Fungsi sistem saraf adalah untuk mengendalikan semua aktivitas motorik, sensorik, otonom, dan perilaku Gangguan sistem saraf dapat terjadi sebagai akibat dari infeksi, ketidakseimbangan fisiologis, atau trauma. Tetap menggunakan prinsip ABC
PENGERTIAN
Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan aktivitas tubuh kita seperti berjalan, menggerakkan tangan, mengunyah makanan dan lainnya. Sistem Saraf tersusun dari jutaan serabut sel saraf (neuron) yang berkumpul membentuk suatu berkas (faskulum). Neuron adalah komponen utama dalam sistem saraf. (Muhammad, n.d.)
FUNGSI
Sistem saraf sebagai system koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu:
Pengatur / pengendali kerja organ tubuh,
Pusat pengendali tanggapan,
Alat komunikasi dengan dunia luar
STRUKTUR SARAF
Struktur sel saraf (neuron)
Setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan inti sel. Dari badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan akson (neurit).
Dendrit berfungsi menangkap dan mengirimkan impuls ke badan sel saraf, sedangkan akson berfungsi mengirimkan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Akson biasanya sangat panjang. Sebaliknya, dendrit pendek
Jenis sel saraf Terdapat 5 (lima) jenis sel saraf berdasarkan bentuk, yaitu:
Unipolar neuron
Bipolar neuron
Interneuron
Pyramidal cell
Motor neuron
Sel Saraf Sensorik (saraf Aferen)
Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor (penerima rangsangan) ke
sumsum tulang belakang.
Sel Saraf Motorik (saraf Eferen)
Berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke efektor
Sel Saraf Penghubung/intermediet/asosiasi
Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain.
SISTEM SARAF
Berdasarkan letak kerjanya Sistem Saraf terdiri atas 3 bagian yaitu :
Sistem Saraf Pusat
Otak
Sumsum Tulang Belakang
Sistem Saraf Perifer/ tepi
12 pasang saraf serabut otak (saraf cranial)
31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal)
Sistem Saraf Autonom/ saraf tak sadar
Susunan saraf simpatik
Susunan saraf parasimpatik
OTAK
Otak besar (Cerebrum)
Berfungsi untuk untuk pengaturan semua aktivitas mental yaitu berkaitan dengan
kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan. Otak besar terletak di bagian depan otak. Terdiri atas :
Bagian belakang (oksipital) →pusat penglihatan.
Bagian samping (temporal) →pusat pendengaran.
Bagian tengah (parietal) →pusat pengatur kulit dan otot terhadap panas, dingin, sentuhan, tekanan.
Antara bagian tengah dan belakang →pusat perkembangan kecerdasan, ingatan, kemauan, dan sikap.
Otak kecil (Cerebellum)
Berfungsi untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan gerakan-gerakan otot tubuh serta menyeimbangkan tubuh.Letak otak kecil terdapat tepat di atas batang otak.
Otak tengah (Mesencephalon)
Terletak di depan otak kecil dan jembatan varol (menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, jugamenghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang).
Di depan otak tengah (diencephalon)
Talamus (Pusat pengatur sensoris)
Hipotalamus (Pusat pengatur suhu,
Mengatur selera makan, Keseimbangan cairan tubuh). Bagian atas ada lobus optikus (pusat refleks mata).
PERLINDUNGAN OTAK
Tengkorak
Ruas-ruas tulang belakang
Tiga lapisan selaput otak (meningen)
DURAMETER : Bersatu dengan tengkorak (melekat pada tulang)
ARACHNOID : Bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik, berisi cairan serobrospinal (cairan limfa)
PIAMETER : Penuh dengan pembuluh darah, di permukaan otak, suplai oksigen dan nutrisi, mengangkut sisa metabolism
SUMSUM LANJUTAN (MEDULLA OBLONGATA).
Banyak mengandung ganglion otak.
Pusat pengatur gerak refleks fisiologis (denyut jantung, pernafasan, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, bersin, batuk)
SUMSUM TULANG BELAKANG (MEDULLA SPINALIS)
Fungsi
(1) Penghubung impuls dari dan ke otak.
(2) Memungkinkan jalan terpendek pada gerak refleks.
(3) Di bagian dalam ada (1) akar dorsal yang mengandung neuron sensorik.
