Knowledge Is Free: DARAH

Hot

Sponsor

Tampilkan postingan dengan label DARAH. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label DARAH. Tampilkan semua postingan

Kamis, 26 November 2020

Makalah Metode Pembekuan Darah (doc)

November 26, 2020 0



Metode Pembekuan Darah

Perdarahan merupakan salah satu dari komplikasi pencabutan gigi. Perdarahan mungkin menjadi komplikasi yang paling ditakuti baik oleh dokter maupun pasiennya yang dianggap mengancam kehidupan. Pengetahuan dan anamnesis  yang tepat oleh dokter gigi terhadap pasiennya  dalam  mendiagnosis, mencegah  dan  penanganannya  sangat diperlukan. 

Penyebab perdarahan dapat disebabkan secara lokal maupun sistemik. Secara lokal seperti trauma yang terjadi berlebihan. Secara sistemik seperti individu dengan penyakit hati, misalnya seorang alkoholik yang menderita sirosis, pasien yang menerima terapi antikoagulan atau pasien yang minum aspirin dosis tinggi atau agen anti-radang yang lain yang nonsteroid. Semua itu berisiko perdarahan. Bermacam-macam tes laboratorium bisa mengkonfirmasikan/menyingkirkan masalah atau mengidentifikasikan bagian yang khusus yang menyebabkan kegagalan mekanisme pembentukan beku darah. Apabila pasien mengalami mekanisme beku darah yang terganggu, perawatan adalah merupakan kerja sama dokter gigi dan dokter umum.

Penanganan perdarahan sangat tergantung dari penyebab terjadinya perdarahan, dapat dengan  cara penanganan  lokal  atau  perlu  diberikan  obat-obatan  yang  membantu proses pembekuan darah.

Untuk itu, dokter gigi harus menjaga komunikasi yang jelas dan terbuka, tidak hanya dengan pasien, tetapi juga dengan dokternya atau hematologist. Ini akan memastikan bahwa dokter gigi memperoleh informasi lengkap, dan penting, kontrol kondisi pasien, dan rekomendasi manajemen pasien sebelum dan setelah operasi.

Pengertian darah

Darah adalah medium untuk transportasi massal jarak jauh berbagai bahan antar sel dan lingkungan eksternal atau antara sel-sel itu sendiri. Transportasi semacam itu penting untuk memelihara hemostatis. Darah terdiri dari cairan kompleks yaitu plasma tempat unsur-unsur sel-eritrosit, leukosit, dan trombosit-didalamnya. 

Eritrosit (sel darah merah) pada dasarnya adalah suatu kantong hemoglobin yang terbungkus membran plasma yang mengangkut O2 dan CO2 di dalam darah. Leukosit (sel darah putih), unit-unit pertahanan system imun, diangkut dalam darah ke tempat-tempat cedera atau invasi mikroorganisme penyebab penyakit. 

Karena darah sangat penting, harus terdapat mekanisme yang dapat mempercepat kehilangan darah apabila terjadi kerusakan pembuluh darah. Trombosit (keeping darah) penting dalam hemostatis, penghentian peradarahan dari suatu pembuluh yang cedera.

Darah membentuk sekitar 8% dari berat tubuh total dan memiliki volume rata-rata 5 liter pada wanita dan 5,5 liter pada pria. Darah berperan dalam hemostatis dengan berfungsi sebagai medium untuk membawa berbagai bahan ke dan dari sel, menyangga perubahan pH, mengangkut kelebihan panas ke permukaan tubuh untuk dikeluarkan, berperan penting dalam sistem pertahanan tubuh, dan memperkecil kehilangan darah apabila terjadi kerusakan pada pembuluh darah.

Perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darah, jumlahnya dapat bermacam-macam, mulai dari sedikit sampai menyebabkan kematian. Perdarahan merupakan masalah yang memerlukan penanganan khusus.

