ariefraihandi
Maret 16, 2016
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Perkembangan kognitif terkait erat dengan perkembangan intelektual dan pertumbuhan mental, Pengasuh dan pendidik anak perlu melakukan asesmen kognitif dengan mengamati dan melakukan pencatatan tentang aktivitas anak sehari–hari sehingga dapat memperoleh informasi tentang tahapan perkembangan kognitif dan belajar pada anak.
Teori perkembangan kognitif menyatakan bahwa pertumbuhan mental individu adalah bagian terpenting dalam perkembangan anak. Anak yang aspek kognitifnya berkembang baik, akan dapat mengembangkan proses berpikir, merespons objek dilingkungannya, dan merefleksikan pengalamannya. Seiring dengan kematangan anak, akan terjadi strukturisasi yang progresif dalam proses kognitif anak, Dalam peristiwa tersebut proses berpikir anak berkembang menjadi lebih kompleks. Keterampilan belajar pada anak terjadi melalui proses elaborasi di dalam otak (mind), bukan di luar otak (Lara, 2008:3.2).
Asesmen yang dilakukan
pada anak usia dini difokuskan pada tiga wilayah yaitu perkembangan bahasa,
kognitif-logika, dan motorik. asesmen yang dilakukan dalam melihat tingkat
perkembangan kemampuan kognitif anak usia dini bukan dilihat pada sasaran
prestasinya, melainkan pada tingkat perkembangan dan kemampuannya yang biasanya
berkaitan dengan perasaan yng bersifat verbal dan nonverbal (Rosyid,
2009:18)
1.2 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui asesmen kognitif AUD
2. Untuk dapat menyusun instrumen asesmen
kognitif AUD
3. Untuk dapat mengetahui Alat untuk
asesmen kognitif AUD
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Penggunaan Asesmen Kognitif AUD
Berdasarkan
‘The National Education Goals Panel’ penggunaan asesmen yang tepat adalah (1)
mengakses untuk meningkatkan perkembangan dan belajar anak; (2) mengakses untuk
mengidentifikasi kesehatan dan pelayanan yang di berikan pada anak; (3)
mengakses untuk memonitor kecendrungan dan mengevaluasi program dan pelayanan
dan (4) mengakses prestasi akademik untuk akuntabilitas anak, guru dan sekolah,
memperbaiki cara mengakses kesiapan anak untuk masuk sekolah (Lara,
2008:3.25).
ASESMEN
YANG SESUAI DENGAN AUD DAN ASESMEN YANG TIDAK SESUAI
Asesmen yang
Sesuai
|
Asesmen yang
Tidak Sesuai
|
Mempertimbangkan perencanaan instruksi sebagai
tujuan utama
|
Melihat akuntabilitas sebagai tujuan utama
|
Merupakan proses berkesinambungan yanng
terintegrasi dengan kurikulum
|
Merupakan peristiwa terjadwal yang menekankan pada
perilaku yang terjadi pada saat tertentu
|
Menguntungkan anak dan dapat mengembangkan potensi
anak
|
Digunakan untuk menjastifikasi treatmen khusus
|
Mengakss kemampuan yang sebenarnya dalam situasi
yang natural (contoh: Kemampuan menulis, memecahkan masalah, dll.)
|
Mengukur keterampilan tertentu dalam kondisi yang
diatur sedemikian rupa
|
Menghargai guru sebagi assessor
|
Hanya percaya pada asesmen kelompok di luar
sekolah
|
Memahami bahwa anak berkembang sesuai dengan
tahapan masing - masing
|
Menekankan pada perilaku normatif, mengukur
keterampilan berdasarkan usia dan tahapan
|
Menekankan pada keberhasilan dan pemahaman anak
terhadap kesalahan yang dibuat
|
Menekankan pada kegagalan, tingkatan, nilai dan
kesalahan
|
Melibatkan pendekatan yang konkret dan langsung
dialami anak
|
Terbatas pada tugas yang hanya menggunakan kertas
dan pensil
|
Fokus pada anak sebagai individu yang utuh
|
Memperlakukan anak seperti individu yang tidak
intelek
|
Mendukung kurikulum
|
Memaksakan penerapan kurikulum
|
Berorientasi pada proses dan menilai cara berpikir
yang divergen
|
Berorientasi pada produk dan menilai cara berpikir
konvergen
|
Sumber :
Lara fridani (2008)
Adapun tabel asesmen kemampuan
kognitif anak usia dini berikut:
No
|
Pengembangan
|
Asesmen Kinerja
|
Keterangan
|
|||||
Kegiatan
|
Asesmen
|
|||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||||
1
|
Kognitif
|
Menyusun balok
|
Sumber: Rasyid (2009)
Lima tahapan
dalam perkembangan kognitif
1)
Penilaian
kurang sekali
Catatan
: anak tidak bisa menyusun kembali bentuk – bentuk geometri.
