MAKALAH PENGERTIAN STRIPPING RATIO DAN PIT LIMIT DALAM ILMU PERTAMBANGAN



1.STRIPPING RATIO

 1.1.Definisi Stripping Ratio

Stripping Ratio adalah perbandingan antara volume masa batuan yg dibongkar (lapisan tanah penutup) dengan batubara yg di ambil atau bisa juga disebut dengan besarnya volume tanah lapisan penutup yang harus dibongkar untuk mendapatkan 1 ton batubara.


1.2.Jenis Stripping Ratio
Rumusan umum yang sering digunakan untuk menyatakan perbandingan ini dapat dilihat dari persamaan berikut.Ada tiga macam nisbah pengupasan ( stripping ratio) yaitu:
·         Nisbah Kupas Pulang Pokok (Break Even Strpping Ratio) adalah perbandingan antara biaya penggalian batu bara dengan biaya pengupasan tanah penutup atau merupakan perbandingan biaya penambangan bawah tanah dengan tambang terbuka.
·         Nisbah Kupas Instanteneous (Instanteneous Strpping Ratio) adalah nisbah untuk pengembangan rencana penambangan yang nilainya lebih kecil dari nilai Break Even Stripping Ratio setelah ditentukan bahwa akan digunakan metode tambang terbuka.
·         Nisbah Kupas Ekonoomi (Economic Strpping Ratio) adalah berapa besar keuntungan yang dapat diperoleh bila cadangan tersebut ditambang dengan metode tambang terbuka,maka akan diketahui nilai SR yangmenjadi batasan tertinggi yang dapat ditambang dengan metode tambang terbuka dan menguntungkan.

1.3.Mengukur Stripping Ratio








Keterangan:
T = Tebal batubara,
Θ = Dip batubara,
Ø = Overall slope,
H = Kedalaman tambang,
X1 = Bukaan tambang 1,
X2 = Bukaan tambang 2.
Striping Ratio yaitu nilai perbandingan antara Overburden yang di buang untuk mendapatkan per ton Batubara.
SR = OB : Coal
Berdasarkan gambar tadi, jelas rasanya striping ratio dapat dengan mudah untuk dihitung. Bayangkan gambar tadi suatu section tambang, maka kita dapat menghitung jumlah OB dan Coal nya.
Jumlah Overburden = ½ x Lebar Bukaan x Kedalaman Pit.
Jumlah Coal = Tebal coal x RD x (H / Sin Θ)
Striping Ratio ; Jumlah Overburden : Jumlah Coal

1.4.Faktor Yang Mempengaruhi Stripping Ratio
Faktor-faktor yang mempengaruhi stripping ratio adalah:
1.      Faktor volume, Volume factor merupakan tahap awal dalam penentuan stripping ratio.  . Penampang litologi pemboran menunjukkan formasi litologi yang ditembus dan ketebalan formasi litologi. Dari informasi tersebut, dilakukan identifikasi ketebalan tanah penutup dan batu bara Untuk batubara dengan sistem perlapisan multiseam, dilakukan dengan penjumlahan total ketebalan untuk seluruh seam. Prosedur ini berlaku untuk seluruh lubang bor ketebalan dari tanah penutup dan batubara berpengaruh terhadap
Perhitungan luas daerah tergantung dari metode perhitungan cadangan yang digunakan.
Setelah luas daerah diketahui, lalu dilakukan kalkulasi antara ketebalan rata-rata batubara
maupun tanah penutup pada daerah tersebut dengan luasan daerah, dan diperoleh volume
tanah penutup dan batubara pada daerah tersebut
 
2.      Faktor tonase, Pada industri pertambangan, penjualan bahan galian dan kapasitas Produksi dilakukan dari atas dasar berat dari bahan galian tersebut. Hal ini berlawanan dengan industri perancangan sipil dimana pembayaran dilakukan atas dasar volume material yang dipindahkan. Konversi dari volume ke berat harus dilakukan dalam kaitannya dengan kegiatan pemuatan, pengangkutan maupun untuk kegiatan  pengolahan.
3.      Nisbah pengupasan, Salah satu cara menguraikan effisiensi geometri dari operasi penambangan berdasarkan nisbah pengupasan. Nisbah pengupasan (stripping ratio) menunjukkan perbandingan antara volume/tonase tanah penutup dengan volume/tonase batubara pada areal yang akan ditambang. Rumusan umum yang sering digunakan untuk menyatakan perbandingan ini: Stripping Ratio = Tanah Penutup (ton)/Batubara (ton)


2.PIT LIMIT
 2.1.Pengertian Pit Limit
Pit limit merupakan salah satu rencana dalam penambangan untuk menentukan batas akhir dari suatu penambangan ( ultimate pit limit ) untuk suatu cebakan bijih.
 



2.2.Penentuan Batas Dari Pit
Menentukan batas akhir dari suatu penambangan untuk suatu cebakan bijih ini bearti menentukan berapa besar cadangan bijih yang akan di tambang (tonase dan kadarnya) yang akan memaksimalkan nilai bersih total dari cebakan bijih tersebut.dalam penentuan akhir dari pit,nilai waktu dari uang belum diperhitungkan. Batas penambangan ditentukan dengan caramenentukan daerah yang layak untuk diproduksi.Cara penentiuannya adalah dengan memisahkan daerah yang layak dalam masalah kadar,dimana kelayakan kadar adalah cut off grade (COG).COG adalah kadar rata-rata terendah yang masih menguntungkan.kemudian langkah selanjutnya adalah menghitung SR seperti yang sudah saya jelaskan diatas.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Sponsor

Close Button
CLOSE ADS
CLOSE ADS