ariefraihandi
November 24, 2020
0
Rangkuman Pengantar Filsafat
1. Metafisika
a. Filsafat dalam bahsa arab Falsafah adalah berfikir radikal, sistematis dan universal. Objek filsafat adalah segala sesuatu yang ada, filsafat merupakan usaha berfikir manusia yang sistematis sehingga membentuk ilmu pengetahuan
b. Metafisika Filsafat adalah pengetahuan yang mempersoalkan hakikat terakhir eksistensi yang erat hubungannya dengan ilmu pengetahuan alam
c. Metafisika tidak hanya sekedar pengetahuan, akan tetapi bentuk pengetahuan yang bersifat sistematik
d. Dalam arti tertentu, metafisika merupakan sebuah ilmu yakni suatu pencarian dengan daya intelek yang bersifat sistematis atas data pengalaman yang ada
e. Masalah metafisika adalah masalah yang paling dasar dan menjadi inti dalam filsafat, dan metafisika ini mengantar kepada kehidupan
f. Metafisika: Meta (setelah, melebihi) physikos(menyangkut alam), metafisika merupakan bagian filsafat tentang hakikat yang ada dibalik fisika
g. Secara etimologi: meta adalah tidak dapat dilihat oleh pasca indra, fisika adalah fisik, metafisika tidak bisa diuji secara empiris karena keberadaannya yang abstrak
h. Secara terminologis: meta: setelah/belakang, jadilah istilah metafisika yang berarti sesuatu diluar hal hal fisik, maka metafisika dipakai untuk menyebut kumpulan soal soal teoritis-intelektual dalam arti umum
i. Pemikiran metafisika menurut filosofis barat:
i. Menurut plato: metafisika lebih cenderung pada manusia karena manusia terdiri dari tubuh dan jiwa, dimana sifat tubuh material, jiwa immaterial
ii. Kosmologi menurut aristoteles: keteraturan alam semesta ini ditentukan oleh gerak. Gerak merupakan penyebab terjadinya perubahan dialam semesta
iii. Immanuel kant: dalam diri manusia ada dua kecenderungan yang bersifat niscaya yaitu keinginan untuk hidup bahagia dan berbuat baik, kedua kecenderungan ini akan terwujud jika dijamin oleh kebebasan kehendak kebadian jiwa dan tuhan sebagai penjamin hokum moral
iv. Christian wolf: metafisika dibagi menjadi 2 yaitu: generelis: yang dapat diserap oleh inderawi, specialis: yang tidak dapat diserap oleh indrawi, yang tidak bisa diserap yaitu
1. Metafisika generalis yaitu ontology (ilmu tentang ada atau pengada)
2. Metafisika specialis terdiri dari:
a. Kosmologi (alam semesta)
b. Psikologi (jiwa)
c. Theologi (Tuhan)
j. Pemikiran metafisika menurut filosof islam
i. Al Kindi: Filsafat Al Kindi memandang bahwa filsafat haruslah diterima sebagai bagian dari peradaban islam. Karena filsafat dan agama itu dua barang yang serasi , dan mempunyai definisi tentang filsafat yaitu: mengetahui hakikat sesuatu sejauh batas kemampuan manusia dan tugas filosof adalah mendapatkan kebenaran
ii. Tentang Metafisika alam: alam ini adalah illatnya. Alam ini tidak mempunyai asal, kemudian menjadi ada karena diciptakan oleh alloh SWT.
iii. Hakikat tuhan itu: wujud yang hak (benar) yang bukan asalnya tidak ada menjadi ada, ia selalu mustahil tidak ada, jadi tuhan wujud yang sempurna yang tidak didahului oleh wujud yang lain
k. Al Farobi: Filsafat Mencakup Matematika dan matematika bercabang pada ilmu ilmu lain, sebagaimana ilmu itu berlanjut pada metafisika
l. Secara konseptual hieraki wujud menurut alfarabi:
i. Tuhan yang merupakan sebab keberadaan segenap wujud lainnya
ii. Para malaikat yang merupakan wujud yang sama sekali immaterial
iii. Benda benda langit atau benda benda angkasa
m. Al Razi: persoalan metafisika mempunyai lima prinsip yaitu:
i. Tuhan: menciptakan manusia dengan substansi ketuhananya kemudian akal
ii. Akal: menyadarkan manusia bahwa dunia yang dihadapi sekarang ini bukanlah dunia yang sebenarnya
iii. Jiwa
iv. Universal
v. Materi pertama
vi. Ruang absolute
vii. Zaman absolute
n. Objek filsafat: sesuatu yang merupakan bahan dari suatu penelitian atau pembentukan pengetahuan
i. Objek material filsafat: suatu bahan yang menjadi tinjauan penelitian atau pembentukan pengetahuan itu. Objek material adalah hal yang diselidiki dipandang dan disorot oleh suatu disiplin ilmu
ii. Objek formal: sudut pandang yang ditujukan pada bahan penelitian atau pembentukan pengetahuan itu. Objek formal: pandangan yang menyeluruh secara umum, sehingga dapat mencapai hakikat dari objek materialnya.