2)
Penilaian
kurang
Anak
dapat menyusun kembali dua benda bentuk geometri
3)
Penilaian
cukup
Anak
dapat menyusun kembali 5 buah bentuk geometri
4)
Penilaian
baik
Anak
dapat menyusun seluruh benda bentuk geometri
5)
Penilaian
baik sekali
Anak
dapat menyusun seluruh benda bentuk geometri dengan cepat.
2.2 Penyusunan Instrumen Perkembangan Kognitif
1.
Langkah
– langkah penyusunan instrumen (Lara, 2008: 3.30)
a.
Mengidentifikasi
variabel
Variabel
adalah segala sesuatu yang memiliki variasi nilai. Dalam haal ini, menjadi
variabel adalah aspek dengan perkembangan kognitif.
b.
Menganalisis
teori
Menganalisis
teori adalah mencari, mendeskripsikan, menyintesiskan teori – teori yang
berkaitan dengan perkembangan kognitif.
c.
Menyusun
konstruk
Menyusun
konstruk adalah mendefinisikan aspek perkembangan kognitif. secara konseptual
d.
Menyusun
definisi operasional
Menyusun
definisi operasional adalah mendefinisikan aspek perkembangan kognitif secara
operasional atau dapat diukur.
e.
Menentukan
dimensi dan atau indikator
Menentukan
dimensi dan atau indikator perkembangan
kognitif berdasarkan teori yang sudah dianalisis-sintesiskan.
f.
Menyusun
kisi – kisi instrumen (Blue Print)
Menyusun
kisi – kisi instrumen dalam tabel terdiri dari kode, aspek, indikator, sub
indikator, pertanyaan/pernyataan, jumlah item.
g.
Menyusun
butir – butir instrumen
Menyusun
butir–butir instrumen berdasarkan pada pemilihan teknik pengumpulan data yang
akan digunakan, misalnya observasi, angket, tes tertulis, wawancara, dll.
2.
Perilaku
kognitif anak usia dini (Lara, 2008:3.31)
a. 0 – 6 bulan
1. Apakah anak meniru ekspresi wajah orang
dewasa?
2. Apakah anak mengulang perilaku –
perilaku tertentu yang memberikan kesenangan untuk anak?
3. Dapatkah anak mengenali orang – orang
dan tempat?
4. Apakah perhatian anak menjadi lebih
fleksibel sesuai dengan perkembangan usia anak?
5. Apakah anak bisa berceloteh pada akhir
periode ini?
b. 6 – 12 bulan
1. Apakah anak memiliki tujuan tertentu dan
perilaku disengaja?
2. Dapatkah anak menemukan benda – benda
yang tersembunyi?
3. Dapatkah anak meniru aksi – aksi orang
dewasa?
4. Dapatkah anak mengombinasikan aktivitas
sensori dan motoriknya?
5. Apakah anak berceloteh, termasuk suaru –
suara dalam bahasa bicara anak?
6. Apakah anak memperlihatkan gestur pra
verbal, seperti menunjuk/
c. 12 – 18 bulan
1. Apakah anak memiliki benda – benda ke
dalam kategori tertentu?
2. Dapatkah anak menemukan benda – benda
tersembunyi dengan mencarinya lebih dari satu tempat?
