Knowledge Is Free: Ragam Bahasa

Hot

Sponsor

Tampilkan postingan dengan label Ragam Bahasa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ragam Bahasa. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 13 Februari 2021

Makalah Ragam Bahasa Indonesia (doc)

Februari 13, 2021 0


Ragam Bahasa Indonesia

Ragam bahasa pada hakikatnya adalah variasi penggunaan bahasa oleh para penutur bahasa itu. Dalam kehidupan sosial dan sehari-hari masyarakat Indonesia, baik secara lisan maupun tulisan, menggunakan berbagai bahasa daerah termasuk dialeknya, bahasa Indonesia atau bahasa asing. Bahasa Indonesia telah digunakan sejak lama oleh beragam komunitas di berbagai wilayah dan pulau. Kondisi itulah yang menyebabkan munculnya variasi atau ragam bahasa Indonesia.
Bahasa diartikan sebagai suatu sistem lambang bunyi yang digunakan oleh masyarakat untuk berkomunikasi. Bahasa merupakan fasilitas komunikasi yang efektif oleh masyarakat atau kelompok sosial yang saling bekerja sama. Bahasa berfungsi sebagai sarana untuk berkomunikasi,sarana integrasi dan adaptasi, sarana untuk berekspresi, dan sebagai sarana kontrol sosial. Keanekaragaman penggunaan bahasa Indonesia itulah yang dinamakan ragam bahasa.

Ragam bahasa merupakan bermacam-macam bahasa menurut pemakaian, berbeda-beda menurut topik tertentu, hubungan pembicara dengan lawan bicara, orang yang dibicarakan, serta media pembicaranya. Ragam bahasa berdasarkan topik pembicaraan mengacu pada penggunaan bahasa dalam hal dan bidang tertentu seperti bidang pemerintahan, kesusastraan, dan jurnalistik. Berdasarkan hubungan pembicara dengan lawan bicara ragam bahasa dapat dikategorikan dalam situasi formal ataupun nonformal. Ragam bahasa berdasarkan media pembicaraan dikategorikan dalam bahasa lisan dan tulis.