Ada 3 tipe perdarahan :4

Perdarahan arterial : Darah tampak keluar menyemprot dan berwarna merah segar

Perdarahan venous (pembuluh darah balik) : Darah keluar mengalir dan berwarna kehitaman. Aliran darahnya kurang cepat dibandingkan dengan aliran darah pada perdarahan arterial

Pendarahan kapiler : Darah keluar merembes dan berwarna  diantara warna pada perdarahan arterial dengan pada perdarahan venous.

Pengetahuan menngenai anatomi merupakan jaminan terbaik untuk menghadapi kejadian yang tidak diharapkan yaitu perdarahan pada arteri atau vena. Regio-regio resiko tinggi adalah palatum dengan palatina mayor, vestibulum bukal molar bawah dengan fasialis, margo anterior ramus mandibular yang merupakan jalur perjalanan dari buccalis dan region apical molar ketiga yang terletak dengan alveolaris inferior. Regio mandibular anterior juga merupakan sumber perdarahan karena vaskularisasinya melimpah. Keadaan patologi juga mengakibatkan resiko perdarahan misalnya hemangioma. Secara umum, adanya lesi yang tumbuh dengan cepat adalah potensial berbahaya karena pertumbuhan tersebut memerlukan banyak suplai darah.

Gejala-gejala klinis perdarahan :

Klas I ( Kehilangan darah sampai 15% dari volume darah)
Disini belum memperlihatkan tanda-tanda klinis seperti kegelisahan, takikardi dan lain-lainnya

Klas II (kehilangan darah 15-30% dari volume darah)
Tanda-tanda klinis antara lain : kegelisahan, takikardi, dan tekanan darah biasanya menurun. Kulit terlihat pucat dan menjadi dingin apabila disentuh. Biasanya tipe ini tidak digunakan untuk transfusi darah.

Klas III (kehilangan darah 30-40% dari volume darah)
Tanda-tanda klinis antara lain : kegelisahan, takikardi dan sistolik menurun

Klas IV (kehilangan darah lebih dari 40% volume darah)
Tanda-tanda klinis antara lain :kegelisahan, takikardi, dan nadi menjadi lemah yang selanjutnya pasien kesadarannya mulai menurun.
Faktor pembekuan darah

Faktor Peranan pada pembukan darah
I      Fibrinogen Prekursor fibrin
II    Protrombin Proensim, diaktifkan oleh tromboplastin
III   Tromboplastin Diperlukan untuk merubah protrombin menjadi thrombin
IV    Kalsium Diperlukan pada semua tahap
V     Proaccelerin Diperlukan untuk pembentukan tromboplastin
VI   Tidak lagi digunakan
VII  Proconvertin Diperlukan untuk mengubah protrombin menjadi trombin
VIII Faktor antihemofilik (AHF) Diperlukan untuk pembentukan tromboplastin
IX  Komponen plasma thrombo plastin Diperlukan untuk pembentukan tromboplastin
X       Faktor Stuart-Prower Diperlukan dalam pembentukan tromboplastin dan perubahan dari protrombin menjadi trombin
XI  Anteseden tromboplastin plasma Diperlukan dalam pembentukan tromboplastin
XII    Faktor Hageman Mengawali proses pembekuan darah in vitro
XIII   Faktor stabilisasi fibrin Merubah fibrin menjadi polimer fibrin


Mekanisme pembekuan darah

Hemostatis adalah penghentian perdarahan dari suatu pembuluh darah yang rusak. Hemostatis melibatkan tiga langkah utama :

Spasme vaskuler
Pembuluh darah yang terpotong atau robek akan segera berkonstriksi akibat respons vaskuler inheren terhadap cedera dan vasokonstriksi yang diinduksi oleh rangsang simpatis. Konstriksi ini akan memperlambat aliran darah melalui defek, sehingga pengeluaran darah dapat diperkecil. Karena permukaan endotel(bagian dalam) pembuluh saling menekan satu sama lain akibat spasme vaskuler awal ini, endotel tersebut menjadi lengket dan melekat satu sama lain, kemudian menutup pembuluh yang rusak. Tindakan visik ini saja tidak cukup untuk secara total mecegah pengeluaran darah selanjutnya, tetapi penting untuk memperkecil pengeluaran darah dari pembuluh yang rusak sampai tindakan-tindakan hemostatik lainnya mampu menyumbat defek tersebut.  

