Knowledge Is Free

Hot

Sponsor

Selasa, 29 September 2015

Makalah Filsafat umum zaman Renaissance & pengertian Humanisme

September 29, 2015




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Zaman Renaissance (kebangkitan kembali budaya Gracco-Roman di Italia dan Eropa) terjadi sekitar tahun 1500, meskipun gejalanya telah muncul satu atau dua ahad sebelumnya. Tetapi, sebagai gerakan budaya, budaya ini baru berkembang meluas pada tahun 1500. Pokok zaman ini adalah pandangan “kembali ke bumi” sebagai reaksi terhadap pandangan Abad Pertengahan yang menekankan “surgawi” akibat besarnya pengaruh agama.

Pada masa Renaissance muncul aliran yang menetapkan kebenaran berpusat pada manusia, yang kemudian disebut dengan Humanisme. Aliran ini lahir disebabkan kekuasaan gereja yang telah menafikan berbagai penemuan manusia, bahkan dengan doktrin dan kekuasaannya, gereja telah meredam para filosof dan ilmuan yang dipandang dengan penemuan ilmiahnya telah mengingkari kitab suci yang selama ini telah diacu oleh kaum kristiani. 
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi focus permasalahan dalam penulisan paper ini adalah:
1.      Apa pengertian Renaissance?
2.      Bagaimana perkembangan Renaissance di Italia?
3.      Apa pengertian Humanisme?
4.      Bagaimana sejarah perkembangan Humanisme?




C.    Manfaat Penulisan Paper
Secara teoretis, manfaat penulisan paper ini diharapkan dapat mengungkapkan informasi yang signifikan bagi Humanisme dan Renaissance. Oleh karena itu hasil penulisan paper ini diharapkan dapat menemukan konsep-konsep yang bermakna bagi pengembangan Filsafat Humanisme dan Renaissance dalam lingkungan sehari-hari. Secara praktis temuan dalam penulisan paper ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pengembangan sejarah Humanisme dan Renaissance dalam mempelajarinya. Manfaat penulisan paper ini antara lain untuk mengetahui gambaran berikut:

1.      Kita dapat mengetahui definisi Renaissance.
2.      Kita dapat mengetahui dan memahami bagaimana perkembangan Renaissance di Italia.
3.      Kita dapat mengetahui definisi Humanisme.
4.      Kita dapat mengetahui dan memahami sejarah perkembangan Humanisme.










