125
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi membuat setiap perusahaan
untuk mampu berkompetisi baik dalam taraf lokal maupun global, sehingga
diperlukan sebuah strategi bisnis bagi perusahaan dalam melangsungkan usahanya.
Salah satu strategi untuk bertahan dalam persaingan
yang ketat adalah memiliki hubungan baik dengan berbagai pihak diantaranya
adalah pihak internal seperti pemegang saham, manager dan karyawan serta pihak eksternal yaitu konsumen dan komunitas lokal
antara lain pemerintah, media dan masyarakat di sekitar perusahaan. Dalam hal
ini perusahaan diajak terlibat secara langsung untuk menangani permasalahan
sosial yang muncul di masyarakat melalui sebuah paradigma baru mengenai
tanggung jawab sosial perusahaan atau lebih dikenal dengan
istilah Corporate Social Responsibility (CSR).
Kotler dan Nancy (2005
: 4) mendefinisikan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai komitmen
perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui praktik bisnis
yang baik dan mengkontribusikan sebagian sumber daya perusahaan.
Menurut CSR Forum,
Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai bisnis yang
dilakukan secara transparan dan terbuka serta berdasarkan pada nilai-nilai
moral dan menjunjung tinggi rasa hormat kepada karyawan, komunitas dan
lingkungan (Wibisono, 2007 : 8 ).
Corporate Social
Responsibility (CSR) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh
perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggung jawab
perusahaan tersebut terhadap sosial/lingkungan di sekitar perusahaan. Dengan
munculnya tanggung jawab di sebuah perusahaan akan menjadikan perusahaan
tersebut menjadi lebih baik di pandangan masyarakat.
Untuk menjadikan sebuah
perusahaan itu menjadi lebih baik dan berkembang, suatu perusahaan juga
memerlukan manajemen keuangan yang baik guna untuk mengatur seluruh aktivitas
perusahaan secara efisien.
“Manajemen
keuangan dapat dirumuskan oleh fungsi dan tanggung jawab para manajer keuangan.
Fungsi pokok manajemen keuangan antara lain menyangkut keputusan tentang
penanaman modal, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden pada suatu
perusahaan” (Weston dan Copeland, 1992 : 2).
Manajemen
keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana baik yang berkaitan yang
berkaitan dengan pengalokasian dalam berbagai bentuk investasi secara efektif
maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan
secara efisien (Agus Sartono, 2001 : 6).
Sutrisno (2003
: 3) menyatakan bahwa, manajemen keuangan sebagai semua aktivitas perusahaan
dengan usaha – usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta
usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien.
Manajemen keuangan
sangat dibutuhkan oleh suatu perusahaan, karena manajemen keuangan mengatur seluruh aktivitas kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan upaya
untuk mendapatkan dana perusahaan dengan meminimalkan biaya serta upaya
penggunaan dan pengalokasian dana tersebut secara efisien. Dengan adanya
manajemen keuangan, keuangan perusahaan tersebut menjadi lebih baik dan mampu
mengembangkan usahanya guna mencari keuntungan yang lebih besar.
Pengembangan
usaha terhadap suatu perusahaan juga mesti dilakukan, agar keuntungan yang
diperoleh lebih besar. Dari keuntungan yang lebih besar tersebut, perusahaan
mampu mengembangkan perusahaannya serta membangun cabang – cabang perusahaan
tersebut di berbagai daerah.
Pengembangan usaha
adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan
masyarakat. Jika kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnispun akan
meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sambil
memperoleh laba (Brown dan Petrello,
1976 : 277).
Perkembangan usaha adalah perdagangan yg
dilakukan oleh sekelompok orang yg terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan
memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Mahmud Mach Foedz, 2004 : 86).
(Steinford, 1979 : 38) pengembangan
usaha adalah aktifitas yang menyediakan barang atau jasa yang diperlukan oleh
konsumen yang memiliki badan usaha, maupun perorangan yang tidak memiliki badan
hukum maupun badan usaha seperti, pedagang kaki lima yang tidak memiliki surat
izin tempat usaha.