Pembentukan sumbat trombosit
Trombosit dalam keadaan normal tidak melekat ke permukaan endotel pembuluh darah, tetapi apabila lapisan dalam ini rusak akibat cedera pembuluh, trombisit akan melekat ke kolagen yang terpajan, yaitu protein fibrosa yang terdapat di jaringan ikat dibawahnya. Setelah berkumpul ditempat cedera tersebut, trombosit mengeluarkan beberapa zat kimia penting dari granula simpanan mereka. Diantara zat kimia tersebut adalah adenosine difosfat (ADP), yang menyebabkan permukaan trombosit dalam sirkulasi yang lewat menjadi lengket dan melekat ke lapisan trombosit yang pertama. Trombosit yang baru melekat ini mengeluarkan lebih banyak ADP, sehingga lebih banyak lagi trombosit yang melekat, demikian seterusnya, dengan demikian sumbat trombosit cepat terbentuk ditempat cedera melalui mekanisme umpan balik positif.

Proses penumpukan ini diperkuat oleh pembentukan suatu zat kimia perantara, tromboksan A2,dari komponen membran plasma trombosit yang berkontak dengan kolagen. Walaupun mekanisme pembentukan sumbat trombosit saja sering cukup untuk menambal sedemikian banyak robekan halus dikapiler dan dinding pembuluh lainnya yang sering terjadi setiap hari, lubang yang lebih besar di pembuluh ini memerlukan pembentukan bekuan darah agar secara total menghentikan perdarahan

Koagulasi darah

Koagulasi darah atau pembekuan darah adalah transformasi darah dari cairan menjadi sel padat. Pembentukan suatu bekuan di atas sumbat trombosit memperkuat dan menunjang sumbat, memperkuat tambalan yang menutupi lubang di pembuluh. Selain itu, seiring dengan memadatnya darah disekitar defek pembuluh, darah tidak lagi dapat mengalir. Koagulasi adalah mekanisme hemostatik tubuh yang paling kuat, dan hal itu diperlukan untuk menghentikan perdarahan dari semua defek kecuali defek kecil.

Langkah terakhir dalam pembentukan bekuan adalah perubahan fibrinogen, suatu protein plasma besar yang larut dan dihasilkan oleh hati serta dalam keadaan normal selalu terdapat di plasma, menjadi fibrin, suatu molekul berbentuk benang yang tidak larut. Perubahan menjadi fibrin ini dikatalisasi oleh enzim thrombin di tempat pembuluh yang mengalami cedera.

Molekul fibrin melekat ke permukaan pembuluh yang rusak, membentuk struktur  mirip jarring longgar yang menangkap unsur-unsur sel darah. Massa yang terbentuk, atau bekuan darah, biasanya tampak merah karena banyaknya sel darah merah yang terperangkap, tetapi dasar dari bekuan tersebut adalah fibrin yang berasal dari plasma. Kecuali trombosit, yang berperan penting dalam mengubah fibrinogen menjadi fibrin, pembekuan darah dapat berlangsung tanpa kehadiran unsur sel lain dalam darah.