BAB II
PEMBAHASAN
A.    Renaissance
Istilah Renaissance berasal dari bahasa Perancis yang berarti kebangkitan kembali. Oleh sejarawan, istilah tersebut digunakan untuk menunjukkan berbagai periode kebangkitan intelektual, khususnya yang terjadi di Eropa. Orang yang pertama menggunakan istilah tersebut adalah Jules Michelet, sejarawan Perancis terkenal. Menurutnya, Renaissance adalah periode penemuan manusia dan dunia dan bukan sekedar sebagai kebangkitan kembali yang merupakan permulaan kebangkitan modern. Bila dikaitkan dengan keadaan, Renaissance adalah masa antara zaman pertengahan dan zaman modern yang dapat di pandang sebagai masa peralihan, yang ditandai oleh terjadinya sejumlah kekacauan dalam bidang pemikiran. Di satu pihak terdapat astrologi, kepercayaan yang bersangkutan dengan dunia hitam, perang-perang agama dan sebagainya dan di lain pihak muncullah ilmu pengetahuan alam modern serta mulai berpengaruhnya suatu perasaan hidup baru. Pada saat itu muncullah usaha-usaha penelitian empiris yang lebih giat yang pada akhirnya memunculkan sains bentuk baru.
Awal mula dari suatu masa baru ditandai oleh suatu usaha besar dari Descartes (1596-1650 M) untuk memberikan kepada filsafat suatu bangunan yang baru. Dalam bidang filsafat, zaman Renaissance kurang menghasilkan karya penting bila dibandingkan dengan bidang seni dan sains. Namun, diantara perkembangan itu, terjadi pula perkembangan dalam bidang filsafat. Descartes sering disebut sebagai tokoh pertama filsafat modern.
Pada abad pertengahan, manusia dianggap kurang dihargai sebagai manusia. Kebenaran diukur berdasarkan ukuran dari gereja (Kristen), bukan menurut ukuran yang dibuat oleh manusia. Humanisme menghendaki ukuran haruslah dibuat oleh manusia. Karena manusia mempunyai kemampuan berpikir, Humanisme menganggap manusia mampu mengatur dirinya dan mengatur dunia.
Ciri utama Renaissance adalah Humanisme, individualisme, lepas dari agama (tidak mau diatur oleh agama), empirisme dan rasionalisme. Hasil yang diperoleh dari watak itu ialah berkembangnya pengetahuan rasional. Filsafat berkembang bukan pada zaman Renaissance, melainkan kelak pada zaman sesudahnya (zaman modern). Sains berkembang karena semangat dan hasil empirisme itu. Agama (Kristen) semakin ditinggalkan, karena semangat Humanisme itu. Ini kelihatan dengan jelas kelak pada zaman modern. Rupanya, setiap gerakan pemikiran mempunyai kecenderungan menghasilkanyang positif, tetapi sekaligus yang negatif.[1]
Pemikiran mengenai alam pada jaman Renaissance menghasilkan tokoh-tokohnya yang terpenting di Italia dan Jerman. Leonardo Da Vinci telah sepenuhnya mengerti, bahwa alam hanya dapat diketahui melalui pengalaman dan bahwa bagi perusahaan ilmu alam, pengalaman harus ditimbulkan melalui eksperimen dan dikembangkan dengan menggunakan matematika. Da Vinci yang dengan tenang menerapkan metodenya yang menjauhi segenap filsafat alam spekulatif, mendahului Galilei dan baru dapat diimbangi oleh Galilei. Karena hasil karya Da Vinci tetap tidak dikenal, maka gagasan-gagasan yang terkandung di dalamnya tidak membawa pengaruh terhadap rekan-rekan sesamanya dan terhadap para pemikir di kemudia hari. Nicolaus Coper Nicus (Thorn, Polandia, 1473- Frauenburg, Prusia Timur, 1543), yang selama beberapa waktu menuntut pelajaran di Italia, mengemukakan pendapat bahwa bukannya matahari yang mengelilingi bumi, melainkan bumilah yang mengitari matahari. Secara demikian bukan hanya fisika Aristoteles yang digulingkan, melainkan sekaligus dipersiapkan suatu perubahan pemikiran mengenai hubungan antara manusia dengan alam semesta.[2]
Tokoh pertama filsafat adalah Descartes. Dalam filsafat, kita menemukan ciri-ciri Renaissance tersebut, yaitu menghidupkan kembali rasionalisme Yunani (Renaissance), individualisme, Humanisme, lepas dari pengaruh agama. Sekalipun demikian, para ahli lebih senang meyebut Descartes sebagai tokoh rasionalisme.
Ciri utama filsafat pada masa Renaissance adalah rasionalisme, yang menetapkan bahwa kebenaran berpusat dari akal, tetapi setiap akal bergantung pada subjek yang menggunakannya. Oleh karena itu, seorang filosof rasionalis menekankan bahwa berpikir sebagai wujud keberadaan diri, jika seseorang berpikir berarti ia ada. Ajaran ini diperkenalkan oleh Rene Dercartes dengan paradiga cagito ergo sum atau cagito descartes.
B.     Humanisme
Humanisme, menurut Ali Syariati (1992 : 39), berkaitan dengan eksistensi manusia, bagian dari segala sesuatu adalah kesempurnaan manusia. Aliran ini memandang bahwa manusia adalah makhluk mulia yang semua kebutuhan pokok diperuntukkan untuk memperbaiki spesiesnya.
Ada empat aliran yang mengklaim sebagai bagian dari humanisme, yaitu liberalisme barat, marxisme, eksistensialisme dan agama. Liberalisme barat menyatakan diri sebagai pewaris asli filsafat dan peradaban humanisme dalam sejarah, yang dipandang sebagi aliran pemikiran peradaban yang dimulai dari Yunani Kuno dan mencapai puncak kematangan kesempurnaan relatif pada Eropa modern. Teori humanisme Barat dibangun atas asas yang sama yang dimiliki oleh mitologi Yunani Kuno bahwa antara langit dan bumi, alam dewa-dewa dan alam manusia, terdapat pertentangan dan pertarungan, sampai-sampai muncul kebencian dan kedengkian antara keduanya. Para dewa adalah kekuatan yang memusuhi manusia. Seluruh perbuatan dan kesadarannya ditegakkan atas kekuasaannya yang lazim terhadap manusia yang dibelenggu oleh kelemahan dan kebodohannya. Hal itu dilakukan karena dewa-dewa takut menghadapi ancaman kesadaran, kebebasan, kemerdekaan dan kepemimpinan manusia atas alam. Setiap manusia yang menempuh jalan ini dipandang telah melakukan dosa besar dan memberontak kepda dewa-dewa. Karena pemberontakannya itu, manusia dihukum dengan berbagai siksaan yang amat kejam.
Pada satu sisi, manusia selalu berusaha membebaskan diri dari belenggu dan tawanan para dewa. Untuk bisa bebas dan merdeka, manusia harus bisa merebut kekuasaan para dewa dan selanjutnya menggeser tahta mereka atas alam semesta, yang dengan begitu, manusia bisa melepaskan nasibnya dari cengkraman para dewa zalim dan menentukan kehendaknya sendiri.
Kesalahan Barat yang paling serius yang diatasnya ditegakkan bangunan humanisme modern- dimulai dari pandangan Politzer, dan berlanjut pada Feurbach dan Marx- ialah mereka menganggap dunia mitologi Yunani Kuno yang bergerak di seputar jiwa yang terbatas, alami dan fisikal dan dunia spiritual yang sakral dalam pandangan agama-agama besar Timur- sekalipun ada perbedaan esensial antar keduanya- sebagai dunia yang sama dan manganalogikan fenomena yang ada dalam hubungan manusia dengan Ahuramazda, Rhama, Tao, Yesus sang Juru Selamat, dengan hubungan manusia dengan Zeus, bahkan mereka menyatakan adanya kesamaan antara keduanya. Padahal, mereka tau bahwa kedua bentuk hubungan tersebut sepenuhnya berbanding terbalik.
Pada mitologi Yunani Kuno terdapat Bramateus yang menghadiahkan “api ketuhanan” kepada manusia, yang dicurinya dari para dewa ketika mereka sedang tidur lelap, lalu dibawanya ke bumi. Bramateus memproleh siksaan keras akibat dosanya itu. Adapun dalam agama-agama terdapat malaikat besar, iblis, yang kemudian diusir dan dilaknak oleh Tuhan karena ia mengingkari perintah Allah swt dengan tidak mau bersujud kepada Adam sebagaimana malaikat lainnya.
Kedua aliran yang bertentangan dan berasal dari satu sumber itu, mengambil bentuk dalam borjuisme dan maxisme, yang sama-sama bermuara pada “materialisme-humanisme”, baik dalam bidang kehidupan maupun akidah. Baik Pulitzer maupun Marx sama-sama menutup mata terhadap dampak psikologis pandangannya pada diri manusia. Masyarakat borjuis dan komunis, memperoleh hasil yang sama dalam usahanya membentuk manusia, kehidupan dan masyarakat manusia. Borjuisme masyarakat komunis yang lebih terkemudian- yang sekarang ini tidak memiliki pendukung- bukan terjadi secara kebetulan, asal-asalan dan tidak terkena revisi. Sebab, semuanya berakhir pada manusia. Oleh karena itu, adalah wajar bila filsafat-filsafat yang menjadikan manusia sebagai objeknya, bila berangkat dari titik yang sama, pasti memperoleh hasil yang sama pula.
Eksistensialisme, mengajukan klaim lebih dari dua aliran sebelumnya, seperti yang terlihat dalam ucapan Sartre, “Eksistensialisme adalah humanisme itu sendiri”. Dengan klaim itu, otomatis eksistensialisme mempunyai hak yang lebih besar daripada dua yang disebut terdahulu.
Adapun mazhab pemikiran yang keempat, yang jauh lebih tua dan memiliki akar lebih dalam daripada tiga aliran yang  tersebut terdahulu adalah pandangan agama tentang alam. Mengingat semua agama menyatakan bahwa asaa dakwahnya adalah memberi petunjuk kepada manusia menuju kebahagiaan abadi, tidak bisa tidak, ia pasti memiliki filsafat tersendiri tentang manusia. Sebab, mustahil berbicara tentang kebahagiaan manusia, sepanjang belum dijelaskan terlebih dahulu makna yang definitif tentang manusia. Dengan demikian, semua agama dimulai dengan filsafat pembentukan dan perekayasaan manusia.
C.    Tokoh-Tokoh Renaissance dan Humanisme
Diantara tokoh-tokoh Renaissance yang mempunyai peran yang penting dalam Renaissance, adalah tokoh-tokoh antara lain, seperti:
1.      Dante Alighiere (1265-1321)
Dante lahir pada tanggal 21 Mei 1265 di Ferenze, ia berasal dari keluarga kaya raya. Dia pernah menjadi prajurit Firenze, yang menginginkan negaranya dapat merdeka dari pengaruh tiga kerajaan yang lebih besar yaitu Kepausan, Spanyol dan Perancis. Dante mulai menjadi pengkritik dan penentang otoritas moral Kepausan yang dinilainya tidak adil dan tidak bermoral. Puncaknya ia tuangkan dalam sebuah buku berjudul De Monarchia (On Monarchy) yang menggambarkan kedudukan dan keabsahan Sri Paus sebagai pemimpin spiritual tertinggi Gereja Khatolik, mengapa sekaligus menjadi raja dunia (Kerajaan Kepausan) yang otoriter. Hasil karya Dante antara lain adalah La Vita Nuova (The New Life) juga berisi tentang gambaran pertumbuhan cinta manusia. Comedia yang ditulis ketika dia berada dalam pengasingan panjang dan Revenna. Buku ini berisi tentang perjalanan jiwa manusia yang penuh kepedihan yang penuh kepedihan dalam perjalanan dari dunia ke alam gaib. Tokoh utamanya adalah Virgilius (nama sastrawan dari zaman Romawi Kuno) yang setelah kematiannya harus melewati tiga fase yaitu Inferno (neraka), Purgatoria (pembersih jiwa) dan Paradiso (surga).
2.      Lorenzo Valla (1405-1457)
Lorenzo lahir di Roma pada tahun 1405 dari keluarga ahli hukum. Salah satu ungkapannya yang sangat terkenal adalah “Mengorbankan hidup demi kebenaran dan keadilan, adalah jalan menuju kebajikan tertinggi, kehormatan tertinggi dan pada hal tertinggi.” Hasil karyanya antara lain adalah De Volupte (kesenangan) yang terbit pada tahun 1440, yang berisi kekagumannya pada etika Stoisisme yang mengajarkan pentingnya manusia itu mati raga (Askese) dalam rangka mendapatkan keselamatan jiwa. Buku yang berjudul De Libero Erbitrio (keinginan bebas) yang mengatakan individualitas manusia berakar pada kebesaran dan keuinikan manusia, khususnya kebebasan sehingga kehendak awal Sang Pencipta tidak membatasi perbuatan bebas manusia dan tidak meniadakan peran kreatif manusia dalam sejarahnya dan buku berjudul De Valso Credita Et Ementita Constantini Donation Declamation, yang mengisahkan tentang donasi hadiah kepada Sri Paus oleh Kaisar Constantinus sebenarnya adalah palsu, sebab dari sudut bahasa donasi itu jelas bukan gaya bahasa abad ke-4 melainkan abad ke-8.
3.      Niccolo Machiavelli (1469-1527)
Niccolo Machiavelli adalah filosof politik Italia, Niccolo Machiavelli lahir pada tahun 1469 di Florence, Italia. Ayahnya, seorang ahli hukum. Pada usia 29 tahun Machiavelli memperoleh kedudukan tinggi di pemerintahan sipil Florence. Selama 14 tahun sesudah itu dia mengabdi kepada Republik Florentine dan terlibat dalam berbagai misi diplomatik atas namanya, melakukan perjalanan ke Perancis, Jerman dan di dalam negeri Italia.
Hasil karyanya yang paling masyur adalah The Prince (Sang Pangeran) ditulis tahun 1513 dan The Discourses Upon The First Ten Books Of Titus Lifius (pembicaran terhadap 10 buku pertama Titus Lifius). Diantara karya-karya termasyur lainnya adalah The Art Of War (seni berperang), A History of Forence (sejarah Forence) dan La Mandragola (suatu drama yang bagus, kadang-kadang masih dipanggungkan orang). Tetapi karya pokoknya yang terenal adalah The Prince (Sang Pangeran), mungkin yang paling brilian yang pernah ditulisnya dan memang paling mudah dibaca dari semua tulisan filosofis. Machiavelli kawin dan punya enam anak. Dia meninggal dunia tahun 1527 pada umur 58 tahun.
4.      Boccacio (1313-1375)
Giovani Boccacio lahir di Certaldo, Italia tahun 1313 dari seorang pedagang yang berasal dari Firenze. Hasil karyanya antara lain cerita epos seperti Thebaid atau Aenid, prosa seperti Ameto, puisi seperti Amoroso Fisione dan Ninfale Fiesolan. Puncak karyanya Decamerome, adalah karya sastra berjudul De Genealogis Dorum Gentilium (On The Genealogi Of God) yang tersusun dalam 15 jilid.
5.      Francesco Petrarca (1304-1374)
Francesco adalah seorang yang lahir pada 20 juli 1304 di Tuscan. Ia belajar hukum di Montpellier dan melanjutkan ke Universitas Bologna. Namun, ia lebih tertarik pada seni sastra dan seni lukis. Dia seorang humanis yang mengagumi hal-hal yang serba naturalis, polos dan apa adanya. Salah satu ungkapan terkenalnya pada alam dituangkan dalam karya lukis yang di beri nama Ikaros.
6.      Desiderius Erasmus (1466-1536)
Erasmus lahir pada 27 Oktober 1466 di Gouda. Ibundanya bernama Margaret. Setelah lulus dari sekolah atas ia melanjutkan ke Biara Agustin di Styn hingga menjadi Pastor kemudian melanjutkan ke Universitas Paris.