Ragam bahasa tidak serta merta terjadi dengan  sendirinya. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya keberagaman dalam bahasa yaitu:
Interferensi
Interferensi adalah masuknya unsur serapan kedalam  bahasa lain yang bersifat melanggar kaidah gramatika bahasa yang menyerapnya.
Integrasi
Integrasi adalah unsur bahasa lain yang terbawa masuk dan sudah dianggap, diperlukan dan dipakai sebagai bagian dari bahasa yang menerima atau yang memasukinya.
Alih kode dan campur kode
Alih kode adalah beralihnya suatu kode (bahasa atau ragam bahasa tertentu) kedalam kode yang lain (bahasa lain). Campur kode adalah dua kode atau lebih digunakan bersama tanpa alasan, dan biasanya terjadi dalam situasi santai. 
Bahasa gaul
Bahasa gaul merupakan salah satu variasi dari bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk pergaulan. Istilah ini muncul pada tahun 1980-an. Pada saat itu bahasa gaul dikenal dengan bahasanya para anak jalanan.
Ragam bahasa Indonesia :
Berdasarkan Waktu Penggunaan
a. Ragam Bahasa Indonesia Lama
Ciri ragam bahasa Indonesia lama masih dipengaruhi oleh bahasa Melayu. Digunakan sejak zaman kerajaan sriwijaya hingga dicetuskan Sumpah Pemuda.  Alasan bahasa Melayu menjadi 
bahasa Indonesia:
Bahasa Melayu berfungsi sebagai lingua franca 
Bahasa Melayu sederhana karena tidak mengenal tingkatan bahasa
Keikhlasan suku daerah lain
Bahasa Melayu berfungsi sebagai kebudayaan
b. Ragam Bahasa Indonesia Baru
Penggunaan bahasa Indonesia baru dimulai sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 sampai dengan saat ini melalui pertumbuhan dan perkembangan bahasa yang beriringan dengan pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia. 
Berdasarkan Media
Ragam Bahasa Lisan
Kebahasaan lisan lazimnya hadir dalam aktivitas lisan seperti bertelepon, berdiskusi, berseminar, berwawancara, dan 
aktivitas kebahasaan lisan lainnya. Ragam bahasa lisan memerlukan kehadiran orang lain, terikat ruang dan waktu, dipengaruhi tinggi rendahnya suara, unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap.
 Ragam bahasa lisan terbagi 2, yaitu:
Ragam Bahasa Lisan Baku
Bahasa lisan baku biasanya digunakan saat seseorang melakukan aktivitas formal seperti berpidato, ceramah, seminar, dan lainnya. 
Ragam Bahasa Lisan Tidak Baku
Bahasa lisan tidak baku biasanya digunakan saat mengobrol santai ataupun dalam transaksi jual beli di pasar, atau aktivitas non formal.
Ragam Bahasa Tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang hanya tepat muncul dalam konteks tertulis. 
Ragam bahasa tulis harus sangat cermat dalam pemakaian tanda bacanya, ejaan, kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, dan 
seterusnya. Ragam bahasa tulis tidak memerlukan kehadiran orang lain, tidak terikat ruang dan waktu, dipengaruhi oleh tanda baca dan unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap. 
Ragam Bahasa Sosial dan Fungsional
Ragam Bahasa Sosial
Ragam sosial, yaitu ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya didasarkan atas kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam masyarakat. Ragam bahasa yang disunakan dalam keluarga atau persahabatan dua orang yang akrab merupakan ragam sosial tersendiri.    
Ragam Bahasa Fungsional
Ragam fungsional, yang kadang-kadang disebut juga ragam profesional, adalah ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi, lembaga, lingkungaan kerja, atau kegiatan tertentu lainnya. Ragam fungsional juga dikaitkan dengan keresmian keadaan penggunanya. Dalam kenyataan, ragam fungsional menjelma sebagai bahasa negaraa dan bahasa teknis keprofesianm, seperti bahasa dalam lingkungan keilmuan/teknologi, kedoktern, dan keagamaan.
Ragam Bahasa Resmi dan Tidak Resmi
Ragam Bahasa Resmi
Bahasa resmi lazimnya digunakan dalam forum kedinasan, berkotbah, surat menyurat atau korespondensi resmi, membuat laporan,atau bisa dikatakan dalam situasi yang resmi. Ragam bahasa resmi menggunakan unsur gramatikal secara konsisten, menggunakan imbuhan lengkap, menggunakan kata ganti resmi, menggunakan EYD, menggunakan kata baku, serta menghindari unsur kedaerahan.

