam yang ada di sekitar masyarakat yang berubah.
·           Pengaruh kebudayaan lain dengan melalui adanya kontak kebudayaan antara dua masyarakat atau lebih yang memiliki kebudayaan yang berbeda.

D.    PERADABAN INDONESIA DI TENGAH MODERNISASI DAN GLOBALISASI
      Adapun yang dimaksud dengan modernisasi adalah suatu proses transformasi yang mengubah di bidang ekonomi dan politik. Sedangkan menurut Cyril Edwin Black modernisasi adalah rangkaian perubahan cara hidup  manusia yang kompleks dan saling berhubungan, merupakan bagian pengalaman yang universal dan yang banyak kesempatan merupakan harapan bagi kesejahteraan manusia.
Manusia yang telah mengalami modernisasi, terungkap pada sikap mentalnya yang maju, berfikir rasional, berjiwa wiraswasta, berorientasi ke masa depan dan seterusnya.Sedangkan yang dimaksud dengan globalisasi yaitu berasal dari kata global yang bermakna universal. Secara umum globalisasi adalah peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budya populer, dan bentuk-bentuk interaksi sehingga batasan suatu negara menjadi bias.
Arus modernisasi dan globalisasi adalah sesuatu yang pasti terjadi dan sulit untuk dikendalikan, terutama karena begitu cepatnya informasi yang masuk ke seluruh belahan dunia, hal ini membawa pengaruh bagi seluruh bangsa di dunia, termasuk didalam nya bangsa Indonesia. Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, maka dunia menjadi sempit, ruang yang waktu menjadi sangat relatif, dan dalam banyak hal batas-batas negara sering menjadi kabur bahkan mulai relevan. Dinding pembatas antar bangsa menjadi semakin terbuka bahkan mulai hanyut oleh arus perubahan. Oleh karena itu, Indonesia menghadapi kewajiban ganda, yaitu di satu pihak melestarikan warisan budaya bangsa dan dipihak lain membangun kebudayaan nasional yang modern.
      Tujuan akhir dari kedua usaha atau kewajiban ini adalah masyarakat modern yang tipikal Indonesia, masyarakat yang tidak hanya mampu membangun dirinya sederajat dengan bangsa lain, tetapi juga tangguh menhadapi tantangan kemerosotan mutu lingkungan hidup akibat arus ilmu dan teknologi modern maupun menghadapi tren global yang membawa daya tarik kuat ke arah pola hidup yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur bangsa. [5]


































BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

            Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan manusia lainnya.Manusia dalam kehidupannya memiliki tiga fungsi, sebagai makhluk Tuhan,individu dan sosial budaya. Peradaban merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menyebutkan bagian-bagian atau unsur-unsur kebudayaan yang dianggap halus, indah, dan maju. Konsep peradaban tidak lain adalah perkembangan kebudayaan yang telah mencapai tingkat tertentu yang tercermin dalam tingkat intelektual, keindahan, teknologi, spiritual yang terlihat pada masyarakatnya.
           
           





DAFTAR PUSTAKA

Setiadi,Elly M ,2012.Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar, Jakarta:Kencana Prenada.    

Sumaatmaja,Nursyid. 2002 Pendidikan Pemanusiaan, Manusia dan       Manusiawi,Bandung Alfabeta.

Suhaimi. 2015 .Ilmu Sosial Budaya Dasar.





[1] Suhaimi.Ilmu Sosial Budaya Dasar.2015, hal 30 – 31.
[2] Elly M. SetiadI. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar,Kencana,Jakarta,2012,hal.48
[3] Ibid,hal.48
[4]Nursyid Sumaatmaja, Pendidikan Pemanusiaan, Manusia dan Manusiawi,Alfabeta, Bandung, 2002, hal.67
[5] Elly M. SetiadI. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar,Kencana,Jakarta,2012,hal.49

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Your Ad Spot