Hasil karya Eramus dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu:
a)      Kelompok karya-karya Satiris dengan tujuan ingin mengungkap segala kelemahan penyakit korup dan munafik yang melanda warga masyarakat, seperti Praise Of Folly (1509).
b)      Kelompok karya bernada satiris berupa pesan moral yang diharapkan dapat memperbaiki atau mempengaruhi mentalitas kaum Khatolik, seperti buku yang berjudul Hand Book Of The Christian Knight (1501), The Complaint Of Peace (1517).
c)      Kelompok dalam bentuk terjemahan kitab suci Perjanjian Baru berdasarkan naskah asli Yunani, seperti Annotations On The New Testament (1505), The Prince Of The Christian Humanists.

D.    Konsep Eksistensialis tentang Manusia
Kaum radikalis yang merupakan pemikir-pemikir humanisme modern dan penganjur-penganjurnya di Eropa abad ke 18 dan awal abad ke 19 dalam keterangan yang mereka publikasikan pada tahun 1800 menyatakan, “Singkirkan Tuhan dari kaidah moral dan gantikan dengan kata hati, sebab manusia adalah makhluk yang mempunyai hati yang bersifat moral bawaan.” Kata hati yang bersifat moral (conscience morale) ini, menurut persepsi dan pandangan mereka, tumbuh dari jati diri manusia, dan itulah yang dibutuhkan oleh watak dasar manusia.
Dengan semua ini, humanisme modern yang dipandang liberalisme Barat- borjuis sendiri sebagai sistem yang menjadi landasan bangunannya, memandang manusia sebagai makhluk yang memiliki keutamaan moral yang abadi dan nilai mulia yang lebih luhur daripada materi- suatu keutamaan dan nilai-nilai yang menjadi inti penting satu-satunya bagi manusia. Bertolak dari sisi, liberalisme Barat- borjuis bersandar pada humanisme ang menjadi lawan naturalisme dan metafisika.
Disini, humanisme sesungguhnya telah mengambil moral kemanusiaan seluruhnya dari agama, tetapi karena semata-mata persoalan justifikasi keagamaan itu saja, cukup suda untuk menolak agama. Humanisme menyatakan bahwa pendidikan spiritual dan menepati janji, dalam nisbatnya dengan keutamaan-keutamaan moral, dapat dicapai tanpa keyakinan terhadap Tuhan.
Pada agama-agama besar Timur, manusia mempunyai hubungan kekerabatan khusus dengan Tuhan- alam. Pada zama Zoroaster, manusia merupakan kawan dekat dengan dukungan Ahuramazda, bahkan disebut-sebut bahwa manusia membantunya dalam peperangan besar untuk memenangkan kebaikan melawan Manyu, si Dewa Angkara Murka dan pasukannya.
 Dalam agama-agama yang mengajarkan pantheisme logos, dengan Hinduisme pada barisan paling depan, tuhan, manusia dan cinta, bersama-sama membangun alam semesta guna mewujudkan alam dalam bentuknya yang baru. Dengan demikian, Tuhan dan manusia dalam agama ini menyatu tanpa bisa dipisahkan, sebagaimana yang juga kita terlihat dalam karya-karya para sufi besar kita.
Sekarang, kita bisa mendeskripsikan asas-asas penting mengenai generasi manusia dalam humanisme yang telah disepakati bersama itu, sebagai berikut:
1.      Manusia adalah makhluk asli. Artinya, ia mempunyai substansi yang mandiri di antara makhluk-makhluk yang mempunyai wujud fisik dan yang gaib, dan esensi genera yang mulia (essence generique).
2.      Manusia adalah makhluk yang memiliki kehendak bebas, dan ini merupakan kekuatan paling besar yang luar biasa dan tidak bisa ditafsirkan-suatu iradah dengan pengertian bahwa manusia, sebagai “sebab awal yang mandiri”, terlibat dan bekerja dalam rangkaian keterpaksaan alam (sunnatullah), yang menjadikan masyarakat dan sejarah merupakan kelanjutan-mutlak baginya dalam mata rantai atas. Kemerdekaan dan kebebasan memilih, adalah dua sifat ilmiah yang merupakan ciri menonjol yang ada dalam diri manusia.
3.      Manusia adalah makhluk yang sadar (berpikir), dan ini merupakan karakteristik-menonjolnya, yakni sadar dalam pengertian bahwa manusia memahami realitas alam luar dengan kegiatan “berpikir”nya yang menakjubkan dan merupakan suatu mukjizat, menemukan berbagai hal yang tersembunyi dari indra, dan mampu menganalisis dan mencari sebab-sebab yang terdapat dalam setiap fakta atau realita, tanpa terpaku pada hal-hal yang bersifat indrawi dan kausalitas, dan menarik kesimpulan tentang “akibat” melalui “sebab”, dan seterusnya. Manusia bisa menembus batas-batas indranya dan merentangkan zamannya pada masa lalu dan masa yang akan datang-dua masa yang dia sendiri belum dan tidak pernah berada di dalamnya-serta dapat menggambarkan secara tepat, luas dan teliti tentang lingkungannya.
4.      Meminjam istilah Pascal, “Manusia sebenarnya tidak pernah menjadi sesuatu yang lain, kecuali seonggok daging yang tidak berarti, dan sekadar virus kecil saja tidak cukup untuk mematikannya. Akan tetapi, kalau semua makhluk yang ada di muka bumi ini berusaha untuk mematikannya, ternyata dia lebih perkasa dari mereka. Kalau benda-benda yang ada di alam ini diancam oleh manusia, mereka tidak menyadari ancaman tersebut, tetapi bila hal itu dilakukan terhadap manusia, dia menyadarinya. Artinya, kesadaran adalah esensi yang lebih tinggi ketimbang eksistensi.”
5.      Manusia adalah mahluk yang sadar akan dirinya sendiri. Artinya, dia adalah makhluk hidup satu-satunya yang memiliki pengetahuan budaya dalam nisbatnya dengan dirinya. Ini memungkinkan manusia untuk mempelajari dirinya sendiri sebagai objek yang terpisah dari dirinya:menarik hubungan sebab-akibat, menganalisis, mendefinisikan, memberi penilaian, dan akhirnya mengubah dirinya sendiri. Tweiny, seorang filosof sejarah yang besar pada masa ini, mengatakan “Peradaban manusia dewasa ini, telah sampai pada tingkat puncak kesempurnaan sejarahnya. Sebab, peradaban masa modern sekarang inilah satu-satunya, peradaban manusia yang tau bahwa manusia menuju pada kehancurannya.”
6.      Manusia adalah makhluk kreatif. Kreativitas yang menyatu dengan perbuatannya ini, menyebabkan manusia mampu menjadikan dirinya sebagai makhluk sempurna di depan alam dan di hadapan Tuhan. Kreativitas inilah yang menjadikan manusia memiliki kekuatan luar biasa yang memungkinkan dirinya menembus batas-batas fisik dan kemampuannya yang sangat terbatas, dan memberinya capaian-capaian besar dan tidak terbatas yang tidak bisa dinikmati oleh benda-benda alam lainnya.
Manusia dianugerahi jiwa yang kuat yang terdapat di dalam alam, agar dengan itu, dia bisa membuat segala sesuatu yang diinginkannya yang tidak terdapat dalam alam. Dengan kekuataan kreativitasnya itu, manusia menciptakan peralatan pada tahap awal dan teknologi pada tahap berikutnya.
7.      Manusia adalah makhluk yang mempunyai cita-cita dan merindukan sesuatu yang ideal, dalam arti dia tidak akan menyerah dan menerima “apa yang ada”, tetapi selalu berusaha mengubahnya menjadi “apa yang semestinya”. Itulah sebabnya, manusia selamanya berteknologi, dan karena itu pula, dia memandang bahwa dirinya makhluk satu-satunya yang bisa membentuk lingkungan , dan bukan lingkungan yang membentuk dirinya. Dengan kata lain, manusia selamanya memberlakukan “keyakinannya” atas hal-hal yang nyata. Dengan kualitas ini, manusia tidak saja terus menuju kesempurnaan dan pergerakan, tetapi, berbeda dengan makhluk-makhluk hidup lainnya, dia menegaskan bahwa dirinyalah yang menggerakkan jalan menuju kesempurnaannya. Dia mempunyai preseden untuk itu.
8.      Manusia adalah makhluk moral, dan pada bagian ini, tibalah kita pada pengkajian penting tentang nilai-nilai (values). Nilai-nilai adalah ungkapan tentang hubungan manusia dengan salah satu fenomena, cara, kerja, atau kondisi, yang di dalamnya terdapat motif yang lebih luhur dari pada keuntungan (utilite). Itulah sebabnya, kita bisa menyebutnya sebagai jenis “hubungan sakral” yang memukau.
Kemuliaan dan ibadah, pada batas ketika manusia, dalam hubungan ‘ini, menyadari bahwa harta yang namanya pengorbanan diri dan kehidupannya pun mempunyai justifikasi”.
Akan tetapi, manusia dituntut untuk semakin berpihak ketika menghadapi kenyataan bahwa justifikasi disini tidak mungkin selamanya berupa justifikasi natural, rasional dan ilmiah dan pada saat yang sama, kesadaran ini mungkin jadi sumber diterimanya seluruh agama dan kebudayaan di sepanjang sejarah, karena dianggap sebagai fenomena tertinggi bagi eksistensi genera manusia. Ia menciptakan modal paling berharga, kebanggan paling tinggi, kecintaan dan kehormatan paling mulia dalam peradaban manusia yang besar.
Marx, dengan bangga, menyebut ulang analisis ilmiah yang digunakannya di sini demi memelihara kehormatan manusia, yaitu bahwa dia menganggap manusia sebagaimana anggapan kaum materialis natural lainnya sebagai “sesuatu yang fisikal dan tetap” yang berubah mengikuti dialektika historis.