3. Apakah anak dalam bermain memperlihatkan
belajar ‘trial and eror’ ?
4. Apakah anak memiliki rentang
perhatian yang bertambah baik?
5. Dapatkah anak berbicara, paling tidak
mengatakan kata – kata pertama?
6. Apakah anak – anak menggunakan kata –
kata ‘overextension’ dan ‘underextension’ yang dia ketahui?
7. Dapatkah anak mengambil bagian ketika
bermain game interaktif ( ci luk ba )
8. Apakah anak melakukan eksperimen dengan
perilaku yang berbeda untuk menghasilkan dan meneukan cara – cara baru dalam
memecahkan masalah?
d. 18 – 24 bulan
1. Apakah anak dapat menemukan benda –
benda yang hilang dari pandanga/
2. Apakah anak mencoba meniru sepenuhnya
aksi – aksi orang dewasa?
3. Apakah anak ikut serta dalam permainan ‘make-believe’?
4. Apakah anak memindahkan benda – benda ke
dalam ketegori tertentu selama bermain?
5. Apakah anak menggunakan frasa dua kata?
6. Apakah anak menulis (cakar ayam) dengan
kraon pensil?
7. Dapatkah anak menunjukkan dan memberi
nama bagian – bagian tubuh?
e. 24 – 36 bulan
1. Apakah permainan ‘make-believe’ kurang berpusat apada diri dan lebih kompleks?
2. Apakah anak mempunyai pengenalan ingatan
yang berkembang dengan baik?
3. Apakah anak memiliki perbendaharaan kata
yang lebih berkembang?
4. Apakah anak menggunakan kalimat –
kalimat dengan penggunaan tata bahasa yang semakin bertambah?
5. Apakah anak memperagakan kemampuan
bercakap – cakap?
6. Apakah anak mampu mengikuti arah – arah
sederhana?
7. Dapatkah anak menceritakan cerita –
cerita sederhana?
8. Apakah anak mampu menjawab pertanyaan?
f. 3 – 4 tahun
1. Apakah anak menggunakan kata – kata
untuk menyampaikan keinginannya?
2. Dalam memecahkan masalah, apakah anak
fokus pada keberadaan sebuah benda semata – mata tanpa memperhatikan kriteria
yang lain?
3. Apakah anak melakukan keslahan
gramatikal (melebihi aturan)
4. Apakah anak semakin memperhatikan
penggunan tata bahasa dalam berbicara?
g. 4 – 5 tahun
1. Apakah perbendaharaan kata yang dimiliki
semakin bertambah?
2. Apakah anak menggunakan tata bahasa yang lebih
baik dan kata – kata untuk berkomunikasi?
h. 5 – 6 tahun
1. Apakah anak memiliki perbendaharaan sekitar
1.000 kata?
2. Apakah anak mengerti tata bahasa lebih
baik dari pada sebelumnya dan melakukan kesalahan gramtikal lebih sedikit?
3. Mengakses kognitif anak dalam bidang
Matematika dan sains (Lara, 2008:3.33)
Dalam melihat perkembangan kgnitif anak,
yaitu dengan mengamati dan melakukan asesmen intelektual apada anak, kita harus
memperhatikan bukan saja pengetahuan anak terhadap suatu bidang, tetapi juga
perlu memperhatikan dimensi perkembangan anak lainnya. Belajar bukan hanya
merupakan kumpulan pengetahuan dari keterampilan dan kemampuan individu, tetapi
juga merupakan disposisi, habits of the
mind. Hal ini berarti mencakup bagaimana anak merespons pengenalaman
tertentu. Disposisi , perlu menjadi pertimbangan para guru.