Jaring fibrin awal bersifat lunak karena jalinan yang dibentuk oleh serat-serat fibrin tersebut bersifat longgar. Namun, antara serat yang berdekatan membentuk ikatan kimia dan dikatalisasi oleh faktor XIII(faktor stabilisasi fibrin) yang dalam keadaan normal dalam plasma. Selain mengubah fibrinogen menjadi fibrin, thrombin juga mengaktifkan faktor XIII untuk menstabilkan jarring fibrin yang sudah terbentuk, meningkatkan agregasi trombosit, yang pada gilirannya penting untuk proses pembekuan dan bekerja melalui mekanisme umpan balik positif untuk mempermudah pembentukan dirinya.
Read More

Selasa, 24 November 2020

MAKALAH SISTEM PEREDARAN DARAH (doc)

November 24, 2020 0


 

PENGERTIAN SISTEM PEREDARAN DARAH

Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis). Ada tiga jenis sistem peredaran darah: tanpa sistem peredaran darah, sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah tertutup.
 sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk.Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam arah yang berlawanan (lihat respirasi). Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengkonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.
Darah adalah jaringan terspesialisasi yang mencakup cairan kekuningan atau plasma darah yang didalam nya terkandung sel-sel darah. Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit ) dan keping darah (trombosit). 

FUNGSI DARAH

Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
  • Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah.
  • Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal.
  • Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah.
  • Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah.
  • Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih.
  • Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah.
  • Menjaga kestabilan suhu tubuh.

SEL-SEL DARAH

Sel–sel darah adalah sel darah yang hidup, sel–sel darah yang tidak terbelah melainkan langsung diganti oleh sel–sel baru dari sum–sum tulang belakang.
Ada tiga macam sel-sel darah yaitu :
Eritrosit (Sel darah merah)
Eritrosit berbentuk pipih dengan garis tengah 7,5cm, eritrosit cekung dibagian tengahnya (bikonkaf) dan tidak berinti. (Istamar syamsuri,dkk.2006).Warna eritrosit tergantung pada hemoglobin. Hemoglobin berfungsi mengikat oksigen (O2), jika hemoglobin mengikat O2, maka eritrosit akan berwarna merah, jika O2 telah di lepaskan maka warnanya menjadi merah kebiruan.

Proses Pembentukan eritrosit di sebut eritropoiesis.

Sel yang dapat membentuk eritrosit adalah hemositoblas (sel batang mieloid) yang mampu berkembang menjadi berbagai sel dara. Dalam keadaan normal, eritrosit bertahan selama rata-rata 120 hari. Saat sel menua, membran sel rapuh dan pecah. Eritrosit tua dimusnahkan diorgan limpa (lien) dan hati.
Jumlah Eritrosit bervariasi, tergantung jenis kelamin, usia dan ketinggian tempat tinggal seseorang. Konsentrasi eritrosit pada laki-laki normal adalah : 5,1-5,8 juta permililiter kubik darah, dan pada wanita normal 4,3-5,2 juta permililieter kubik darah.
2. Leukosit ( sel darah Putih)
Terdapat enam jenis leukosit dalam darah yaitu neutrofil, eosinofil, basofil monosit, limfosit dan sel plasma. Neotrofil, eosinofil, dan basofil memiliki granula-granula sehingga sering disebut granulosit. Sedangkan limfosit dan monosit di sebut agranulasit (tidak bergranula). Bahan-bahan yang di perlukan untuk membentuk leukosit adalah uitamin dan asam amino seperti halnya sel-sel lainnya.
Orang dewasa memiliki sekitar 4.800-10.800 leukosit permililiter kubik darah, terdiri dari 62% neutrofil, 2.3% eosinofil, 0,4 % basofil, 5,3 % monosit, dan 30 % limfosit. Masa hidup leukosit berbeda-beda, granulosit sekitar 12 jam, monosit sulit dinilai karena selalu mengembara, tetapi diduga selama beberapa minggu atau bulan, limsofit umumnya bertahun selama 100-300 hari.
3.Trombosit (keping-keping darah)
  • Trombosit berguna untuk menggumpalkan darah.
  • Keping darah berbentuk cakram dan tidak berinti.
  • Masa hidup trombosit sekitar 8-10 hari, setelah itu keping darah akan dibawah kelimpa untuk di hancurkan.
  • Jumlah keping darah adalah 150 ribu 0 400 ribu per mm3 darah.
  • Susunan Darah, serum darah atau plasma terdiri atas:
  • Air: 91,0%
  • Protein: 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen).
  • Mineral: 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, magnesium dan zat besi, dll).
  • Garam.
Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung :
  • Albumin
  • Bahan pembeku darah
  • Immunoglobin (antibodi)
  • Hormon
  • Berbagai jenis protein