(2) akar ventral yang mengandung neuron motoric
(4) Pada bagian putih terdapat serabut saraf asosiasi.
Sumsum tulang belakang
Saraf Tepi (Saraf Perifer)
Sistem saraf perifer dibagi menjadi 2 yaitu :
12 pasang saraf serabut otak (saraf cranial)
• 3 pasang saraf sensori.
• 5 pasang saraf motori.
• 4 pasang saraf gabungan.
31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal).
• 8 pasang → saraf leher (servikal).
• 12 pasang → saraf punggung (Torakal).
• 5 pasang → saraf pinggang (Lumbal).
• 5 pasang → saraf pinggul (Sakral).
• 1 pasang → saraf ekor (Koksigial).
Nervus cranialis
• Nervus cranialis terbagi menjadi 12 nervus, diantaranya :
1. Nervus olfaktorius, mensarafi indera penciuman
2. Nervus optikus, mensarafi indera penglihatan, tajam penglihatan
3. Nervus okulomotorius, mensarafi gerakan bola mata dari dalam keluar
4. Nervus trochlearis, mensarafi gerakan bola mata ke bawah dan samping kanan kiri 5. Nervus trigeminus, mensarafi kulit wajah, reflek kornea, kepekaan lidah dan gigi
6. Nervus abdusen, mensarafi gerakan bola mata ke samping
7. Nervus facialis, mensarafi otot wajah, lidah (pengecapan)
8. Nervus auditorius, mensarafi indera pendengaran, menjaga keseimbangan
9. Nervus glosofaringeus, mensarafi gerakan lidah, menelan
10. Nervus vagus, mensarafi faringe laring, gerakan pita suara, menela
Nervus cranialis Persarafan MS
Jumlah
Medula spinalis daerah
Menuju
8 pasang
12 pasang
Servix punggung
Kelit kepala, leher dan otot tangan prgan-organ dalam
5 pasang
Lumbal/pinggang
paha
5 pasang
Sakral/kelangkang
Otot betis, kaki dan jati kaki
1 pasang
Koksigeal
Sekitar tulang ekor
Sistem saraf perifer
Saraf Otonom SSO meninggalkan korda spinalis dan mempersarafi otot jantung dan polos serta kelenjar.
SSO involunter (tidak disadari)
System saraf autonom dibagi menjadi 2 yaitu :
• Sistim saraf simpatis
• Sistim saraf parasimpatis
Sistem Saraf Otonom
Sistem saraf Simpatis --> mempersarafi
• jantung : kecepatan denyut dan kekuatan kontraksi jantung.
• arteri dan vena besar dan kecil : konstriksi
• otot polos saluran cerna : penurunan motilitas
• Otot polos sal nafas : relaksasi bronkus dan penurunan sekrei bronkus Sistem saraf Parasimpatis
• Merangsang kelenjar keringat ◊ mempersarafi:
• Jantung : memperlambat kecepatan denyut
• Sal cerna : meningkatkan motilitas
• Sal nafas : konstriksi jalan nafas
Sistem Saraf Simpatis
Terdiri dari 25 pasang simpul saraf.
Terletak di sebelah kiri-kanan tulang belakang.
Berpangkal pada medulla spinalis di daerah leher dan di daerah pinggang sehingga disebut juga saraf torakolumbar.
Pra ganglion pendek.
Praganglion → urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion.
Post ganglion → urat saraf yang berada pada ujung ganglion.
Urat praganglionnya panjang karena menempel pada organ yang dibantu.
Berpangkal pada medulla oblongata.
Kerjanya berlawanan dengan kerja saraf simpatis.
Terbagi menjadi dua bagian : saraf otonom kranial ( saraf kranial III, VII, IX, X) dan saraf otonom sacral
Pengkajian Neurologis Tingkat Kesadaran Responsive ness Status Mental Saraf kranial
Tingkat Kesadaran
Responsive ness
Status Mental
Saraf kranial
Tingkat Kesadaran
• Indikator paling awal dan paling dapat dipercaya dari perubahan status dan keadaan neurologis pasien dan terdiri dari satu contium dimulai dari letargi sampai gaduh gelisah serta konfusi ringan sampai koma.
• Dipengaruhi oleh abnrmalitas pd struktur, ketidakseimbangan metabolik, pengobatan,dan cidera
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad, Z. (n.d.). Kegawatdaruratan Neurologis.