Melalui pemikiran itu, Marx memindahkan manusia dari “alam fisik” ke “sejarah”. Akan tetapi, manusia dalam “peningkatan posisi” ini, tetap tidak menemukan kemuliaan esensial apapun. Sebab, sejarah mengikuti pendapat Marx juga merupakan lanjutan dari gerakan fisik dan materi. Dengan begitu, dalam posisi kesejahteraannnya pun, manusia akan kembali dalam analisis akhir pada “naturalisme aplikatif”nya kaum naturalis, yang dikembalikan ke sini dengan meminjam tangan dialektika materialisme.
Manusia adalah makhluk yang memiliki nilai-nilai asli (bawaan) dalam alam fisik. Ia memiliki esensi yang khas, yaitu merupakan makhluk atau fenomena kekecualian dan mulia. Sebab, dia mempunyai kehendak, dan berada dalam alam sebagai “penyebab yang mandiri”. Manusia mempunyai kemampuan menentukan pilihan dan menciptakan masa depannya sebagai usaha menentang nasib yang ditentukan oleh alam. Semua kemampuan ini membebankan kewajiban dan tanggung jawab kepadanya dan hal-hal seperti ini tidak akan berarti bila diimbangi dengan nilai-nilai.[3]
Manusia menyadari bahwa ia hidup di dunia dan harus menguasai dunia setelah memahaminya. Begitu pula, manusia harus memahami siapa dirinya. Semua itu dapat dicapai apabila manusia mengadakan observasi dan penelitian dengan analisis logis terhadap berbagai kenyataan duniawi.[4]
Bentuk ekonomi kapitalis sudah dikenal jauh sebelum abad ke 17 dan juga diluar Eropa. Kota-kota pelabuhan dilaut tengah dan kota-kota besar lainnya di Asia dan Eropa mengenal bentuk-bentuk perdagangan yang mirip kapitalisme. Pascarenaissance adalah abad industrialisasi dan kekuatan modernitas yang tinggi.
Kapitalisme dalam arti khas, sebagai suatu sistem ekonomi yang merevolusikan perekonomian dunia, lahir di Eropa Barat dan Utara (Inggris, Belanda, Belgia, Perancis) dalam abad ke 17. Hakikat kapitalisme ialah bahwa tujuan produksi bukanlah konsumsi pihak yang berproduksi, melainkan penambahan modal. Selama produksi ekonomis pada hakikatnya dijalankan untuk memenuhi kebutuhan sendiri, baik secara langsung, melalui perdagangan, kuantitas dan kualitas produksi masih mengenal batas alamiah, tidak masuk akal untuk berproduksi melebihi kebutuhan maksimal. Batas alamiah bagi rasionalitas produksi itu hilang dalam kapitalisme baru karena tujuannya adalah modal, sedangkan modal dapat diakumulasikan tanpa batas dan makin kuat landasan moral sebuah perusahaan, makin kuat kedudukannya dalam proses ekonomis. Dengan demikian, berbeda dengan sistem produksi prakapitalis, kapitalisme secara hakiki bersifat dinamis, berusaha untuk memperluas prodeksi, untuk semakin menguasai pasaran.
Penemuan-penemuan teknologi modern, mulai dengan penemuan mesin uap oleh James Watt, menyediakan sarana-sarana teknis untuk memperluas jangkauan produksi secara dramatis karena tidak lagi terbatas oleh kekuatan fisik manusia, kuda, sapi, gajah dan anjing. Teknik sendiri tidak lepas dari kemajuan ilmu-ilmu alam, terutama ilmu kimia, fisika dan kemudian ilmu hayat. Dalam abad ini, dinamika produksi kapitalis menciptakan suatu ilmu baru, yaitu teknologi yang tidak lagi meneliti alam demi pengetahuan yang diperoleh, melainkan demi penerapan pengetahuan itu bagi produksi industrial. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan besar zaman sekarang semua melibatkan diri dalam penelitian menurut ilmu-ilmu alam.
Dengan subjektivitas modern dimaksud bahwa manusia, dalam memandang alam, sesama dan Tuhan, mengacu pada dirinya sendiri. Manusia adalah subjek yang tidak sekedar hadir dalam dunia, melainkan hadir dengan sadar, dengan berpikir, dengan berefleksi, dengan mengambil jarak, secar kritis, dengan bebas.
Subjektivitas modern itu mempunyai beberapa segi:
1.      Subjektivitas modern bertolak dari suatu perubahan perspektif manusia yang fundamental. Cara memandang para filosof Yunani bersifat kosmosentris. Artinya mereka mencari dasar realitas dalam unsur-unsur kosmos atau alam raya. Misalnya ada yang berpendapat bahwa dasar realitas terdiri dari empat unsur: tanah, air, udara dan api (pandangan yang masih dapat kita temukan dalam Wirid Hidayat Jati). Ada pula yang memahami realitas sebagai ungkapan angka-angka (Phytagoras). Dalam abad pertengahan, pandangan kosmosentris disingkirkan oleh pandangan Theosentris, semuanya dilihat dari segi Allah swt. Manusia memahami diri sebagai salah satu unsur, meskipun yang tertinggi, dalam ordo atau tatanan hierarkis alam semesta yang diciptakan Allah swt.
Pandangan Theosentris itu mulai didesak ke samping oleh pandangan antroposentris dalam masa Renaissance yang lahir di Italia dalam abad ke 14. Renaissance merupakan bantinga terhadap perspektif kebudayaan di Barat yang sama kerasnya dengan bantingan gambaran sistem planit tradisional oleh Copernicus. Renaissance menemukan serta menghargai kembali kebudayaan pakristiani Yunani dan Romawi, tetapi tidak dengan masuk kembali ke alam kosmosentris mereka. Bagi Renaissance, alam Yunani dan Romawi membuka pandangan mereka tentang manusia.
2.      Langkah berikut dalam drama perkembangan manusia modern dapat dipahami sebagai jawaban dialektis terhadap Humanisme Renaissance, yaitu subjektivitas religius yang mendapat ungkapannya dalam reformasi Kristen Protestan, terutama aliran Martin Luther. Renaissance bersifat ekstrovert, terbuka bagi yang duniawi, memang sangat duniawi, bahkan bagi orang-orang introvert di Eropa Utara Humanisme di Italia itu bersifat kekafir-kafiran. Lebih mengherankan lagi bahwa dukungan kuat bagi Humanisme itu datang bukan hanya dari para pangeran duniawi di kota-kota kaya, seperti Firense, Genova dan Venesia, melainkan juga dari para pemimpin rohani gereja Khatolik, para uskup dan terutama para Paus di Roma. Selama abad ke 15 sampai ke 17, para Paus menjadi dukungan kebudayaan, seni dan ilmu pengetahuan yang kuat sebagaimana dengan mudah dapat dilihat kalau kita berjalan-jalan di Roma. Martin Luther adalah seorang bekas biarawan dan teolog dari Jerman Tengah. Melawan pemimpin gereja dan para pengusaha dunia Luther mempermaklumkan “kekabasan orang Kristen, artinya hak untuk tidak memercayai sesuatu yang bertentangan dengan suara hatnya. Pada tahun 1521, di hadapan kaisar dan para pangeran Jerman, ia disuruh untuk menarik kembali ajarannya dan ia menjawab dengan kata-kata termasyhur:”Di sinilah aku berdiri dan tidak dapat lain!”.
Kata “Aku” dalam ucapan ini adalah kunci bagi pengertian subjektivitas manusia modern. Walaupun Luther tampaknya menentang keduniaan dan antroposentrisme Renaissance yang bersifat Eropa Selatan dan Katholik, sebenarnya ia justru memantapkan antroposentrisme itu, kesadaran hati religius menjadi ukuran dan dasar kepercayaan seseorang. Manusia tidak dapat dipaksa untuk memercayai sesuatu. Bagi Luther, keyakinan itu terungkap dalam tuntutan bahwa setiap orang Kristiani berhak untuk membaca kitab suci serta untuk memahaminya sendiri. Tafsiran arti kitab suci bukan lagi hak para pimpinan gereja, melainkan hak bagi setiap orang Kristiani untuk membaca, merenungkan dan mengartikan kitab suci sendiri.
3.      Keyakinan akan hak manusia untuk mengikuti kepercayaan yang diyakininya, ditampung dan diuniversalisasikan secara etis oleh Immanuel Kant (1724-1804). Kant membedakan antara moralitas dan legalitas. Sikap moral yang sebenarnya tidak lagi dapat diukur apakah seseorang melakukan tindakan yang menurut norma-norma moral harus dilakukannya, melainkan bergantung pada motivasi.
Seseorang dapat bertindak sesuai dengan kewajibannya semata-mata karena hal ini menguntungkan, misalnya karena ia akan dipuji dan dipercayai dan dianggap orang baik. Sikap itu tidak lebih dari legalitas semata-mata, suatu kesesuaian lahirilah antara tindakan dan hukum. Moralitas, atau sikap moral terpuji, harus terletak di dalam hati. Orang hanya bersikap baik dalam arti moral apabila ia bertindak sesuai dengan kewajibannya. Karena mau menghormati kewajibannya, ia lepas dari segala pertimbangan untung-rugi.
4.      Dalam bidang filsafat politik, perhatian pada subjektivitas manusia menghasilkan individualisme dan penghargaan tinggi terhadap kebebasan individu. Paham hak-hak asasi manusia, terutama yang bersifat kebebasan liberal dan hak demokratis, mengungkapkan kesadaran itu. Dalam filsafat politik, kesadaran itu terwujud dalam teori tentang perjanjian negara. Itulah anggapan bahwa negara berasal dari suatu perjanjian antara individu-individu yang sebelumnya belum bernegara. Mereka bersama-sama menciptakan negara untuk memecahkan masalah-masalah di antara mereka dengan lebih baik. Jelas bahwa ajaran perjanjian negara melawan semua paham yang hendak menempatkan nilai manusia konkret di bawah kepentingan negara. Negara adalah demi manusia dan bukan manusia demi negara.
5.      Dalam filsafat pada umumnya subjektivitas modern menempatkan akan manusia pada pusat perhatiannya.[5]