Keterampilan proses sains memiliki
kesamaan dengan asesmen otentik perkembangan anak, yaitu meliputi beberapa
kegiatan sebagai berikut :
a. Mengamati
b. Membandingkan
c. Mengelompokkan
d. Mengukur
e. Mengomunikasikan
f. Menyimpulkan
g. Memprediksi
4. Mengamati konsep perkembangan Matematika
pada anak usia dini (Lara, 2008:3.34)
Belajar
menghitung, membaca, dan menulis angka untuk anak usia dini memang baik, namun
tujuan yang lebih penting dari itu adalah agar anak dapat mengkonstruktur
sruktur mental dari angka – angka tersebut. mengajarkan anak tentang angka
dapat dilakukan dengan mengajarkannya secara tidak langsung dengan melibatkan
lingkungannya. Mesalnya dengan mendorong anak untuk mengumpulkan objek yang
sama dalam satu wadah; meminta anak membagikan sendok masing–masing sebuah
untuk teman – temannya. Ketika anak melakukan akivitas tersebut, guru mengamati
dan melakukan pencatatan terhadap pengetahuan matematika anak.
3.3 Alat Penilaian Aspek Kognitif Untuk
Anak Umur 3-6 Tahun
Nama Anak :
……………. Umur
Anak : ……………………
Tgl. Lahir : …………...... Jenis Kelamin : ……………………
Nama Guru :
……………..
PERKEMBANGAN KOGNITIF
|
Tidak Teramati
|
Tahap Awal
|
Berkembang
|
Konsisten
|
komentar
|
Motivasi dan
Memecahkan Masalah
1.
Mengamati dan Menyelidiki
·
Menyelidiki
bahan-bahan mainan dan benda-benda lain yang baru.
·
Memanipulasi
benda untuk memahami fungsinya.
·
Menggunakan
lebih dari satu indera untuk memperoleh informasi tentang proyek.
|
□
|
□
|
□
|
□
|
|
2.
Menunjukkaan keingintahuan dan hasrat untuk
memecahkan masalah.
·
Menunjukkan
minat terhadap apa yang terjadi di kelas.
·
Mencoba
untuk menemukan penyebab dan akibat.
·
Bertanya
tentang lingkungan, kejadian/peristiwa dan bahan-bahan.
·
Mengulaang
kegiatan yang pernah dilakukan sebelumnya.
·
Tekun
memecahkan masalah sampai selesai ( contoh : permainan logika dan puzzle ).
|
□
|
□
|
□
|
□
|
|
3.
Menunjukkan Pikiran yang Konstruktif
·
Menggunakan
pengetahuan dan pengalaman di berbagai pusat kegiatan.
·
Menerapkan
informasi atau pengalaman baru ke konteks baru.
·
Mencari
benda-benda dengan cara yang sistematis.
·
Menemukan
lebih dari satu cara dalam memecahkan sebuah masalah.
|
□
|
□
|
□
|
□
|
|
4.
Membuat Perkiraan dan rencana
·
Menyatakan
apa yang akan direncaanakan dan dilakukan.
·
Menggunakan
perencanaan dalam melakukan sebuah tugas atau kegiatan.
·
Mencoba
membuat dugaan dan perkiraan.
·
Memperkirakan
serangkaian kegiatan.
|
□
|
□
|
□
|
□
|
|
Cara Berfikir
Logis dan Matematis
1.
Mengklasifikasikan Sesuai Atribut
·
Mengklasifikasikan
benda sesuai warna, bentuk, ukuran, dan lain-lain.
·
Mengumpulkan
sekumpulan bendaa menurut fungsi dan lebel kelompok.
·
Mengklasifikasikan
benda-benda kedalam dua atau lebih subkelompok menurut bentuk, warna, ukuran,
dan lain-lain dan member lebel pada kelompok.
·
Menemukan
satu buah benda dalam sebuah kelompok yang tidak pada tempatnya dan
memberikan komentar.
|
□
|
□
|
□
|
□
|
|
2.
Mengurutkan benda
·
Melihat
adanya kesalahan dalam suatu penyusunan.
·
Mengatur
benda dari yang terkecil sampai yang terbesar.
·
Menyisipkan
sebuah benda baru diantara benda-benda yang telah diurutkan.
|
|||||
3.
Memproduksi kembali pola-pola dalam berbagai cara
·
Mengulang
pola dan menambah pola sederhana dari sebuah irama, balok-balok, dan
lain-lain.
·
Menggambarkan
pola ketika diminta dengan menggunakankkata-kata deskriptif.