Ragam Bahasa Tidak Resmi

Bahasa tidak resmi muncul dalam situasi tidak resmi seperti mengobrol dengan tetangga di pos ronda, tawar menawar di pasar, dan lainnya. Ragam bahasa tidak resmi  ciri-cirinya adalah kebalikan dari ragam bahasa resmi dan digunakan dalam situasi nonformal.
Ragam bahasa Indonesia berdialek:
a). Dialek Regional: bahasa yang digunakan masyarakat atau komunitas di daerah tertentu seperti dialek Banyumas, dialek Betawi, dialek Medan dan lain-lain.
b). Dialek Temporal: bahasa yang digunakan oleh suatu komunitas pada kurun waktu tertentu sesuai masanya, seperti dialek Melayu kuno, dialek tahun 1970-an, dialek Melayu zaman Sriwijaya
c). Dialek Sosial: dialek yang digunakan oleh kelompok sosial tertentu baik dalam bidang ekonomi, pekerjaan, pendidikan dan kedudukan.
Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar
Bahasa yang baik adalah yang sesuai dengan situasi. Sebagai alat komunikasi, bahasa harus dapat efektif menyampaikan maksud kepada lawan bicara. Ada lima ragam bahasa yang dapat digunakan sesuai situasi sebagai berikut:
Ragam beku (frozen); digunakan dalam situasi hikmat
Ragam resmi (formal); digunakan dalam situasi resmi
Ragam konsulatif (consulative); digunkan dlam pembicaraan yang terpusat pada transaksi atau pertukaran imformasi
Ragam santai (casual); digunakan dalam suasana tidak resmi
Ragam akrab (intimate); digunakan antara orang yang memiliki hubungn sngat akrab.
Bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa baku, baik kaidah untuk bahasa baku tertulis maupun baku lisan.
Karakteristik Ragam Bahasa Indonesia 
Cendikia, mampu digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil 
yang logis. 
Lugas dan jelas, mampu menyampaikan gagasan dengan  jelas dan tepat.
Menghindari kalimat fragmentaris, yaitu kalimat yang belum selesai.
Bertolak dari gagasan, artinya penonjolan diadakan pada gagasan atau hal 
yang akan diungkapkan dan tidak pada penulis.
Formal, bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal.
Objektif, bahasa ilmiah bersifat objektif dalam menempatkan gagasan.
Ringkas dan padat.
Konsisten, terhadap unsur bahasa, tanda baca dan tanda-tanda lain dalam 
bahasa tulis ilmiah.
Kelebihan dan Kelemahan Ragam Bahasa
Ragam Bahasa Lisan
a). Kelebihan: merupakan bahasa primer, dapat disesuaikan dengan keadaan atau situasi, dan lebih ekspresif.
b). Kelemahan: dipengaruhi oleh waktu dan kondisi, apa yang dibicarakan belum tentu bisa dipahami oleh pendengarnya.
Ragam Bahasa Tulisan
a). Kelebihan: penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide, dapat digunakan sebagai penyampai informasi, tidak terkait dengan kondisi dan waktu.
b). Kelemahan: sering terjadi salah pengertian, perlu pemahaman yang baik, tidak bertemu secara langsung.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan 
Ragam bahasa pada hakikatnyaa adalah variasi penggunaan bahaasa oleh para penutur bahasa itu. Dalam kehidupan sosial dan seharihari masyarakat Indonesia, baik secara lisan maupun tulisan, menggunakan berbagai bahasa daerah termasuk dialeknya, bahasa Indonesia atau bahasa asing. Ragam bahasa Indonesia : berdasarkan waktu penggunaan (ragam bahasa indonesia lama dan ragam bahasa indonesia baru), berdasarkan media (ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis), ragam bahasa sosial dan fungsional, ragam bahasa resmi dan tidak resmi, ragam bahasa Indonesia berdialek (dialek regional, temporal dan sosial).
Saran
Sebaiknya dalam proses pembuatan makalah di sertai ke fokusan sebagai wadah untuk lebih menyempurnakan makalah secara menyeluruh agar makalah ini mampu menjadi bahan ajar yang bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA
Ermanto, dkk. 2014. Bahasa Indonesia Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Padang: UNP Press Padang. 
Faizah, Hasnah. 2012. Bahasa Indonesia. Pekanbaru: Cendikia Insani.
Mawardi, Siti Sarah. 2018. Karakteristik Ragam Bahasa Hukum dalam Teks Qanun Aceh. Master Bahasa, 6(2), 184-186.
Rahardi, Kunjana. 2009. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: 
Penerbit Erlangga.
Read More

Minggu, 31 Januari 2021

Pengertian Ragam Bahasa - Belajar Bahasa Indonseia (doc)

Januari 31, 2021 0


PENGERTIAN RAGAM BAHASA

Setiap bahasa di dunia ini memiliki ragam. Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terjadi karena pemakaian bahasa.  bahasa mengalami perubahan seiring dengan perubahan masyarakat penuturnya. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI  RAGAM BAHASA
Faktor-faktor yang mempengaruhi Ragam Bahasa antara lain adalah
Penuturnya yang tidak homogen
Keragama interaksi sosial yang dilakukan
Banyak penutur bahasa tersebut
Luasnya wilayah yang menggunakan bahasa tersebut
Klasifikasi Ragam Bahasa
Ragam bahasa dapat dibedakan bedasarkan media pengantarnya. Diantanya adalah
Ragam Lisan
Ragam Tulis
Bedasarkan situasi pemakaiannya, ragam bahasa dibagi kedalam 3 bagian.
Ragam Formal
Ragam Semi formal
Ragam Nonformal
 (Utorowo dkk. Dalam finosa, 2006:3) menggabungkan ragam bahasa berdasarkan media pengantarnya dan situasi pemakaiannya. Sehingga memunculkan
Ragam lisan formal, lisan semi formal dan lisan nonformal
Ragam tulis formal, tulis semiformal dan tulis nonformal
perlu juga dipahami bahwa pembagian ragam bahasa akan semakin beragam bila ditinjau dari sudut lain.