MEKANISME PENGUMPULAN DARAH

Pembekuan darah terjadi dalam tiga tahap yaitu :
  • Jaringan luka papar ke darah, trombosit akan menempel ke kologen jaringan dan mengeluarkan zat-zat yang membuat trombosit saling berdekatan dan menempel.
  • Trombosit akan membentuk sumbat yang memberi perlindungan darurat sehingga terjadi kehilangan darah.
  • Pembentukan benang-benang fibrin.
  • Faktor penggumpalan darah dari trombosit bercampur dengan faktor penggumpalan darah dari plasma darah.
  • Tronbin akan mengkatalisis perubahan pibrinogan menjadi benang-benang fibrin.
PEMBULUH DARAH
Pada  abad ke 17 seorang ahli fisiologi dari inggris, ya’ni William Harvey       (1578 – 1657), dari hasil percobaannya dan berbagai percobaan ahli lain ditemukanlah pembuluh balik (vena).
a.      pembuluh nadi ( arteri )
Pembuluh nadi adalah pembuluh yang membawah darah dari jantung dan umumnya mengandung banyak oksigen.
Pada saat jantung berkontraksi (sisto) darah akan keluar dari bilik menuju pembuluh nadi.
Pembuluh ini tebal, elastis, dan memiliki sebuah kutup (Valvula semilunris) yang berada terdapat diluar jantung.
 
Ada dua pembuluh nadi yang dilewati darah yaitu :
Pembuluh nadi besar (aorta).Aorta adalah pembuluh yang dilewati darah dari bilik kiri jantung menuju keseluruh tubuh.
Pembuluh nadi paru-paru (arteri palmonalis).Pembuluh nadi paru-paru adalah pembuluh yang dilewati darah dari bilik kanan menuju paru-paru (pulmo).
b.      pembuluh balik ( vena )
Pembuluh balik adalah pembuluh yang membawa darah kembali ke jantung, yang umumnya mengandung karbondioksida.Pada saat jantung berelaksasi (Diastol), darah dari tubuh dan paru-paru akan masuk ke jantung melalalui vena.Vena diselubungi oleh otot rangka dan memiliki sebuah katup yaitu Valvula Semilunaris.
Pembuluh balik yang masuk ke jantung adalah sebagai berikut :
Vena Kava
Vena kava  bercabang-cabang menjadi pembulu yang lebih kecil yaitu vena. Ada dua macam vena kava, yaitu vena kava superior dan vena kava inferior.
Vena kava superior, Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian atas tubuh ( kepala, leher, keserambi kanan jantung.
Vena kava inferior, Vena ini membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian tubuh lainnya dan anggota badan bawah tubuh keserambi kanan jantung.
Vena Pulmonalis
Vena ini membawa darah yang mengandung O2 dari paru-paru keserambi kiri jantung.
Poin kunci:
      Pembuluh nadi (arteri) membawa darah dari jantung.
      Pembuluh balik (vena) membawa darah menuju jantung.
v  Jalur peredaran darah:
Jantung – aorta – arteri – arteriola – kapiler – sel-sel tubuh – venula – vena – vena kava – jantung.
PEREDARAN DARAH MANUSIA
 Ada dua macam peredaran darah dalam tubuh manusia yaitu :
1.   Peredaran darah kecil.
Adalah peredaran darah dibilik kanan jantung menuju paru-paru melewati arteri pulmonalis dan kembali ke serambi kiri jantung melewati vena pulmonalis.
2.   Peredaran darah besar
Adalah peredaran darah dari bilik kiri jantung ke seluruh tubuh melalui aorta dan akhirnya kembali ke serambi kanan jantung melalui vena kava.
Oleh karena pada manusia terdapat kedua macam peredaran darah tersebut, maka manusia di katakan memiliki peredaran darah ganda.
v  Sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda
Dalam keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri bersambung dengan kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan vena terkecil (venula) sehingga darah tetap mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi pertukaran zat, hal ini disebut sistem peredaran darah tertutup.
Peredaran darah ganda pada manusia, terdiri peredaran darah kecil (jantung –paru-paru – kembali ke jantung) dan peredaran darah besar (jantung – seluruh tubuh dan kembali ke jantung). Peredaran ini melewati jantung sebanyak 2 kali.
KELAINAN / GANGGUAN PADA SISTEM  PEREDARAN DARAH
Hemofilia: penyakit keturunan dimana darah sukar membeku
Anemia: penyakit kekurangan darah yang mungkin disebabkan oleh Hb yang kurang mengandung zat besi (Fe), dapat juga karena kekurangan air sel darah merah
Eritroblastosis fetalis: kerusakan sel darah pada bayi yang baru lahir akibat kemasukan aglutinin dari luar.
Leukimia: penyakit yang disebabkan penambahan leukosit yang tidak terkendali.
Trombus/embolus: disebabkan adanya gumpalan darah pada nadi tajuk atau arteri koronaria.
Sklerosis: penyakit karena pengerasan pembuluh darah (ada dua macam, yaitu aterosklerosis yang disebabkan endapan lemak dan Arteriosklerosis yang disebabkan oleh endapan zat kapur).
Varises: pelebaran pembuluh balik pada kaki.