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Secara etimologi, renaissance berarti “kelahiran kembali” atau “kebangkitan kembali”. Dari bahasa Perancis re (lagi, kembali) naissance (kelahiran), sedangkan dalam bahasa latin nascentia, nascor, natus (kelahiran, lahir, dilahirkan), kelahiran kembali ini disebut juga dengan zama pencerahan (Auflarung). Begitu juga pencerahan kembali mengandung arti “munculnya kesadaran baru manusia” terhadap dirinya (yang selama ini dikunkung di gereja). Manusia menyadari bahwa dialah yang menjadi pusat dunianya (vaber mundi) bukan lagi sebagai objek dunianya (fitiator) sedangkan itilah ini menunjukkan suatu gerakan yang meliputi suatu zaman dimana orang merasa dilahirkan kembali dalam keadaban.
2.      Humanisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa manusia dapat memahami dunia serta keseluruhan realita dengan menggunakan pengalaman dan nilai-nilai kemanusiaan bersama. Kita bisa hidup baik tanpa agama sekalipun. Para humanis berusaha menciptakan yang terbaik bagi kehidupan dengan menciptakan makna dan tujuan bagi diri sendiri, tokoh besar dari humanisme adalah Erasmus dari Rotterdam, yang pernah bersahabat dengan Marthin Luther.
3.      Jadi, humanisme dan renaissance adalah kesatuan yang saling pengaruh mempengaruhi secara bersama-sama. Humanisme merupakan sebuah ideologi yang menentang dogma-dogma pada Abad Pertengahan yang melatarbelakangi dan memengaruhi Renaissance. Karena Renaissance merupakan era waktu, maka dapatlah dikatakan bahwa Humanisme berada dalam Renaissance.


