MAKALAH PENGERTIAN EJAAN - BELAJAR BAHASA INDONESIA II

1.1   PENGERTIAN EJAAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:353) ejaan dapat diartikan sebagai pelambangan bunyi-bunyi bahasa dengan huruf,baik berupa huruf demi huruf ataupun huruf yang telah di susun menjadi kata,frasa,atau kalimat.Secara khusus ejaan berarti keseluruhan ketentuan yang mengatur perlambangan bunyi bahasa,termasuk pemisahan dan penggabungannya yang di lengkapi pula tanda baca.para pemakai bahasa harus menaati kaidah yang sudah di sepakati dan di resmikan ini.

1.2   SEJARAH EJAAN BAHASA INDONESIA
Sudah diketahui bahwa pada masa beberapa ratus tahun yang lalu bahasa tersebut belum lagi disebut bahasa indonesia,tetapi bahasa melayu.Namun Indonesia itu baru datang kemudian.Bahasa melayu kuno ini kemudian berkembang pada berbagai tempat di Indonesia,terutama pada masa Hindu dan pada awal kedatangn Islam (adad ke-13).Pedagang-pedagang Melayu berkeliling di Indonesia menggunakan bahasa Melayu sebagai lingua franca,yakni bahasa komunikasi dalam perdagangan,pengajaran agama,serta hubungan antar negara dalam bidang ekonomi dan politik.
Bahasa Melayu ini mengalami penulisan dengan huruf Arab yang juga berkembang menjadi huruf Arab-Melayu.Penulisan dalam huruf Arab ini di pakai dalam naskah-naskah Melayu lama.Seperti karya-karya sastra dan buku-buku pengajaran agama(Islam) dan juga sebagai ejaan resmi bahasa melayu sebelum mulai digunakannya huruf Latin atau huruf Romawi untuk penulisan bahasa Melayu,walaupun masih secara sanagat terbatas.
Daftar kata yang di susun oleh Pigaffete merupakan contoh pertama bagi bahasa Melayu yang di tulis dalam huruf Latin.
Contoh :
Pigaffeta                                                                          Sekarang
Alla                                                                                  Allah
Mishit                                                                             Mesjid
Anach                                                                             Anak
Poram poan                                                                                Perempuan
Jdon                                                                                                Hidung
Tanghan                                                                       Tangan
Salibu                                                                             Seribu
Tujuhppolo                                                                  Tujuh puluh
Sebenarnya ejaan sebagaimana yang digunakan oleh Pigafetta ini belum dapat di sebut ejaan Latin untuk bahasa Melayu karna penulisannya berdasarkan pendengaran dan tangkapan Pigaffeta terhadap ucapan orang Melayu,yang kemudian dituliskan dalam ejaan huruf Latin menurut Ejaan Italia.
Selanjutnya,di pakai ejaan Joannes Roman, ejaan bahasa Indonesia dalam huruf Latin ini sampai lebih tiga abad kemudian mendapat perhatian untuk dibakukan,yaitu dengan adanya usaha penetapan ejaan yang di lakukan oleh Ch.A.Van Ophuijsen(pemerintah Belanda).kemudian untuk menyempurnakan ejaan Van Ophuijsen terdengar dalam Kongres Bahasa Indonesia I,1938,di Solo,yang sembilan tahun kemudian terwujud dalam sebuah putusan mentri pengajaran,pendidikan dan kebudayaan.yang lebih di kenal dengan ejaan Republik.Ejaan yang di pakai selanjutnya adalah Ejaan Melindo(Ejaan Melayu-Indonesia),pemerintahan Indonesia dan Persekutuan Tanah Melayu membuat kesepakatan untuk meresmikan Ejaan Melindo selambat-lambatnya tahun 1962,akan tetapi kesepakatan ini tidak sempat terwujud karena adanya konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia beberapa tahun kemudian.
Kemudian pada 16 Agustus 1972 dipakailah Ejaan Yang Disempurnakan (Lukman , 2000:6-13) atau EYD yang di resmikan oleh presiden Republik Indonesia.Peresmian itu berdasarkan Putusan Presiden No.57,Tahun 1972.ejaan dua bahasa Indonesia dan Melayu semakin di bakukan.
Indonesia
 (pra-1972)
Malaysia
(pra-1972)
Sejak 1972
Tj
Ch
c
Dj
J
j
Ch
Kh
kh
Nj
Ny
ny
Sj
Sh
sy
J
Y
y
oe*
U
u
Catatan:Tahun 1947”oe” sudah digantikan dengan “u”.
2.1Pemakaian Ejaan dalam Bahasa Indonesia
Secara umum hal-hal yang di atur dalam EYD adalah sebagai berikut :
1.Pemakaian huruf(huruf abjad,huruf vokal,huruf konsonan,huruf diftong [vokal rangkap/gugus vokal] huruf kluster [konsonan rangkap/gugus konsonan], dan penggalan kata).
2.Pemakaian huruf kapital dan huruf miring.
3.Penulisan kata (kata dasar,kata turunan,kata ulang,kata majmuk,kata ganti,ku,kau,mu dan –nya,kata depan di,ke dan dari,kata sandang si dan sang,partikel,singkatan dan akronim,dan angka dan lambang bilangan).
4.Penulisan unsur serapan.
5.Pemakaian tanda baca.