Dengan
demikian, tanggung jawab sosial, manajemen keuangan, dan pengembangan usaha
mesti dilaksanakan oleh sebuah perusahaan guna memperoleh keuntungan yang lebih
besar dan mampu mengembangkan perusahaan menjadi lebih besar dan banyak di
berbagai daerah.
1.2 Rumusan masalah
1.
Bagaimanakah tanggung jawab sosial ( Corporate Social
Responsibility ) yang dilakukan sebuah perusahaan travel di depan kampus
UIN MALIKI terhadap para pelanggan, karyawan, maupun masyarakat yang ada di
lingkungan sekitarnya?
2.
Bagaimanakah cara penerapan manajemen keuangan sebuah perusahaan travel
di depan kampus UIN MALIKI?
3.
Bagaimanakah pengembangan usaha yang telah dilaksanakan
sebuah perusahaan travel di depan kampus UIN MALIKI?
1.3 Manfaat Penilitian
Dengan
demikian penelitian ini diharapkan memberi manfaat baik secara akademis maupun secara
praktis bagi pihak – pihak yang berkepentingan dengan etika seperti : Ruang
lingkup ilmu Manajemen, para pengusaha, generasi muda, dan lain – lain.
1.3.1
Manfaat Akademis
1)
Sebagai referensi dan bahan tambahan untuk memberikan informasi kepada para
pengusaha travel maupun lainnya tentang pengembangan usaha dan dapat melatih
kreativitas yang dimiliki setiap mahasiswa dalam menulis sebuah makalah.
1.3.2 Manfaat Praktis
1)
Bagi pihak internal (pihak yang mempunyai perusahaan travel) sebagai salah
satu alat ukur untuk mengetahui tentang
tanggung jawab sosial, manajemen keuangan, dan mengembangkan perusahaan
travel yang telah ditekuni. Sedangkan, bagi pihak eksternal (umum) untuk memberikan
gambaran tentang cara tanggung jawab sosial, manajemen keuangan, dan mengembangkan
sebuah perusahaan travel.
2)
Bagi peneliti dan mahasiswa lainnya, penelitian ini diharapkan dapat
menjadi motivasi dan pertimbangan untuk menjadi seorang pengusaha dan
menciptkan lapangan kerja sendiri.
1.4 Defenisi
Operasional
Defenisi atau pengertian dari kata – kata kunci tersebut
berdasarkan operasional adalah sebagai berikut :
1)
Tanggung Jawab Sosial
Tanggung jawab sosial adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan adalah memiliki
berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya,
diantaranya konsumen (pelanggan), karyawan, dan masyarakat serta lingkungan di
sekitar perusahaan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup
aspek ekonomi, sosial, dan sebagainya.
2)
Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah seluruh
aktivitas kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan upaya untuk mendapatkan
dana perusahaan dengan meminimalkan biaya serta upaya penggunaan dan pengalokasian
dana tersebut secara efisien.
3)
Pengembangan Usaha
Pengembangan usaha adalah suatu pekerjaan atau aktivitas yang mesti dilaksanakan oleh suatu
perusahaan, agar perusahaan tersebut bisa terus berkembang guna mendapatkan
keuntungan yang lebih besar.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan
Teori
2.1.1
Teori Umum tentang Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility)
Konsep tanggung jawab
sosial (CSR) sudah muncul sejak kerajaan Babilonia di Yunani hingga dalam
sejarah modern semakin dikenal sejak Howard R. Bowen menerbitkan bukunya
berjudul Social Responsibilities of The Businessman pada era 1950-1960
di Amerika Serikat. Pengakuan publik terhadap prinsip-prinsip tanggung jawab
sosial yang beliau kemukakan membuat dirinya dinobatkan secara aklamasi sebagai
Bapak CSR. Bahkan dalam dekade 1960-an, pemikiran Howard terus dikembangkan oleh
berbagai ahli sosiologi bisnis lainnya seperti Keith Davis yang memperkenalkan
konsep Iron Law of Social Responsibility.
”Tanggung jawab sosial adalah komitmen
perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi
yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan
menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomis,
sosial, dan lingkungan” (Suhandari M. Putri, 2008 : 1).