Bahasa Indonesia dalam konteks pemakaiannya, baik lisan maupun tulis, sudah mmemiliki standar baku yang menjadi norma, ukuran ataupun patokan bagi masyarakat pemakainya. Namun tidak dapat dipungkiri  bahwa bahasa Indonesia memiliki banyak ragam. Alwi dkk. (2003:3) menjelaskan bahwa faktor sejarah sangat berpengaruh pada timbulnya sejumlah ragam bahasa Indonesia. Ragam bahasa Indonesia yang beraneka macam ini masih disebut “Bahasa Indonesia” karena masing masing berbagi inti sari bersama yang umum. Ciri dan kaidah tata bunyi, pembentukan kata, tata makna umumnya sama. Itulah sebabnya kita masih dapat memahami orang lain yang berbahasa Indonesia walaupun disamping itu kita dapat mengenali perbedaan dalam perwujudan bahasa Indonesianya.

Ditinjau dari sudut pandangan penutur
Ragam bahasa dapat dirinci menurut patokan daerah, pendidikan dan sikap penutur.
Ragam daerah ( Dialek/Logat )seperti yang kita ketahui, Dialek atau Logat sangat dipengaruhi oleh faktor georafis atau wilayah tempat tinggal penutur dan juga Dialek atau Logat sangat dipengaruhi oleh bahasa ibu
Ragam bahasa menurut pendidikan
Bahasa yang digunakan orang yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan. Perbedaan ini dapat dilihat dari segi pelafalan atau tata bunyi, struktur kata, dan struktur kalimat.
Contoh :
orang berpendidikan melafalkan suatu kata secara tepat. Hakekat bukan hakikat, apotek bukan apotik, andal bukan handal.
Ragam bahasa menurut sikap penutur
 berkenaan dengan pemilihan bentuk bentuk bahasa tertentu yang dapat menggabarkan sikap formal, nonformal, atau santai, dingin, hangat ataupun penuh keakraban. Semua tercermin dalam pemilihan kata. ragam ini disebut juga dengan Langgam atau Gaya.
2.Ragam bahasa yang lain sebagaimana yang dikemukakan oleh Chaer dan Agustina (2004:62 -83) ia membaginya ragam bahasa berdasarkan,
Penutur, ragam ini dilihat dari berdasarkan orang yang menggunakan bahasa tersebut, tempat tinggalnya, jenis kelaminnya, kedudukannya dalam masyarakat, dan waktu penggunaannya
Penggunaan, ragam ini berarti bahasa itu dipakai untuk apa, dalam bidang apa, jalur dan alatnya apa dan bagaimana situasi keformalannya.
Ragam Bahasa menurut penuturnya ada 4 yaitu
 Idiolek, ragam bahasa yang bersifat perseorangan. Menurut konsep ini, setiap orang memiliki ragam bahasa tersendiri. Ragam idiolek berkenaan dengan “warna” suara, pilihan kata, gaya bahasa, susunan kalimat, dan sebagainya. dengan ragam ini, kita dapat mengenali seseorang dengan mendengar “warna” suaranya tanpa harus melihat wajahnya
Dialek, ragam ini bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif yang berada dalam tempat, wilayah, atau area tertentu. Meskipun memiliki idiolek masing-masing, para penutur dalam satu dialek memiliki kesamaan ciri yang menandakan bahwa mereka berada dalam satu dialek yang berbeda dengan penutur lainnya.
Kronolek, ragam bahasa ini, digunakan oleh sekelompok sosial pada masa tertentu,
Contoh:
Ragam bahasa orang tiga puluhan berbeda dengan yang hidup di masa lima puluhan dan juga dengan saat ini
Sosiolek, ragam bahasa ini berkenaan dengan status, golongan, dan kelas sosial para penuturnya.
Ragam Bahasa menurut penggunaan disebut dengan Fungsiolek. Ragam bahasa ini berkaitan dengan penggunaan bahasa untuk keperluan atau bidang tertentu. Misalnya bidang sastra, militer, jurnalistik, pertanian. Ragam bahasa bidang ini paling tampak pada kosakata yang digunakan. Setiap bidang menggunakan kosa kata tertentu yang tidak dipakai di bidang lainnya.
Pengertian Ejaan - Belajar Bahasa Indonseia II
Read More

Post Top Ad

Your Ad Spot