o. Metafisika berkaitan dengan objek formal filsafat yaitu menelaah secara keseluruhan sehingga dapat mencapai hakikat dan objek materialnya, adapun objek formalnya membahas objek material sampai ke hakikat atau esensi yang dihadapinya
p. Objek metafisika: menurut Prof. B. Delfgauw: objek yang dapat ditangkap dengan panca indera. Menurut Hoffman: objek metafisika adalah pikiran, gerak waktu, sebab, akibat, tujuan, cara, hokum, moral DLL
2. Aksiologi:
a. Ilmu : pengetahuan secara mutlak tentang sesuatu yang disusun secara sistematis menurut metode metode tertentu dan dapat digunakan untuk merenungkan gejala gejala tertentu dibidang pengetahuan
b. Aksiologi menurut bahasa berasal dari bahasa yunani “axios” yang berarti bermanfaat dan “logos” ilmu pengetahuan.
c. Secaara istilah: aksiaologi adalah: ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakikat nilai yang ditinjau dari sudut kefilsafatan
d. Define lain mengatakan aksiologi: suatu pendidikan yang menguji dan mengintegrasikan semua nilai tersebut dalam kehidupan manusia dan menjaganya, membinanya didalam kepribadian peserta didik
e. Nilai yang dimaksud ini: sesuatu yang dimiliki oleh manusia untuk melalukan pertimbangan tentang apa yng dinilai
f. Nilai mempunyai makna yang bermacam macam makna: nilai: berguna, nilai: baik atau benar, nilai: obyek keinginan. Nilai juga terkait dengan nilai etika dan nilai estetika
g. Nilai etika: teori perbuatan manusia yang ditimbang menurut baik atau buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
h. Nilai estetika: telaah filsafat tentang keindahan serta keindahan dan tanggapan manusia terhadapnya
i. Ilmu pengetahuan itu mengandung nilaidan kebenaran nilai ilmu pengetahuan yang dikandungnya bukan sekedar ilmu pengetahuan semata yang berdiri hanya mengejar kebenaran obyektif yang bebas nilai
j. Aksiologi menurut pandangan aliran-aliran filsafat
i. Pandangan aksiologi progresivisme: nilai timbul karena manusia mempunyai bahasa dengan dimikian adanya pergaulan dalam masyarakat dapat menimbulkan nilai nilai
ii. Pandangan aksiologi essensialisme: mempunyai 2 pandangan
1. Menurut idealism: bahwa hokum hokum etika adalah hokum kosmos karena itu seseorang dikatakan baik, jika bnayak berinteraksi dalam pelaksanaan hokum hokum itu
2. Realism: sumber semua pengetahuan manusia terletak pada keteraturan dan lingkungan
iii. Pandangan aksiologi perenialisme: keadaan sekarang adalah sebagai zaman yang mempunyai kebudayaan yang terganggu oleh kekacauan
iv. Pandangan aksiologi rekonslruksionisme: berusaha merombak kebudayaan modern
k. Sumbangan Aksiologi terhadap ilmu pengetahuan
i. Aliran filsafat progressivisme :telah memberikan sumbangan yang besar terhadap ilmu karena meletakkan dasar dasar kemerdekaan dan kebebasan anak didik
ii. Aliran essensialisme: ilmu pengetahuan harus berpijak pada nilai-nilai budaya yang telah ada sejak awal peradaban manusia
iii. Aliran perenialisme: bahwa ilmu pengetahuan sangat dipengaruhi oleh pandangan tokoh-tokoh seperti plato, aristoteles dan Thomas a
iv. Aliran rekonstruksionisme: ingin merombak kebudayaan lama dan membangun kebudayaan baru melalui lembaga dan proses ilmu pengetahuan melalui pendidikan
3. Epistomologi
a. Epistomologi: episteme berarti pengetahuan dan logos berarti teori. Dalam istilah bahwa estimologi adalah cabang filsafat yang mempelajari cara memperoleh pengetahuan
b. Menurut teori pengetahuan, epistemology pengetahuan manusia ada 3 macam: pengetahuan sains, pengetahuan filsafat dan pengetahuan mistik.