Edi Suharto (2007 :
102) menjelaskan,“yang dimaksud dengan ‘CSR’ adalah kepedulian perusahaan yang
menyisihkan sebagian keuntungannya (profit) bagi kepentingan pembangunan
manusia (people) dan lingkungan (planet) secara berkelanjutan
berdasarkan prosedur (procedure) yang tepat dan profesional”.
Kotler dan Nancy (2005
: 4) mendefinisikan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai komitmen
perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui praktik bisnis
yang baik dan mengkontribusikan sebagian sumber daya perusahaan.
Menurut CSR Forum,
Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai bisnis yang
dilakukan secara transparan dan terbuka serta berdasarkan pada nilai-nilai
moral dan menjunjung tinggi rasa hormat kepada karyawan, komunitas dan
lingkungan (Wibisono, 2007 : 8 ).
Reza Rahman (2009 : 10)
memberikan 3 (tiga) defenisi CSR sebagai berikut:
1. Melakukan tindakan
sosial (termasuk kepedulian terhadap lingkungan hidup, lebih dari batas-batas
yang dituntut dalam peraturan perundang-undangan).
2. Komitmen usaha untuk
bertindak secara etis, beroperasi secara legal, dan berkontribusi untuk
peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup karyawan dan
keluarganya, komunitas lokal, dan masyarakat yang lebih luas.
3. Komitmen bisnis untuk
berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan karyawan
perusahaan, keluarga karyawan tersebut, berikut komunitas setempat (local)
dan masyarakat secara keseluruhan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup.
Dari berbagai defenisi
CSR yang beragam diungkapkan oleh para ilmuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
CSR menawarkan sebuah kesamaan dalam bentuk keseimbangan antara perhatian
terhadap aspek ekonomis dan perhatian terhadap aspek sosial serta lingkungan.
2.1.2
Teori Umum tentang Manajemen Keuangan
Manajemen
keuangan adalah seluruh aktivitas kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan
upaya untuk mendapatkan dana perusahaan dengan meminimalkan biaya serta upaya
penggunaan dan pengalokasian dana tersebut secara efisien.
Beberapa
pendapat para ahli tentang defenisi manajemen keuangan sebagai berikut :
“Manajemen
keuangan dapat dirumuskan oleh fungsi dan tanggung jawab para manajer keuangan.
Fungsi pokok manajemen keuangan antara lain menyangkut keputusan tentang
penanaman modal, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden pada suatu
perusahaan” (Weston dan Copeland, 1992 : 2).
Manajemen
keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana baik yang berkaitan yang
berkaitan dengan pengalokasian dalam berbagai bentuk investasi secara efektif
maupun usaha pengumpulan dana untuk pembiayaan investasi atau pembelanjaan
secara efisien (Agus Sartono, 2001 : 6).
Manajemen
keuangan adalah mengenai pemeliharaan dan penciptaan dari nilai ekonomi atau
kekayaan (J.Keown dkk, 2005 : 4).
Manajemen
keuangan adalah manajemen untuk fungsi-fungsi embelanjaan (Bambang Riyanto,
2001 : 4)
Sutrisno (2003
: 3) menyatakan bahwa, manajemen keuangan sebagai semua aktivitas perusahaan
dengan usaha – usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta
usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien.
Dari defenisi –
defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan sangat dibutuhkan
oleh suatu perusahaan, karena manajemen keuangan mengatur seluruh aktivitas kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan upaya
untuk mendapatkan dana perusahaan dengan meminimalkan biaya serta upaya
penggunaan dan pengalokasian dana tersebut secara efisien.
2.1.3
Teori Umum tentang Pengembangan Usaha
Beberapa
pendapat ahli mendefinisikan tentang pengembangan usaha :
Pengembangan usaha
adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan
masyarakat. Jika kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga bisnispun akan
meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sambil
memperoleh laba (Brown dan Petrello,
1976 : 277)
Perkembangan usaha adalah perdagangan yg
dilakukan oleh sekelompok orang yg terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan
memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Mahmud Mach Foedz, 2004 : 86)
(Steinford, 1979 : 38) pengembangan
usaha adalah aktifitas yang menyediakan barang atau jasa yang diperlukan oleh
konsumen yang memiliki badan usaha, maupun perorangan yang tidak memiliki badan
hukum maupun badan usaha seperti, pedagang kaki lima yang tidak memiliki surat
izin tempat usaha.