·
Menciptakan
pola-pola sendiri dengan menggunakan berbagai bahan.
|
□
|
□
|
□
|
□
|
|
4.
Merekonstruksi dan mengingat kembali urutan
kejadian
·
Mengingat
kembali lebih dari 3 langkah dalam melakukan kegiatan rutin.
·
Merekonstruksi
urutan kejadian yang telah lalu.
·
Mengatur
4-5 gambar dalam sebuah urutan yang logis dan menceritakan sebuah cerita.
|
□
|
□
|
□
|
□
|
|
5. Memahami
hubungan kuantitatif
·
Menghitung
dari satu sampai di luar kepala.
·
Menggunakan
hubungan satu-satu.
·
Membandingkan
yang lebih besar dan yang lebih kecil, yang banyak dan yang sedikit.
·
Menggunakan
kata-kata perbandingan untuk menjelaskan ukuran.
·
Menggunakan
peralatan untuk mengukur panjang, berat atau isi.
·
Menambah
dan mengurangi dibawah 10.
·
Menghitung
kelipatan 2 dan kelipatan 3 sampai 20
|
□
|
□
|
□
|
□
|
|
6.
Menunjukkan kesadaran akan bentuk-bentuk geometris
dan menggunakannya dengan benar
·
Mengenali,
member lebel dan menggambar bentuk-bentuk dasar geometris.
·
Mengenali
bentuk-bentuk di lingkungan sekitarnya.
·
Dapat
menyelesaikan puzzle sederhana.
|
□
|
□
|
□
|
□
|
|
7.
Memahami hubungan ruang dasar
·
Mengerti
kata-kata yang menunjukkan posisi dan arah dengan mengikuti instruksi.
·
Menggunakan
kata-kata yang menunjukkan posisi dan arah secara tepat.
·
Menyelesaikan
berbagai macam puzzle.
|
□
|
□
|
□
|
□
|
|
8.
Menunjukkan kesadaran akan konsep waaktu
·
Mengetahui
jadwal harian.
·
Mengetahui
konsep-konsep waktu (siang,malam, pagi/sore)
·
Mengerti
kata-kata kemarin, besok, bulan lalu, sebelum, sesudah, petama, nanti, dll
·
Mengetahui
urutan hari dalam seminggu, musim, dan bulan.
|
□
|
□
|
□
|
□
|
|
Pengetahuan
dan Informasi
1.
Menunjukkan pengetahuan umum
·
Mengetahui
warna dan sebutannya.
·
Menyebutkan
nama banyak benda di lingkungan sekitarnya.
·
Menceritakan
tentang rumanya, sekolah, mesjid, dan lokasi-lokasi lainnya di sekitarnya.
·
Menerangkan
pokok pikiran dari profesi-profesi yang berbeda di lingkungannya.
·
Menunjukkan
keasadaran akan beberapa tradisi nasional ( perayaan hari kemerdekaan).
|
□
|
□
|
□
|
□
|
|
2.
Mencari informasi dari berbagai sumber bartanya
|
□
|
□
|
□
|
□
|
Sumber: Lara Fridani (2008)
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Seorang
guru sebelum melakukan asesmen perkembangan kognitif haruslah mengetahui
bagaimana asesmen yang sesuai yang seharusnya dilakukan terhadap anak usia
dini, agar asesmen tersebut benar dan tidak ada kesalahan. Seorang guru
PAUD juga harus mengetahui bagaimana penyusunan
instrumen perkembangan kognitif yang sesuai dengan yang telah ditentukan, agar
langkah-langkah asesmen tersebut dapat berjalan secara berkesinambungan. Alat
yang digunakan untuk penilaian juga harus diisi setiap hari dan secara otentik
agar guru tidak lupa dengan kejadian yang berlangsung pada kemampuan kognitif
anak saat itu.
Daftar
Pustaka
Fridani,
lara,dkk.2008. Evaluasi Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta:
Universitas Terbuka
Rosyid,
harun,dkk.2009. Asesmen Perkembangan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Multi
Presindo