CARA UNTUK MENJAGA KELANCARAN SIRKULASI DARAH

1. Konsumsi suplemen yang bisa melancarkan sirkulasi darah salah satunya ace maxs
            Selagi berupaya menyeimbangkan pola hidup, tubuh membutuhkan suplemen yang dapat membantu menunjang kelancaran sirkulasi darah. Yang tergolong aman adalah suplemen herbal, karena mengandung bahan-bahan dari alam.
2. Hindari rokok, minuman keras dan polusi
              Rokok mengandung begitu banyak bahan kimia berbahaya. Merokok 4 batang per hari saja bisa meningkatkan resiko serangan jantung hingga 50%. Asap pembakaran dari kendaraan bermotor juga berperan dalam menghambat kelancaran aliran darah.
3. Terapkan pola makanan sehat
Kebiasaan menyantap makanan berlemak dapat menyebabk tubuh menimbun kolesterol dan memicu aterosklerosis. Hindari makanan tinggi lemak trans dan lemak jenuh. Tingkatkan asupan makanan berserat, sayuran dan buah-buahan.
4. Kelola stres
Terbukti, stres erat kaitannya dengan penyakit kardiovaskular, gangguan tidur, serta sakit sistem otot. Pada sebuah studi di Universitas Milan yang dimuat pada jurnal Hypertension, penderita stres banyak mengalami ketidakteraturan denyut jantung, serupa dengan yang dialami pasien hipertensi dan penyakit kardiovaskular lainnya.
5. Jaga berat badan ideal
Orang yang kegemukan beresiko tinggi mengalami gangguan sirkulasi darah. Banyak kondisi medis telah dihubungkan dengan kegemukan, termasuk diabetes tipe 2, penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan stroke serta beberapa jenis kanker.
6. Berolahraga rutin
Mulailah dengan berolahraga selama 30 menit secar rutin setiap hari, minimal tiga sampai empat kali seminggu. Bertahap, tingkatkan frekwensi. Yang ringan, misalnya berjalan kaki, sudah cukup untuk menjaga kesehatan jantung dan sirkulasi darah.
Read More

Post Top Ad

Your Ad Spot