2.2.Penulisan Huruf
2.2.1 Pemakaian Huruf Besar
1.Sebagai huruf pertama pada awal kalimat :
Dia sakit.                              Mati lampu
Dila ibu yang cantik.        Pergi Sekolah
2.Sebagai huruf pertama kalimat langsung :
Ani berkata,:”Harga BBM naik.”
“Aku sedang buat tugas,”katanya.
3.Sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan,kitab suci,nama tuhan termasuk nama gantinya :
Allah                      Alkitab
Rasulullah            Muslimah
4.Sebagai huruf pertama gelar kehormatan,keturunan,dan keagamaan,yang diikuti nama orang :
Teuku Chik Ditiro
Haji Muslim
Imam Syafi’i
Nabi Muhammad
Sultan Iskandar Muda
Akan tetapi ,jika tidak diikuti nama orang di tulis huruf kecil misalnya :
 Keturunan raja
Di juluki si cantik
5.Sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat,yang diikutu nama orang :
Presiden Jokowi
Mentri Andi Malarangeng
Gubernur  Teuku Husain
Akan tetapi jika tidak diikuti nama orang,di tulis huruf kecil,misalnya :
Barrac Obama adalah presiden Amerika.
Saya ingin menjadi bupati.
6.Sebagai huruf pertama nama orang :
Amira Al-ghazi
Raffi Ahmad
Siti Aisyah
Muhammad Rizal
7.Sebagai huruf pertama nama bangsa,suku,dan bahasa :
bangsa Arab
suku Karo
bahasa Aceh
Akan tetapi,huruf kecil dipakai sebagai huruf pertam nama bangsa,suku dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan
keinggris-inggrisan
kearab-araban
8.Sebagai huruf pertama nama tahun,bulan,hari,hari raya,dan peristiwa sejarah :
tahun Hijriah
bulan Oktober
hari Minggu
Kesaktian Pancasila
9.Sebagai huruf pertama nama Khas dan Geografi :
Banda Aceh
Laut Merah
Sungai Amazon
Jalan Ahmad Yani
10.Sebagai huruf pertama nama suatu badan,lembaga pemerintah dan ketatanegaraan,serta nama dokumen resmi :
Perserikatan Bangsa Bangsa
Pusat Pengembangan Bahasa dan Bakat
Keputusan Presiden Republik Indonesia,Nomor 57,Tahun 1972
11.Sebagai huruf pertama pada semua kata yang merupakan nama buku,majalah,surat kabar,dan judul karangan :kecuali kata-kata partikel seperti di,ke,dari,untuk,telah dan yang. Yang tidak terletak di awal kalimat :
Laskar Pelangi merupakan novel karangan Andrea Hirata
Majalah Nova
12.Sebagai huruf pertama pada singkatan nama gelar,pangkat dan sapaan :
Dr.          Doktor
Mr.         Mister
Ny.         Nyonya
SH           Sarjana Hukum
13.Sebagai huruf pertama kata petunjuk hubungan kekerabatan,seperti bapak,ibu,saudara,abang,kakak,adik yang di pakai kata ganti atau sapaan :
Surat Saudara sudah saya terima
Kapan Ayah pergi ?
Atas perhatian Bapak dan Ibu saya ucapkan terima kasih
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata petunjuk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan
Semua saudara saya sangat baik hati
Kita harus menghormati ayah dan ibu kita