(Musselman dan Jackson, 1992 : 121) pengembangan
usaha adalah suatu aktifitas yang memenuhi kebutuhan dan keinginan ekonomis
masyarakat dan perusahaan di organisasikan untuk terlibat dalam aktivitas
tersebut.
“Pengembangan usaha merupakan sekumpulan aktifitas yang dilakukan untuk
menciptakan dengan cara mengembangkan dan mentransformasi berbagai sumber daya
menjadi barang atau jasa yang diinginkan konsumen” (Allan Affuah, 2004 : 7).
(Huat, T Chwee, 1990
: 11) menyatakan bahwa pengertian pengembangan usaha itu ada 2 yaitu :
1. Pengembangan usaha
dalam arti yang luas adalah istilah umum menggambarkan semua aktifitas dan
institusi yang menproduksi barang dan jasa dalam kehidupan sehari - hari.
2. Pengembangan usaha adalah
sekumpulan uang kecil yang dikelola sekumpulan orang banyak sehingga berubah
menjadi barang nyata.
Dari definisi – definisi di atas bahwa pengembangan usaha adalah suatu
pekerjaan atau aktivitas yang mesti dilaksanakan oleh suatu perusahaan, agar
perusahaan tersebut selalu mampu berkembang guna mendapatkan keuntungan yang
lebih besar.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Metode ataupun tehnik yang digunakan penulis dalam mengumpulkan
data dan menganalisis penelitian perusahaan travel tersebut adalah :
3.1 Observasi
Pengertian observasi merupakan tehnik pengumpulan data dengan cara
peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat
dari dekat kegiatan yang dilakukan (Ridwan, 2004 : 104)
Nazir
(2011 : 175) pengumpulan data dengan observasi langsung
atau dengan pengamatan langsung adalah cara
pengambilan data dengan tanpa ada pertolongan lain untuk keperluan tersebut.
Metode observasi sering kali diartikan sebagai pengamatan dan
pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada subjek
penelitian.
3.2 Wawancara
Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan cara
peneliti bertanya langsung kepada narasumber untuk mendapatkan informasi.
Wawancara merupakan alat rechecking atau
pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Teknik
wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara
mendalam. Wawancara mendalam (in-depth interview) adalah
proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab
sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang
diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara,
di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan social yang relatif
lama (Sutopo 2006: 72).
Interview adalah usaha mengumpulkan informasi dengan
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk-dijawab secara lisan pula.
Ciri utama dari interview adalah kontak langsung dengan tatap muka (face
to face relation ship) antara si pencari informasi (interviewer atau
informan hunter) dengan sumber informasi (interviewee) (Sutopo 2006: 74).
3.3 Studi Pustaka
Metode ini digunakan penulis untuk menambahkan materi dari
pembahasan yang diteliti oleh penulis dan dalam metode ini penulis mengumpulkan
data dengan cara mengambil rujukan dari buku dan situs internet.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Tanggung
Jawab Sosial ( Corporate Social Responsibility )
Sebuah perusahaan tentu berada di tengah – tengah masyarakat. Kehidupannya
tidak luput dari kehidupan masyarakat. Banyak
kritik dilontarkan oleh masyarakat terhadap perusahaan yang kurang
memperhatikan lingkungan. Tidak hanya masyarakat, sebuah perusahaan juga harus
memperhatikan karyawan dan pelanggan dari bisnis tersebut. Oleh sebab itu ada
suatu tanggung jawab sosial yang dipikul oleh bisnis.
Tanggung jawab sosial ( Corporate Social Responsibility ) adalah
suatu konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan adalah memiliki berbagai
bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya, diantaranya
adalah pelanggan, karyawan, dan masyarakat serta lingkungan di sekitar
perusahaan dalam segala aspek operasional perusahaan yang mencakup aspek
ekonomi, sosial, dan sebagainya.