B.     Saran
1.      Sebagai Mahasiswa hendaknya kita memahami tentang Filsafat Renaissance dan Humanisme dan perkembangannya.
2.      Sebaliknya kita bisa memilah faham atau dogmatis yang bermanfaat dan yang berbahaya bagi kita sebagai insan yang beragama.




[1] Atang Abdul Hakim dan Beni Ahmad Saebani, Filsafat Umum, (Bandung: Pustaka Setia. 2008). Hal. 339-340

[2] Bernard Delfgaaw, Sejarah Ringkas Filsafat Barat, (Banten: Tiara Wacana Yogya. 1992). Hal. 104
[3] Atang Abdul Hakim dan Beni Ahmad Saebani, Filsafat Umum, . . . Hal. 341-354

[4] Jalako S. Summadjo, Filsafat Seni, (Bandung: ITB. 1994). Hal. 291
[5] Atang Abdul Hakim dan Beni Ahmad Saebani, Filsafat Umum, . . . Hal. 355-360
Read More

Makalah Sistem Pencernaan dan sistem transfortasi makanan

September 29, 2015





BAB I
PENDAHULUAN

Makan adalah untuk hidup, bukan hidup untuk makan. Hal ini berarti bahwa untuk menjaga kelangsungan hidup manusia harus makan makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, tidak boleh kurang atau lebih. Makanan yang kita makan harus di pecah-pecah menjadi molekul sederhana agar dapat di manfaatkan oleh tubuh. Proses pemecahan makanan tersebut di kenal sebagai proses pencernaan. Sistem pencernaan mulai dari mnulut hingga anus. Proses pencernaan berlangsung secara mekanis dan secara kimiawi.

Setiap makhluk hidup membutuhkan zat-zat makanan yang di peroleh dari lingkungannya. Setelah zat makanan di cerna atau di manfaatkan, sisanya akan di buang kembali ke lingkungan, memerlukan suatu sistem transportasi atau sirkulasi. Sistem transportasi dibutuhkan pula untuk membawa zat-zat dari suatu organ ke organ lain yang membutuhkan. Sistem transportasi atau sirkulasi pada tubuh manusia sebenarnya meliputi sistem peredaran darah dan sistem peredaran getah bening.


FOKUS MASALAH

I.                   Sistem Pencernaan
a.       Apakah semua makanan yang kita makan dapat di gunakan oleh tubuh ?
b.      Bagaimana sistem pencernaan pada manusia, dan hewan ?
c.       Apa sajakah gangguan pada sistem pencernaan ?
II.                Sistem Transportasi
a.       Bagaimana sistem peredaran darah manusia ?
b.      Bagaimana sistem peredaran darah pada hewan ?
c.       Bagaimana sistem peredaran getah bening ?
d.      Apa sajakah gangguan pada sistem peredaran darah ?

BAB II
ISI

I.                   Sistem Pencernaan
A.    Makanan Sehat
1.      Pengertian makanan sehat
Makanan yang memenuhi syarat kesehatan atau di sebut makanan sehat adalah makanan yang higienis, bergizi, dan berkecukupan.
2.      Syarat – syarat makanan sehat
Tidak semua makanan dapat di gunakan oleh tubuh kita, karena kebutuhan makan setiap manusia berbeda. Sebagai cintoh kebutuhan gizi seorang bayi, berbeda dengan kebutuhan orang dewasa.oleh karena itu, makanan yang kita makan harus memenuhi persyaratan tertentu. Syarat – syarat tersebut antara lain :
-          Higienis
-          Bergizi
-          Berkecukupan
Selain persyaratan pokok tersebut, perlu juga di perhatikan cara memasaknya, suhu makanan pada saat di sajikan, dan bahan makanan yang mudah dicerna.
3.      Fungsi makanan
Adapun fungsi makanan antara lain :
-          Sebagai sumber / penghasil energi
-          Sebagai pembangun tubuh
-          Sebagai pelindung
-          Menjaga tubuh dari kondisi stres
-          Meningkatkan intelegensi
-          Memelihara fungsi reproduksi




B.     Sistem pencernaan pada Manusia
Pengertian sistem pencernaan adalah sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda.
Sistem pencernaan (mulai dari mulut sampai anus) berfungsi sebagai berikut:
-          Menerima makanan
-          Memecah makanan menjadi zat-zat gizi (suatu proses yang disebut pencernaan)
-          Menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah
-          Membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna dari tubuh.

Gbr. Sistem pencernaan pada manusia




Saluran pencernaan pada manusia terdiri atas :
1.      Mulut
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan dan sistem pernafasan.
Di dasar mulut terdapat lidah, yangberfungsi untuk merasakan dan mencampur makanan.
Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah.
Pengecapan relatif sederhana, terdiri dari manis, asam, asin dan pahit. Dilakukan pencernaan secara mekanik oleh gigi dan kimiawi oleh ludah yang dihasilka oleh 3 pasang Kelenjar Ludah. Kelenjar ludah tersebut adalah Kelenjar Ludah Parotis, kelenjar ludah rahang bawah, dan kelenjar ludah bawah ludah.

2.      Kerongkongan
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran berotot yang berdinding tipis dan dilapisi oleh selaput lendir.
Kerongkongan menghubungkan tenggorokan dengan lambung.
Makanan didorong melalui kerongkongan bukan oleh gaya tarik bumi, tetapi oleh gelombang kontraksi dan relaksasi otot ritmik yang disebut dengan peristaltik.
3.      Lambung
Dilakukan secara mekanik dan kimiawi. Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai, terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus dan antrum. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfingter), yang bisa membuka dan menutup.
Gbr. Lambung
4.      Usus halus.
Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus.
Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa dicerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan mengirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan.
Duodenum menerima enzim pankreatik dari pankreas dan empedu dari hati. Cairan tersebut (yang masuk ke dalam duodenum melalui lubang yang disebut sfingter Oddi) merupakan bagian yang penting dari proses pencernaan dan penyerapan. Gerakan peristaltik juga membantu pencernaan dan penyerapan dengan cara mengaduk dan mencampurnya dengan zat yang dihasilkan oleh usus.
5.      Usus besar
Usus besar terdiri dari:
-          Kolon asendens (kanan)
-          Kolon transversum
-          Kolon desendens (kiri)
-          Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum).
Apendiks (usus buntu) merupakan suatu tonjolan kecil berbentuk seperti tabung, yang terletak di kolon asendens, pada perbatasan kolon asendens dengan usus halus. Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan elektrolit dari tinja.
Ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai rektum bentuknya menjadi padat. Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K.
Gbr. Usus Besar
6.      Rektum
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar.Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda buang air besar.
Gbr. Rektum dan Anus
7.      Anus
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.
C.     Sistem Pencernaan Pada Hewan
1.      Sistem pencernaan pada Hewan Ruminansia (Pememeh Biak)
Saluran pencernaan pada hewan pemamah biak terdiri atas :
-          Mulut
-          Kerongkongan
-          Perut besar (rumen)
-          Perut jala (retikulum)
-          Perut kitab (omasum)
-          Perut masam (abomasum)
-          Usus halus
-          Usus besar
-          Rektum
-          Anus
Mekanisme mencerna makanan :
Makanan dari mulut ditelan masuk melalui kerongkongan menuju perut besar (rumen). Makanan disimpan sementara di perut besar, kemudian masuk ke perut jala (retikulum). Di dalam perut jala makanan di cerna secara kimiawi, di bentuk gumpalan-gumpalan kecil. Gumpalan tersebut di keluarkan lagi ke mulut untuk dimamah ulang sampai lumat oleh geraham. Setelah makanan di mamah, kemudian masuk ke perut kitab (omasum) untuk digiling. Selanjutnya, makanan masuk ke dalam perut masam (abomasum). Perut masam merupakan lambung yang sebenarnya.
Akhirnya, sari-sari makanan masuk ke usus halus dan sisanya keluar melalui anus.
2.      Sistem Pencernaan Pada Ikan
Saluran pencernaan ikan terdiri dari :
-          Mulut
-          Esofagus (kerongkongan)
-          Lambung
-          Usus
-          Anus
3.      Sistem Pencernaan amfibi
Saluran pencernaan pada amfibi terdiri dari :
-          Mulut
-          Kerongkongan (esofagus)
-          Lambung (ventrikulus)
-          Usus (intestimun)
-          Kloaka
4.      Sistem Pencernaan Reptilia
Saluran pencernaan pada reptilia terdiri dari :
-          Mulut
-          Kerongkongan (esofagus)
-          Lambung (ventrikulus)
-          Usus (intestimun)
-          Kloaka