2.2.2.Penulisan Kata
                Kata adalah bentuk bebas minimal yang merupakan bentuk bahasa yang terkecil yang dapat berdiri sendiri.Kata dapat terbentuk dari satu morfem,dua morfem atau lebih.Misalnya dan,di,ke,yang,dengan,maka,lalu,berjalan,menulis,menari,bergoyang,dll.
                Kata dasar merupakan suatu kata yang mengalami suatu proses morfologi,mislnya :lari,lampu,tidur,minum,dll.
Cara penulisan kata :
1.Penulisan Kata Dasar
Kata dasar ditulis sebagai suatu kesatuan.
Misalnya :
Lompat,cantik,lari,suka,dll
Penulisan kata dasar dapat di pisahkan karna pergantian baris dengan cara menggunakan tanda hubung dan di pisahkan berdasarkan suku-suku katanya,misalnya: pa-gi,ke-jar,ja-lan,hi-dup.
2.Penulisan Kata Turunan
a)Imbuhan (awalan,sisipan,akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Misalnya :
                Berdiri
                Keindahan
                Dipukul
                Melihat
b)Awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata langsung mengikuti atau mendahului kalau bentuk dasarnya berupa gabungan kata.
Misalnya :
Penyakit hati
Pengagum rahasia
Menjaga diri
Garis bawahi
Imbuhan yang dihubungkan dengan huruf huruf dan angka tidak dirangkaikan,tetapi di pisahkan dengan garis penghubung,
Misalnya :
Se-jagad
Abad ke-10
Tahun 60-an
C)Bentuk dasar yang berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan dan akhiran,gabungan kata itu di tulis serangkai,
Misalnya :
Meluruskan
Dipersuntingkan
Melakukan
d)Unsur yang hanya di pakai dalam bentuk kombinasi di tulis serangkaian dengan kata tempatnya bergabung.
Misalnya :
Paskasarjana
Transmigrasi
Ekstrakulikuler
Jika bentuk terikat tersebut diikuti oleh kata yang huruf awalnya adalah huruf kapital,di antara kedua unsur di tuliskan tanda hubung (-).
Misalnya :
Non-indonesia
Pan-afrikanisme
3.Penulis kata ulang
Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung.
Misalnya :
Sayur-mayur
Tolong-menolong
Lampu-lampu
4.Penulisan gabungan kata
a)Gabungan kata yang lazim disebut majemuk,bagian-bagian di tulis terpisah
kepala sekolah
ibu kota
sepak bola
b)Gabungan kata,termasuk istilah khusus,yang mungkin menimbulkan salah baca,dapat diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur yang bersangkutan.
Alat pandang-dengar
Anak-istri
Buku sejarah-baru
c)Gabungan kata yang sudah lazim atau sudah dianggap sebagai kata,dapat ditulis serangkai.
Matahari          Barangkali          Segitiga
5.Kata ganti
Kata ganti (ku,mu,kau,nya) di tulis serangkaian
Kau coba
Ku beli
Pulpennya
6.Kata depan
Kata depan( di,ke, dan dari) di tulis terpisah,kecuali yang lazim seperti kepada,daripada,keluar,dll
Agil pergi ke Amerika
Di dalam rumah
Dari sekolah
7.Penulisan si dan sang
Kata si dan sang di tulis terpisah
Dialah sang pengagum rahasia ku
Si buruk rupa yang pandai dan cerdik
8.Partikel
a)Partikel –lah, dan –kah di tulis serangkai
majulah
adakah
b)Partikel –pun di tulis terpisah
untuk melihat pun aku tak berani
satu kali pun
c)Partikel –per yang berarti mulai,demi,dan tiap di tulis terpisah
per 1 bulan
Bbm naik sebesar 8500 per liter
9)Penulisan angka dan bilangan
a)Angka dipakai untuk menyatakan lambang dan bilangan atau nomor.Didalam tulisan lazim di gunakan angka arab atau angka Romawi
Angka Arab :0,1,2,3,4,5,6,7,8,9
Angka romawi :I,II,III,IV,V,VI,VII,VIII,IX,X,L(50),C(100),D(500)M(1.000)
b)angka di nyatakan untuk menyatakan (a)ukuran panjang,luas,berat dan isi,(b)satuan waktu,dan (c)nilai uang dan (d)kuantitas.misalnya
5 sentimeter          7 kilometer
Pukul 20:00            17 Agustus 1945
$100                        Rp.5000
700 yen                   11 orang
c)Angka lazim untuk menandai nomor jalan,rumah,apartemen,atau kamar pada alamat
Jalan prof.A.Majid Ibrahim no.311
Hermes Palace Hotel,kamar 018
d)Angka di gunakan untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci
Surah Ar-Rahman : 13
Bab IX,pasal 6,halaman 124
e) Penulisanlambang bilangan yang dengan huruf dilakukan sebagai berikut
a.Bilangan utuh
33     tiga puluh tiga
777 tujuh ratus tujuh puluh tujuh
b.Bilangan pecahan
seper tiga
satu perseratus
f)penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara yang berikut
Bab II            abad ke-20
Paku Buwono X
g)Penulisan lambang bilangan yang mendapat akhiran –an mengikuti
Tahun 70-an          10.000-an
h) Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata di tulis dengan huruf kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan,seperti dalam perincian dan pemaparan
Amir menonton film itu sampai tiga kali
Ayah memesan tiga ratus ekor ayam
i)Angka yang menunjukan bilangan yang utuh yang besar dapat di eja supaya lebih mudah dibaca
Sebanyak 270 sarjana di wisudakan hari ini
Penghuni asrama SCTV sebanyak 200 orang
j)Kecuali itu dalam dokomen resmi,seperti akta dan kuitansi,bilangan tidak perlu ditulis angka dan huruf sekaligus dalam teks.
Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp.7777 (tujuh ribu tujuh ratus tujuh puluh tujuh ) rupiah.

Kesimpulan
          Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran,dan bagaimana menghubungkan serta memisahkan lambang-lambang.secara teknis,ejaan adalah aturan penulisan huruf,penulisan kata,penulisan unsur serapan dan penulisan tanda baca.Ejaan yang berlaku sekarang adalah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).








                                                                                                   






               
DAFTAR PUSTAKA
Azwardi.2008.Menulis Ilmiah.Banda Aceh:Mita Mulia.

Firdaus,Winci dan Syahminan.2013.Bahasa Indonesia Ke Arah Memahami Kaidah dan Penulisan           Karya Tulis Ilmiah.Banda Aceh:CV.P&G Kilat Jaya.





Lebih baru Lebih lama

Sponsor

Close Button
CLOSE ADS
CLOSE ADS