4.1.1
Tanggung Jawab Sosial Terhadap Pelanggan
Tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan kepada
pelanggan adalah memberikan rasa aman, dan membuat mereka lebih menarik dengan
fasilitas – fasilitas yang disediakan dan diberikan oleh perusahaan.
4.4.2
Tanggung Jawab Sosial Terhadap Karyawan
Tanggung jawaab sosial yang dilakukan oleh perusahaan kepada
karyawan adalah memberikan rasa aman dalam bekerja, memberikan gaji setiap
bulan, dan memberikan uang tambahan jika pelanggan terus meningkat dan banyaknya
armada(mobil) yang digunakan untuk beroperasi.
4.4.3
Tanggung Jawab Sosial Terhadap Masyarakat dan Lingkungan Sekitar
Tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan terhadap masyarakat
atau lingkungan sekitar hanya bergotong royong untuk membersihkan sampah –
sampah yang ada di sekitar perusahaan saja.
4.2 Manajemen
Keuangan
Manajemen keuangan adalah seluruh aktivitas kegiatan perusahaan
yang berhubungan dengan upaya untuk mendapatkan dana perusahaan dengan
meminimalkan biaya serta upaya penggunaan dan pengalokasian dana tersebut
secara efisien.
Perusahaan travel CV. Independent Trans tidak memiliki penerapan
khusus di dalam manajemen keuangan. Akan tetapi, hanya dari segi pembagian
penghasilannya, perusahaan tersebut sedikit berbeda dengan perusahaan lainnya. Pembagian
penghasilan di perusahaan tersebut, yaitu dari penghasilan perbulan perusahaan
dikurangi dengan biaya cicilan armada yang di kredit, sewa toko, air, listrik,
dan sebagainya. Kemudian, dari hasil
tersebut dilakukan pembagian penghasilan atau gaji kepada semua karyawan. Dari
sisa dana keseluruhan pembagian penghasilan tersebut akan digunakan dan
dialokasikan untuk membangun perusahaan, yaitu dengan menambah lebih banyak
unit armada(mobil) perusahaan untuk beroperasi setiap hari.
Semakin banyak armada yang diparkirkan (sedikit mobil yang
beroperasi), maka akan sedikit penghasilannya dan sebaliknya, semakin sedikit
armada yang diparkirkan (banyak mobil yang beroperasi), maka akan banyak
penghasilannya. Artinya yaitu, penghasilannya tidak tentu, terkadang banyak dan
terkadang hanya sedikit. Akan tetapi, jika 4 armada sekaligus diberangkatkan
untuk beroperasi, maka akan diberi upah langsung 25 ribu kepada supir yang
berangkat tersebut.
4.3
Pengembangan Usaha
4.3.1
Modal Awal
Awal
berdiri perusahaan tersebut hanya memiliki 1 unit armada(mobil) yang dikredit
Mas Alfian dari dana bank. Kemudian, armada tersebut selalu digunakan Mas
Alfian untuk mencari penghasilan dan penghasilan armada tersebut Mas Alfian
mampu menutupi pengkreditan dari armada tersebut. Setelah armada tersebut
menjadi milik pribadi, Mas Alfian menjual armada tersebut agar mampu mengkredit
kembali 3 unit armada sekaligus di bank. Hingga saat ini, perusahaan hanya
memiliki 3 unit armada kredit yang digunakan setiap hari untuk beroperasi. Akan
tetapi, perusahaan memiliki 3 unit armada tambahan dari penitipan orang lain di
perusahaan tersebut yang digunakan untuk beroperasi setiap harinya. Dengan
demikian, perusahaan tersebut memiliki 6 unit armada yang digunakan setiap hari
untuk beroperasi guna mendapatkan keuntungan yang lebih besar bagi perusahaan.