c. Pengetahuan itu diperoleh manusia melalui berbagai cara dan dengan menggunakan berbagai alat. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan yaitu:
i. Empirisme: artinya pengalaman. Menurut aliran ini manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalaman tokohnya Thomas hobbes, jhon lock and david hume.
ii. Rasionalisme: tokoh bapak rene Descartes (Bapak filsafat modern) menyatakan bahwa ilmu pengetahuan harus satu, tanpa bandingannya, harus disusun oleh satu orang, sebagai bangunan yang berdiri sendiri menurut satu metode yang umum
iii. Positivisme: Tokohnya auguste comte: perkembangan pemikiran manusia berlangsung dalam 3 tahap yaitu:
1. Tahap teologi
2. Tahap metalisis
3. Tahap ilmiah atau positif
iv. Intuisionisme: Tokoh: Henri berguson: tidak hanya indera terbatas, akal juga terbatas
d. Epistemology dulu dipakai oleh plato dan mengemukakan bahwa epistemology melalui pembahasan pada pertanyaan dasar seperti apakah panca indera dapat member pengetahuan, dapatkah akal menyediakan pengetahuan
e. Aliran epistemology lebih merujuk kepada aliran pragmatism dan perenealisme
f. Umat islam mengatakan kata filsafat yaitu hikmah
g. Objek epistemology adalah: menurut Jujun S. Suriasumantri yaitu: segenap proses yang terlibat dalam usaha kita untuk memperoleh pengetahuan
h. Tujuan Epistemologi: bukanlah hal yang utama untuk menjawab pertanyaan, apakah saya dapat tahu, tetapi untuk menemukan syarat syarat yang memungkinkan saya dapat tahu (artinya bahwa tujuan epistemology bukan untuk memperoleh pengetahuan kendatipun keadaan ini tak bisa dihindari akan tetapi menjadi pusat perhatian dari tujuan epistemology adalah hal yang lebih penting dari itu yaitu ingin memiliki potensi untuk memperoleh pengetahuan.
i. Epistemology sangat berpengerauh terhadap manusia karena mengatur semua aspek studi manusia dari filsafat dan ilmu murni sampai ilmu social
4. Ontology:
a. Ontology merupakan salah satu kajian kefilsafatan yang paling kuno dan berasal dari yunani
b. Ontology adalah teori tentang keberadaan sebagai keberadaan/ ilmu tentang yang ada. Secara istilah ontology adalah: ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada yang merupakan reality baik berbentuk jasmani atau kongkrit maupun rohani atau abstrak
c. Ontology pertama digunakan Rudolf Goclenius tahun 1936 M
d. Pandangan pandangan pokok pemikiran ontology
i. Monoisme: Hakikat yang berasal dari kenyataan adalah satu saja, tidak mungkin dua. Haruslah satu hakikat saja sebagai sumber yang asal, baik berupa materi maupun rohani.
1. Materialisme: menganggap bahwa sumber yang asal itu adalah materi bukan rohani. Aliran ini sering disebut naturalism
2. Idealisme: hakikat kenyataan yang beraneka ragam itu semua berasal dari ruh atau sejenis dengannya
ii. Pluralism: bahwa segenap macam bentuk merupakan kenyataan
iii. Nihilism: ada tiga realitas:
1. Tidak ada satupun yang eksis. Realitas itu sebenarnya tidak ada
2. Bila sesuatu itu ada, ia tidak dapat diketahui, ini disebabkan penginderaan tidak dapat dipercaya, penginderaan sumber dari ilusi
3. Realitas itu dapat kita ketahui, ia tidak akan dapat kita beritahukan kepada orang lain
iv. Agnotititsme: paham ini mengingkari kesanggupan manusia untuk mengetahui hakekat benda, baik hakikat materi maupun hakikat rohani