5.      Sistem Pencernaan Burung
Saluran pencernaan pada burung terdiri atas :
-          Mulut
-          Esofagus
-          Tembolok
-          Lambung kelenjar
-          Lambung pengunyah
-          Usus halus
-          Usus besar
-          Rektum
-          Kloaka
Mekanisme pencernaan pada burung :
Makanan yang di ambil oleh paruh kemudian masuk ke dalam kerongkongan, kemudian masuk ke tembolok untuk di simpan sementara waktu. Kemudian masuk ke lambung kelenjar, makanan di cerna. Lalu masuk ke lambung pengunyah, dindingnya mengandung otot-otot kuat untuk yang berguna untuk menghancurkan makanan. Proses selanjutnya kemudian ke dalam usus halus, sari-sari makanan di sera. Sisanya didorong ke usus besar, kemudian ke dalam rektum, dan akhirnya di keluarkan melaluia kloaka.
D.    Gangguan Pada Sistem Pencernaan
1.      Apendisitis
Peradangan pada apendiks yang di sebabkan infeksi bakteri.
2.      Diare
Gangguan penyerapan air di usus besar, sehingga ampas makanan yang dikeluarkan dari tubuh berwujud cair.
3.      Disfagia
Kerusakan lambung karena alkohol dan racun
4.      Enteritis
Peradangan pada usus halus dan usus besar oleh bakteri.
5.      Kolik
Rasa sakit berulang-ulang karena kontraksi otot dinding lambung atau usus yang kuat.
6.      Konstipasi
Sulit buang air besar karena penyerapan air di kolon terlalu banyak.
7.      Muntah
Keluarnya makanan dan cairan lambung dari mulut, karena keracunan, mabuk perjalanan, dll.
8.      Ulkus
Peradangan dinding lambung akibat produksi HCL lambung lebih banyak daripada jumlah makanan yang masuk.
9.      Parotitis
Radang kelenjar parotis oleh virus.
10.  Peritonitis
Radang pada selaput perut.
11.  Kanker lambung
Konsumsi alkohol yang berlebihan, merokok, dan banyak mengkonsumsi makanan awetan.
12.  Kolitis
Radang usus besar.


II.                Sistem transportasi
A.    Sistem Peredaran darah manusia
Sistem peredaran darah pada manusia terdiri atas Darah dan Alat peredaran darah.
1.      Darah


·         Pengertian darah
Darah adalah cairan yang terdapat pada hewan tingkat tinggi yang berfungsi sebagai alat transportasi zat seperti oksigen, bahan hasil metabolisme tubuh, pertahanan tubuh dari serangan kuman, dan lain sebagainya.
Darah pada tubuh manusia mengandung 55% plasma darah (cairan darah) dan 45% sel-sel darah (darah padat). Jumlah darah yang ada pada tubuh kita yaitu sekitar sepertigabelas berat tubuh orang dewasa atau sekitar 4 atau 5 liter.
·         Komposisi darah
Darah terdiri dari bagian yang cair dan bagian yang padat.
Sel-sel darah (bagian yg padat).
-          Eritrosit (sel darah merah)
-          Leukosit (sel darah putih)
-          Trombosit (keping darah)
      Plasma Darah (bagian yg cair)
-          Serum
-          Fibrinogen
·         Fungsi Darah
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1.      Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
2.      Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal
3.      Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah.
4.      Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
5.      Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih
6.      Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
7.      Menjaga kestabilan suhu tubuh.
2.      Alat peredaran darah
Alat peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah (arteri,dan  vena)
A.    Jantung
Ukuran jantung manusia kurang lebih sebesar kepalan tangan seorang laki-laki dewasa.
Jantung mempunyai empat ruang yang terbagi sempurna yaitu dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel) dan terletak di dalam rongga dada sebelah kiri di atas diafragma. Jantung terbungkus oleh kantong perikardium yang terdiri dari 2 lembar :
a. lamina panistalis di sebelah luar
b. lamina viseralis yang menempel pada dinding jantung.
Jantung memiliki katup atrioventikuler (valvula bikuspidal) yang terdapat di antara serambi dan bilik jantung yang berfungsi mencegah aliran dari bilik keserambi selama sistol dan katup semilunaris (katup aorta dan pulmonalis) yang berfungsi mencegah aliran balik dari aorta dan arteri pulmonalis kiri ke bilik selamadiastole.
·         Bagian-bagian Jantung

                      



Jantung hampir sepenuhnya diselubungi oleh paru-paru, namun tertutup oleh selaput ganda yang bernama perikardium, yang tertempel pada diafragma. Lapisan pertama menempel sangat erat kepada jantung, sedangkan lapisan luarnya lebih longgar dan berair, untuk menghindari gesekan antar organ dalam tubuh yang terjadi karena gerakan memompa konstan jantung.
Jantung dijaga di tempatnya oleh pembuluh-pembuluh darah yang meliputi daerah jantung yang merata/datar, seperti di dasar dan di samping. Dua garis pembelah (terbentuk dari otot) pada lapisan luar jantung menunjukkan di mana dinding pemisah di antara sebelah kiri dan kanan serambi (atrium) & bilik (ventrikel).
·         Struktur internal Jantung
Secara internal, jantung dipisahkan oleh sebuah lapisan otot menjadi dua belah bagian, dari atas ke bawah, menjadi dua pompa. Kedua pompa ini sejak lahir tidak pernah tersambung. Belahan ini terdiri dari dua rongga yang dipisahkan oleh dinding jantung. Maka dapat disimpulkan bahwa jantung terdiri dari empat rongga, serambi kanan & kiri dan bilik kanan & kiri.
Dinding serambi jauh lebih tipis dibandingkan dinding bilik karena bilik harus melawan gaya gravitasi bumi untuk memompa dari bawah ke atas, khususnya di aorta, untuk memompa ke seluruh bagian tubuh yang memiliki pembuluh darah. Dua pasang rongga (bilik dan serambi bersamaan) di masing-masing belahan jantung disambungkan oleh sebuah katup. Katup di antara serambi kanan dan bilik kanan disebut katup trikuspidalis atau katup berdaun tiga. Sedangkan katup yang ada di antara serambi kiri dan bilik kiridisebut katup mitralis atau katup berdaun dua.
·         Cara Kerja Jantung
Pada saat berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol). Selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung (disebut sistol). Kedua serambi mengendur dan berkontraksi secara bersamaan, dan kedua bilik juga mengendur dan berkontraksi secara bersamaan. Darah yang kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida (darah kotor) dari seluruh tubuh mengalir melalui dua vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam serambi kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam bilik kanan.
Darah dari bilik kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalamarteri pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru, menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan.
Darah yang kaya akan oksigen (darah bersih) mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke serambi kiri. Peredaran darah di antara bagian kanan jantung, paru-paru dan atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.
Darah dalam serambi kiri akan didorong menuju bilik kiri, yang selanjutnya akan memompa darah bersih ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh, kecuali paru-paru.
B.     Pembuluh Darah
·          Pembuluh darah arteri
1.      Tempat mengalir darah yang dipompa dari bilik
2.      Merupakan pembuluh yang liat dan elastis
3.      Tekanan pembuluh lebih kuat dari pada pembuluh balik
4.      Memiliki sebuah katup (valvula semilunaris) yang berada tepat di luar jantung
5.      Terdiri atas :
5.1    Aorta yaitu pembuluh dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh
5.2    Arteriol yaitu percabangan arteri
5.3    Kapiler :
a.       Diameter lebih kecil dibandingkan arteri dan vena
b.      Dindingnya terdiri atas sebuah lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran basal
6.      Dindingnya terdiri atas 3 lapis yaitu :
6.1 Lapisan bagian dalam yang terdiri atas Endothelium
6.2 Lapisan tengah terdiri atas otot polos dengan Serat elastic
6.3 Lapisan terluar yang terdiri atas jaringan ikat Serat elastis
·         Pembuluh Balik (Vena)
1.      Terletak di dekat permukaan kulit sehingga mudah di kenali
2.      Dinding pembuluh lebih tipis dan tidak elastis.
3.      Tekanan pembuluh lebih lemah di bandingkan pembuluh nadi
4.      Terdapat katup yang berbentuk seperti bulan sabit (valvula semi lunaris) dan menjaga agar darah tak berbalik arah.
5.      Terdiri dari :
1.1.     Vena cava superior yang bertugas membawa darah dari bagian atas tubuh menuju serambi kanan jantung.
1.2.     Vena cava inferior yang bertugas membawa darah dari bagian bawah tubuh ke serambi kanan jantung.
1.3.     Vena cava pulmonalis yang bertugas membawa darah dari paru-paru ke serambi kiri jantung.
3.      Sistem Peredaran Darah Manusia
Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda  yang terdiri dari :
1.      Peredaran darah panjang/besar/sistemik (jantung –paru-paru – kembali ke jantung).
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan (atrium) jantung.
2.      Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal (jantung – seluruh tubuh dan kembali ke jantung).
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, dialveolus paru-paru darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis.
B.     Sistem Peredaran Darah Pada Hewan
1.      Peredaran darah pada burung (afes)