4.3.2
Trik Mencari Pelanggan
Mencari pelanggan adalah tujuan sebuah perusahaan untuk
menghasilkan banyak keuntungan yang didapatkan dari pelanggan tersebut. Dengan
mendapatkan banyak pelanggan maka akan banyak juga keuntungan yang akan
diperoleh perusahaan tersebut dan keuntungan tersebut akan digunakan untuk
mengembangkan perusahaan. Oleh karena itu, sebuah perusahaan biasanya memiliki
trik – trik khusus dalam mencari pelanggannya.
Dalam masalah pelanggan, perusahaan travel tersebut lebih
memprioritaskan untuk menghimpunnya dari kalangan mahasiswa terlebih dahulu
dengan cara pendekatan sosial dan
memfasilitasi pelanggannya dengan baik dan memberikan rasa aman.
Perusahaan telah menyebarkan brosur perusahaan di kalangan mahasiswa. Hal
tersebut sangat menguntungkan perusahaan, karena berita tentang perusahaan
travel tersebut akan tersebar luas dan
akan menambah pelanggan perusahaan, baik di kalangan mahasiswa maupun di kalangan
masyarakat setempat serta akan merambah ke tempat umum. Akan tetapi, perusahaan
juga telah melakukan relasi dengan semua yang bekerja di perusahaan agar
menjalin hubungan dengan masyarakat di tempat umum, agar perusahaan mampu lebih
cepat merambah ke tempat umum guna mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Dengan hal – hal yang dilakukan tersebut menjadi awal perkembangan perusahaan
CV. Independent Trans di dalam pengembangan usahanya.
4.3.3 Penghasilan dan Pengeluaran Rata–rata
Pemasukan dan pengeluaran rata – rata perusahaan travel tersebut
perbulan yaitu pemasukan sekitar 9 juta dan pengeluaran sekitar 7 juta, sudah
termasuk gaji dan lain – lainnya. Harga penyewaan toko untuk perusahaan 7 juta
pertahun.
4.3.4
Keadaan Perusahaan Saat Ini dan Target yang Ingin Dicapai dalam Pengembangan
Usaha
Dalam
dunia bisnis yang memang bertujuan untuk mendapatkan profit atau keuntungan
sudah tentu diperlukan penyusunan target yang matang dan terarah agar profit
yang diperoleh maksimal. Dalam hal ini, langkah selanjutnya ataupun rencana yang
akan dilakukan perusahaan tersebut yaitu menargetkan 2 tahun ke depan untuk
menambah armada travel menjadi 10 unit yang saat ini hanya memiliki 3 unit armada
milik pribadi dan 3 unit armada lainnya titipan orang lain. Dengan menambah
armada, travel mampu menambah penghasilan di perusahaan serta mampu membangun
travel sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
4.4 Data Umum
Berikut
adalah data umum mengenai profil dari perusahaan travel di depan kampus UIN
MALIKI Malang. Sebagai bahan pendukung dalam observasi.
4.4.1 Profil Perusahaan
Nama
Pemilik : Alfian
Nama
Perusahaan : CV. Independent
Trans
Bentuk
Perusahaan : Travel
Jumlah
Mobil : 6 unit
Jenis
Mobil : - New Avanza
- Xenia
- Innova
- Ertiga
- Karimun Wagon R
- Grand Uvina
Tahun
Berdiri : 2014
Alamat : Di depan UIN
MALIKI Malang
4.4.2
Visi dan Misi
Visi
:
“Independent
Trans menjadi tolak ukur sebuah perusahaan transportasi khususnya di wilayah
malang”.
Misi
:
“Terus
mengembangkan Independent Trans menjadi sebuah perusahaan transportasi yang
besar”.
4.4.3
Motto
“Terus
berkembang dan sukses”.
4.4.4
Struktur Organisasi
Syifa
|
Darma
|
Alfan
|
Hadi
|
Alfian
|
-
Alfian sebagai pemilik perusahaaan yang bertanggung jawab seluruh
kegiatan di perusahaan dan sebagai penjadwal keberangkatan.
- Darma sebagai
IT (ilmu dan teknologi), tugasnya mengecek mobil.
- Alfan sebagai
pembantu Alfian di perusahaan.
- Hadi sebagai
pengurus supir keberangkatan dan juga menjadi salah seorang supir.