Alat-alat transportasi pada burung merpati terdiri atas jantung dan pembuluh darah. Jantung terdiri atas empat ruang yaitu serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri dan bilik kanan. Darah yang banyak mengandung oksigen yang berasal dari paru-paru tidak bercampur dengan darah yang banyak mengandung karbondioksida yang berasal dari seluruh tubuh. Peredaran darah burung merupakan peredaran darah ganda yang terdiri atas peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.

2.      Peredaran darah pada reptil.
jantung reptil






Mempunyai sistem peredaran ganda seperti pada burung. Jantung kadal terdiri dari empat ruang yaitu serambi kiri, serambi kanan, bili kiri dan bilik kanan. Dari jantung keluar dua buah aorta aorta kanan dan aorta kiri.
Aorta kanan keluar dari bilik kiri dan mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Aorta kiri keluar dari perbatasan bilik kiri dan bilik kanan mengalirkan darah ke bagian belakang tubuh.
3.      Peredaran darah pada katak.
jantung katak





Mempunyai sistem peredaran darah ganda. Jantung katak terdiri atas tiga ruang yaitu serambi kiri, serambi kanan dan bilik. Karena jantung katak hanya mempunyai satu bilik,darah yang banyak mengandung oksigen dan karbon dioksida masih bercampur dalam bilik jantung.


4.      Peredaran darah pada ikan.
peredaran-darah-ikan
Mempunyai sistem peredaran darah tunggal. Jantung terdiri atas dua ruang yaitu serambi dan bilik. Jantung berisi darah yang miskin oksigen. Darah yang berasal dari bilik jantung dipompa melalui aorta menuju insang.
Dalam insang karbon dioksida dilepaskan dan oksigen diikat oleh darah. Setelah melewati insang, darah yang banyak mengandung oksigen dialirkan ke seluruh tubuh.
5.      Peredaran darah pada serangga.
serangga
Mempunyai alat transportasi berupa jantung pembuluh. Pada bagian jantung pembuluh terdapat lubang-lubang kecil (ostium) yang mempunyai katup. Pada waktu jantung pembuluh berdenyut ostium tertutup, darah mengalir ke depan melalui aorta.
Peredaran darah belalang hanya mengedarkan sari makanan dan mengambil sisa metabolisme. Sedangkan pengedaran oksigen ke seluruh tubuh dan pengambilan karbon dioksida dilakukan melalui sistem trakea.
6.      Peredaran darah pada cacing tanah.
Mempunyai alat peredaran darah yang terdiri atas pembuluh darah punggung, pembuluh darah perut dan lima pasang lengkung aorta. Lengkung aorta berfungsi sebagai jantung.
D.    Gangguan Pada sistem Peredaran Darah
1.      Anemia / Penyakit Kurang Darah
Anemia adalah suatu kondisi di mana tubuh kita kekurangan darah akibat kurangnya kandungan hemoglobin dalam darah. Akibatnya tubuh akan kekurangan oksigen dan berasa lemas karena hemoglobin bertugas mengikat oksigen untuk disebarkan ke seluruh badan.
2.      Hemofili / Hemofilia / Penyakit Darah Sulit Beku
Hemofilia adalah suatu penyakit atau kelainan pada darah yang sukar membeku jika terjadi luka. Hemofili merupakan penyakit turunan.
3.      Hipertensi / Penyakit Darah Tinggi
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang diakibatkan oleh adanya penyempitan pembuluh darah dengan sistolis sekitar 140-200 mmHg serta tekanan diastolisis kurang lebih antara 90-110 mmHg.
4.      Hipotensi / Penyakit Darah Rendah
Hipotensi adalah tekanan darah rendah dengan tekanan sistolis di bawah 100 mmHg (milimeter Hydrargyrum / mili meter air raksa) (Hydrargyrum = air raksa).
5.      Varises / Penyakit Otot Nimbul
Varises adalah pelebaran pada pembuluh vena yang membuat pembuluh dasar membesar dan terlihat secara kasat mata yang umumnya terdapat pada bagian lipatan betis.
6.      Penyakit Kuning Bayi
Penyakit kuning pada anak bayi adalah kelainan akibat adanya gangguan kerusakan sel-sel darah oleh aglutinin sang ibu.
7.      Sklerosis
Sklerosis adalah penyakit kelainan pada pembuluh nadi sistem transportasi yang menjadi keras.
8.      Miokarditis
Miokarditis adalah suatu kelainan akibat terjadinya radang pada otot jantung.
9.      Trombus / Embolus
Trombus adalah kelainan yang terdapat pada jantung yang disebabkan oleh adanya gumpalan di dalam nadi tajuk.
10.  Leukimia / Penyakit Kanker Darah
Leukimia adalah penyakit yang mengakibatkan produksi sel darah putih tidak terkontrol pada sistem transportasi.



III.             Kesimpulan dan Saran
A.    Kesimpulan
Tubuh kita membutuhkan nutrisi-nutrisi yang berrmanfaat untuk tubuh.
Makanan yang kita makan tidak secara langsung masuk ke dalam tubuh, tapi di proses terlebih dahulu, yang di sebut proses pencernaan.
Darah sangat penting bagi tubuh kita. Fungsi darah banyak sekali, misalnya sebagai transportasindi dalm tubuh kita.
B.     Saran
Karena tubuh kita membutuhkan nutrisi, makanlah makanan yang mengandung vitamin, baik untuk tubuh. Hindari makanan yang mengandung bahan pengawet, merokok, dan alkohol.
Kandungan gizi juga perlu diperhatikan, karena akan berpengaruh dalam tubuh kita, kalau gizi terlalu banyak ataupun kurang bisa terkena berbagai macam penyakit.

DAFTAR PUSTAKA

Syamsuri, Istamar. 1995. Biologi 2A. Jakarta : Erlangga.
Syamsuri, Istamar. 1995. Biologi 2B. jakarta : Erlangga.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pencernaan
http://radenbeletz.com/sistem-pencernaan-pada-manusia.html
http://www.docstoc.com/docs/7098950/Sistem-Pencernaan-manusia
http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/0064%20Bio%202-5b.htm
http://gurungeblog.wordpress.com/2008/10/31/sistem-transportasiperedaran-darah-pada-manusia/
http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_full.php?id=249
Diposkan oleh Dwya_Mbemz di 20.55 Tidak ada komentar:
Read More

Post Top Ad

Your Ad Spot