- Syifa sebagai
marketing perusahaan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Sebuah perusahaan memerlukan sebuah tanggung jawab sosial yang
dilaksanakan terhadap orang – orang dan lingkungan di sekitar perusahaan, karena
sebuah perusahaan itu tentu berada di kalangan masyarakat. Oleh karena itu,
perusahaan memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku
kepentingannya, diantaranya konsumen (pelanggan), karyawan, dan masyarakat
serta lingkungan di sekitar perusahaan dalam segala aspek operasional
perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan sebagainya.
Selain itu, penerapan manajemen keuangan juga sangat penting untuk
dilaksanakan di sebuah perusahaan, karena dengan menerapkan manajemen keuangan
di sebuah perusahaan seluruh aktivitas kegiatan perusahaan yang berhubungan
dengan upaya untuk mendapatkan dana perusahaan dengan meminimalkan biaya serta
upaya penggunaan dan pengalokasian dana tersebut secara efisien.
Kemudian, sebuah perusahaan juga mesti melakukan pengembangan usaha
terhadap usaha yang dilangsungkan di perusahaan tersebut, agar mampu
mengembangkan perusahaannya dan memperoleh keuntungan yang lebih besar.
5.2 Saran
Penulis
hanya memberikan saran untuk Mas Alfian selaku pemilik perusahaan, untuk menyegerakan
melakukan hubungan dan menyebarkan brosur ke masyarakat di tempat – tempat
umum, agar perusahaan mampu menarik pelanggan bukan hanya di kalangan mahasiswa
saja, akan tetapi mampu merambah pelanggannya di kalangan masyarakat umum.
Dengan demikian, perusahaan bisa lebih cepat berkembang dengan bertambahnya
profit atau keuntungan yang diperoleh dari hasil menarik pelanggan di tempat
umum.
DAFTAR
PUSTAKA
Alma,
Buchari. 2010. Pengantar Bisnis. ALFABET: Bandung.
Handoko,
T. Hani. 2009. Manajemen edisi 2. BPFE: Yogyakarta.
Nash,
Kang. 2013. Pengertian Manajemen Keuangan Menurut Para Ahli. (online),
(http://kangnas.blogspot.com/artikelmanajemenkeuangan/pengertian_manajemen_keuangan_menurut_para_ahli.html, diakses 14 Mei 2013).
Fadilah,
Harris. 2012. Pengembangan Usaha. (online),
(https://harrisfadilah.wordpress.com/artikelpengembanganusaha/pengertian_pengembangan_usaha.html, diakses 17 April 2012).
Nugraha,
Hady. 2013. Corporate Social Responsibility (CSR). (online),
(http://hadynugrahaa.blogspot.com/artikelcsr/tanggung_jawab_sosial_perusahaan.html, diakses 26 Oktober 2013).
Farma,
Salima. 2011. Metode dan Tehnik Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif.
(online), (http://salimafarma.blogspot.com/artikelpenelitiankualitatif/metode_dan_teknik_pengumpulan_data.html, diakses 19 Mei 2011).
PERTANYAAN PENULIS SAAT MEWAWANCARAI PEMILIK PERUSAHAAN TRAVEL
DAFTAR
PERTANYAAN
1)
Bagaimanakah sejarah awal berdirinya perusahaan travel CV.
Independent Trans?
2)
Bagaimanakah profil lengkap dari CV. Independent Trans dan
bagaimanakah struktur keorganisasiannya?
3)
Apa visi, misi dan motto dari CV. Independent Trans?
4)
Bagaimanakah tanggung jawab sosial yang dilaksanakan oleh CV.
Independent Trans terhadap para pelanggan, karyawan, dan masyarakat serta
lingkungan di sekitar perusahaan?
5)
Bagaimanakah konsep manajemen keuangan yang diterapkan di CV.
Independent Trans?
6)
Bagaimanakah trik mencari pelanggan untuk CV. Independent Trans?
7)
Berapakah pemasukan dan pengeluaran rata-rata CV. Independent Trans?
8)
Bagaimanakah keadaan CV. Independent Trans saat ini dan apa saja
target yang ingin dicapai dalam pengembangan usaha?